Dalam pendidikan dasar, prinsipnya adalah talqiyan fikrian. Yaitu mengajarkan bagaimana berpikir benar dan mengulang-ulang pola. Dengan demikian anak harus diajarkan bagaimana berpikir yang benar. Yang tidak boleh dilakukan pada pendidikan dasar adalah membebaskan pola berpikir. Untuk anak usia dini, proses pendidikannya terfokus pada bagaimana mengoptimalkan seluruh potensi berfikirnya, yakni menstimulasi panca inderanya, dengan rangsangan yang bersifat motorik.Read More →

Keberhasilan mengajari anak dalam sebuah keluarga memerlukan kerjasama yang kompak antara ayah dan ibu. Jika ayah dan ibu masing-masing mempunyai target dan cara yang berbeda dalam mendidik anak, tentu anak akan bingung, bahkan mungkin akan memanfaatkan orangtua menjadi kambing hitam dalam kesalahan yang dilakukannya.Read More →

Kalau ibu-ibu punya prinsip membiarkan anak berkembang bebas di waktu kecil/batita/balita, maka umumnya ibu-ibu sendiri yang akan menderita ketika ternyata tiba-tiba ibu-ibu menyadari anaknya sudah besar. Disuruh sholat susah, disuruh meutup aurat susah, disuruh mandi susah.Read More →

Al Qur’an sebagai pedoman seorang muslim dalam berfikir dan bersikap, maka ia harus menjiwai dalam dirinya. Ketika berfikir dia mengacu kepada al Qur’an, ketika bersikap dia juga mengacu kepada al Qur’an. Agar standar ini terbentuk pada seseorang, tentu memulainya harus sejak usia dini.Read More →

Kita perlu memahami tahapan tumbuh kembang anak. Dalam hal ini sangat memperhatikan factor usia. Anak mengalami pertumbuhan secara akal dan naluri. Dalam proses pendidikan, karena filosofisnya adalah mencerdaskan akal, maka perlu diperhatikan bagaimana perkembangan akal pada anak.Read More →