Profil Muslimah Shalihah

Program: Voice of Islam | Rubrik: Keluarga Sakinah | Narasumber: Ir. Lathifah Musa | Topik: PROFIL MUSLIMAH SHOLIHAH

MediaIslamNet.Com– Siapa sih yang tidak ingin masuk surga dan mendapatkan keridhoan Allah SWT. Ternyata Islam banyak memberikan tuntunan bagi kita semua untuk menjadi orang-orang yang punya kesempatan besar menjadi penghuni surga. Pada bulan ini, kebetulan banyak membahas tentang perempuan, kita akan berbincang-bincang dengan Ustzh Ir Lathifah Musa, Beliau adalah Konsultan Keluarga Sakinah di Klinik Anak Muda untuk Pergaulan Islami. Topik kita kali ini berjudul: Profil Muslimah Sholihah.

Ustadzah, Saat ini sebenarnya para muslimah sudah mulai ingin menjalani kehidupan yang lebih baik, lebih mulia, lebih barakah dan mendapatkan sakinah mawaddah wa rahmah dalam keluarga. Namun sebenarnya masih banyak yang belum faham seperti apa sih profil seorang muslimah yang baik? Apalagi banyak yang menyodorkan profil-profil wanita yang berprestasi, tapi kok kriterianya nggak jelas. Misalnya apakah yang seperti artis atau seperti wanita pengusaha terkenal? Kita kan hidup di negeri muslim.Mayoritas kita juga beragama Islam, sementara profil muslimah sholihahnya tidak ketahuan seperti apa?

Kita memang hidup di negeri muslim, mayoritas kita juga beragama Islam. Hanya system hidup kita memang belum seperti seharusnya seorang muslim. Sistem hidup kita masih menganut faham kapitalis dan liberalis. Sehingga dalam mempublikasikan profil muslimah pun akhirnya tidak mewakili teladan seorang muslimah sesuai dengan aturan Allah SWT. MIsalnya masih banyak para muslimah yang bingung, seperti apa sih sosok perempuan yang harus ditiru? Apakah profil Maia dari Grup Duo Ratu yang kalau menurut gambaran sosok wanita Barat memang dipandang memiliki kemandirian yang tinggi untuk menentukan sikap. Disamping mampu mandiri secara ekonomi, dia juga memiliiki eksistensi di dunia musik, bisa memutuskan sikap untuk bercerai dari suami dan tidak pernah tenggelam dalam duka bahkan semakin produktif bernyanyi. Atau mungkin seperti pengusaha perempuan ternama yang memiliki banyak perusahaan, atau mungkin seperti Dewi Persik dan Jupe yang tidak segan-segan mengekspose tubuhnya. Bagi mereka ekspose tubuh adalah bagian dari seni dan profesionalitas sebagai artis. Seperti apa sih? Kenyataannya media massa selalu mencekoki masyarakat muslim Indonesia dengan profl-profil seperti mereka. Mungkin Luna Maya, Sandra Dewi, Marcella Zaylianti, dll. Terlebih lagi award-award atau penghargaan juga banyak dinobatkan di kalangan ini. Inilah yang semakin menenggelamkan profil seorang muslimah yang sesungguhnya. Kalaupun ada upaya masih melekatkan Islam, tetapi nilai-nilainya diselewengkan. Misalnya seperti dalam film perempuan berkalung sorban. Seperti itukah sosok muslimah yang baik? Di satu sisi ada upaya untuk mempopulerkan sosok dengan nilai pemberontakan yang bebas seperti itu. Ini yang membingungkan umat. Akhirnya bagi muslimah-muslimah yang sebenarnya masih terikat dengan nilai-nilai Islam, tapi pemikiran mereka masih rendah, dan tidak rajin memperdalam ilmu Islam, mereka ini pun merasa minder. Berada pada posisi rendah dan seolah-olah tidak berprestasi. Inilah salah satu keberhasilan musuh-musuh Islam dalam membolak-balikkan pemikiran kaum muslimin. Dengan cara ini mereka berhasil meragukan para muslimah terhadap identitas keislamannya.

Kalau menurut Islam, bagaimana profil seorang muslimah yang sholihah?

Di dalam Islam, seorang wanita yang sholihah memiliki karakter sebagai berikut.

