Tag: cerpen

  • Sudah TERBIT! “Cinta Tiga Wanita”, Antologi Cerpen Karya Santri Pesantren MEDIA

    Sudah TERBIT! “Cinta Tiga Wanita”, Antologi Cerpen Karya Santri Pesantren MEDIA

    “Kumpul-kumpul sambil makan rujak emang enak, tapi kumpul-kumpul sambil bikin cerita lebih enak lagi, apalagi ceritanya keren-keren kayak di buku ini. Saya bacanya aja sambil cengar-cengir sendiri, seru banget, soalnya saya bacanya sambil makan rujak juga, sih! Hehe, jadi sambil nahan pedes!” [Boim Lebon, penulis cerita anak & remaja, produser TV]

  • Doa Sang Penghafal al-Quran

    Doa Sang Penghafal al-Quran

    Siti gembira sekali karena hari itu dia dinyatakan lulus Tahfizh 30 juz al-Qur`an sekaligus tafsirnya. Ibunya, Gede Syukure, juga sangat bergembira. Mereka bersujud syukur lama sekali. Ibunya kemudian mengadakan syukuran yang sangat sederhana. Maklum mereka keluarga fakir. Ayah Siti, Pak Jihad Tekade, gugur dalam pengusiran perusahaan penambang emas dari Amerika di Kaligetih ketika Siti masih berumur dua tahun.

  • Penyesalan

    Setelah beberapa hari kepergian Dito, orang tua Ningrum sudah tidak kuat lagi melihat anak yang dikasihinya itu selalu menyendiri dan menangis di kamarnya.

  • Tragedi Ramadhan Fair

    Nggak terasa waktu begitu cepat berlalu. Persiapan demi persiapan terus dilakukan panitia. Ogi makin sibuk aja. Mulai dari kontrol pembicara untuk acara puncak, ya, sekadar untuk memastikan kehadiran sampe koordinasi dengan berbagai divisi dilakukan Ogi. Maklum, kadang suka ada aja pembicara yang udah bilang siap, eh, pas hari “H”-nya suka berhalangan.

  • Ketika Ogi Ronda

    Di luar terdengar orang yang mengobrol. Itu tandanya yang mau ngeronda udah pada datang. Ogi melihat kamar mamanya. Sudah gelap. Ogi segera menuju pintu depan. Dibukanya dan keluar. Lalu menutup dan mengunci pintu depannya. Ogi pun udah siap dengan jaket tebal melindungi tubuhnya.

  • Dela

    “Coba Anda tanyakan pada peserta rapat tentang sikap Anda. Instrospeksi dirilah Bung!” Dia duduk di kursinya. Suara kursi bergeser itu terasa menyakitkan telinga dan ruangan itu kembali sepi seperti kuburan. Kupandangi mereka satu per satu dan mereka hanya menunduk.