Aku bertanya, kelakkah aku cemburu pada bidadari? Karena ia adalah sejenis perempuan suci dengan keindahan tingkat tinggi yang akan mendampingi suamiku bila kelak menghuni surga. Sejujurnya aku belum pernah mencemburuinya. Lalu aku berfikir, mengapa aku tak mencemburui bidadari? Entahlah, hingga kini aku benar-benar belum mengerti. Membaca berita-berita pasti tentang bidadariRead More →

Ungkapan para orangtua dulu boleh jadi ada benarnya, bahwa bisa saja anak itu mempunyai perilaku yang tidak berbeda jauh dengan orangtuanya. Jika orangtuanya baik, anaknya tentu akan baik. Jika orangtua buruk perangainya, maka anaknya juga tidak akan jauh berbeda. Boleh jadi ungkapan ini dipengaruhi oleh pemahaman mereka terhadap Islam.Read More →

Merebaknya kasus pelecehan seksual, hamil di luar pernikahan yang sah, perkosaan ayah terhadap anak tiri maupun kandung, perkosaan anak kecil dibawah umur, dsb. Dari waktu ke waktu tetap mengundang tanya, namun belum pernah terjawab dengan tuntas. Benarkah kondisi ini semata-mata karena adanya tayangan pornografi maupun pornoaksi di media massa?Read More →

Kebolehan azal tidak bertentangan dengan anjuran Rasul untuk memperbanyak keturunan. Karena yang satu adalah anjuran untuk memperbanyak keturunan dan yang kedua adalah kebolehan untuk melakukan azal. Keduanya seiring saja dan tidak ada sisi pertentangannya. Karena yang menjadi pokok masalah disini adalah bukan untuk menyedikitkan jumlah anak, tetapi untuk menjarangkan jarak kelahiran.Read More →

Rumah tangga yang dibentuknya bukan sembarang rumah tangga, melainkan rumah tangga yang akan diboyong ke surga. Inilah perkara yang senantiasa diingatnya ketika menghadapi persoalan. Karenanya, ketika terjadi guncangan rumah tangga, mereka saling berpegangan, bukan justru saling berlepas tangan. Solusi dan prinsip dalam menyelesaikan persoalan pun senantiasa disandarkan pada akidah dan syariat Islam.Read More →

Anak sebagai penyenang hati ini tidak bermakna anak yang cakep, ganteng atau cantik fisik, sehat dll. Tetapi anak yang taat. Imam Hasan Al-bashri menyatakan: ‘Tidak ada sesuatu yang menyenangkan mata seorang muslim, selain melihat anak-anak, cucu-cucu dan saudara-saudaranya taat pada Allah SWT.Read More →

Masalah kesederajatan antara calon pengantin pria dan wanita sebenarnya tidak ada dasarnya sama sekali. Masalah ini tidak disinggung sama sekali kecuali dalam sejumlah hadits palsu. al-Qur’an sendiri menolak (Inna akromakum ‘indallahi atqookum) begitu juga sejumlah hadits shahih (“Laa fadhla li’Arabiyyin ‘alaa ‘ajamiyyin illaa bittaqwa).Read More →

Bentuk rasa syukur ini bisa diwujudkan dengan kita berusaha memberitahukan kepada saudara-saudara muslimah kita yang lain. Ketika para muslim dan muslimah yang belajar di pesantren, memahami kitab-kitab ulama salaf yang mash murni secara baik, justru terbebani kewajiban untuk berdakwah kepada yang lain.Read More →

Masing-masing harus tahu untuk apa mereka melangsungkan pernikahan, apa saja sih yang akan terjadi bila mereka menikah, hak dan kewajibannya apa saja yang harus mereka penuhi dan ditunaikan. Setelah tahu kemudian dijalankan dengan ikhlas dan sadar bahwa suatu saat nanti akan dimintai pertanggungjawaban.Read More →

Rumah itu harus menjadi tempat yang dapat melindungi fisik manusia dari cuaca, bencana alam, polusi, kebakaran, dsb. Intinya rumah itu harus menjadi tempat yang benar-benar aman dan sehat. Rumah itu harus bisa melindungi harta, melindungi kehormatan, melindungi keturunan dari kerusakan. Rumah Islam dibangun dengan arsitektur yang dapat memenuhi seluruh hal tadi.Read More →

Sebenarnya ini menjadi tugas pemimpin. Negara akan memasukkan materi pembinaan ibu ke dalam kurikulum sekolah bagi para calon ibu. Bisa juga negara menugaskan konselor-konselor yang digajinya untuk membina ibu-ibu di rumah-rumah mereka masing-masing. Negara melakukan ini karena ia memahami benar tanggungjawabnya dalam rangka mempersiapkan generasi.Read More →