  1. Mentaati Allah dan suaminya. Ketaatan kepada suami ini adalah dalam rangka mentaati Allah SWT, karena Allah SWT memerintahkan para istri untuk mentaati suami. Allah SWT berfirman: “Ar rijaalu qowwaamuuna alannisaa.Bimaa fadhalallaahu ba’dhuhum alaa ba’dhin wa bimaa anfaquu min amwaalihim. Fashsholihaatu qaanitaatun haafizhaatun lil ghoibi bimaa hafizhallaah: Laki-laki adalah pemimpin perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dank arena mereka telah menafkahkan sebagian harta mereka. Oleh karena itu, wanita yang sholihah adalah mereka yang mentaati Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah memelihara mereka.” QS An nIsaa:34). Rasulullah Saw juga bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih memberikan manfaat kebaikan bagi seorang mukmin setelah ketaqwaannya kepada Allah daripada seorang istri yang sholihah. JIka ia memerintahkannya, ia menaatinya. Jika ia memandangnya, ia menyenangkannya. Jika ia mendatanginya, ia memuaskannya. Dan jika ia menunggalkannya, ia akan memelihara diri dan harta suaminya.” HR Ibnu Majah. Dari Umma Salamahh, Rasulullah Saw bersabda: “Ayyumaa imra atin, maatats wa zaujuhaa raadhin dakhalats al jannata.”: Wanita mana saja yang meninggal, sementara suaminya meridhoinya, ia pasti masuk surga.” HR At Tirmidzi.
  2. Berhias untuk suaminya. Dalam hal ini Nabi Saw pernah ditanya: Wanita manakah yang paling baik? Beliau menjawab: Yaitu wanita yang menyenangkan suaminya, jika suaminya memandangnya, yang menaati suaminya ketika memerintahkannya, dan yang tidak bermaksiat kepada suaminya menyangkut diri dan harta suaminya.” HR al_Hakim
  3. Memelihara rumah, diri dan harta suaminya. Hukum asal seorang wanita adalah Ummu wa rabbatul baiti. Rasulullah Saw pernah bersabda: “…al Mar’atu raiyyatun alaa baiti ba’liha wa waladihi wa huwa mas’ ulatun an raiyyatiha.” HR Muslim
  4. Membantu suaminya dalam urusan akhirat. Rasulullah Saw bersabda: Hendaknya salah seorang diantara kalian mempunyai kalbu yang bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir dan istri yang beriman yang dapat membantumu dalam urusan akhirat. HR Ibnu Majah.
  5. Meliki bekal agama yang baik. Rasulullah Saw bersabda: “Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, karena kecantikannya itu akan menjadikannya  berlebihan. Jangan pula kalian menikahi  wanita karena hartanya, karena hartanya itu akan membuatnya membangkang. Nikahilah wanita atas dasar agamnya. Sesungguhnya seorang hamba sahaya permpuan yang hitam legam yang memiliki kebaikan agama adalah lebih utama.” HR Ibnu Majah
  6. Mempergauli suami dengan baik dan memelihara keridhaannya. Ini terkait dengan pertanyaan seorang shahabiyah yang menjadi utusan para wanita untuk bertanya kepada Rasulullah Saw. Ia bernama Asma bin ti Yazid al asyhaliyah. Asma menanyakan apakah mungkin seorang perempuan melakukan amal-amal rumah tangga dan tidak seperti laki-laki yang berihad fii sabilillah dan sholat berjamaah serta berjaga di perbatasan, sementara perempuan melahirkan, mengasuh anak, melayani suami amal-amalnya bisa seperti kaum laki-laki dalam keutamaan pahalanya. Rasulullah takjub dan memuji pertanyaan tersebut dan menyampaikan kepada para shahabat dalam forum, adalah yang lebih baik dari pertanyaan perempuan ini dalam hal agamanya? Para shahabat pun memuji. Kemudian Rasulullah menyampaikan kepada Asma: Pergilah kepada wanita mana saja, dan beritahukan mereka yang ada di belakangmu bahwa kebaikan salah seorang diantara kalian para wnaita dalam memperlakukan suaminya dan mengikuti keridhoannya adalah mengalahkan semua itu.” HR al Baihaq. Mendengar perkataan Rasulullah Saw, Asma segera pergi dengan gembira dan menyampaikan berita gembira itu kepada para wanita.

Ustadzah, hal-hal yang disampaikan Islam tentang profil wanita sholihah, kalau dalam pandangan perempuan moderat, mereka bilang mendiskreditkan wanita. Bagaimana agar para muslimah bisa percaya diri dalam masalah ini?

Ketika ada tuntunan Allah menuju surga, kemudian tuntunan itu dicela. Kita akan bisa menyadari siapa yang mencela. Allah SWT berfirman. Yaa ayyuhalladziina aamanuu laa tattabi’uu khutuwatissyaithaan innahu lakum aduwwummubiin…: QS An Nur 2. Jadi bila telah al Qur’an dan al hadits menyampaikan profil ini dan dalam memahami kalimatnya pun tidak akan memberi peluang penafsiran lain, karena penunjukan lafazhnya sudah jelas, maka bagaimana bisa seorang muslim mencela. Memang musuh-musuh Islam berusaha merusak pemikiran kaum muslimin agar meninggalkan al Qur’an. Di sinilah umat Islam harus waspada dan memelihara kemurnian agamanya. Celaan terhadap profil ini berasal dari orang-orang kafir Barat. Karena mereka tidak percaya kepada Allah SWT. Mereka juga tidak percaya pada surga dan neraka yang dijanjikan Allah SWT. Terhadap orang-orang kafir Allah telah menetapkan bahwa tidak ada tempat bagi mereka di surga. Untuk itu mengapa muslimah harus mengikuti pola berfikir orang-orang kafir yang tidak peduli halal-haram, surga dan neraka. Ketika sebagai muslimah kita sudah tahu bagaimana tuntunan al Qur’an dan Hadits terhadap seorang muslimah agar menjadi sholihah. Ini berarti Allah SWT telah mengaruniakan petunjuk atau hidayah kepada kita. Maka kita wajib bersyukur dan mendapatkan kehormatan serta kemuliaan karena telah dikaruniai petunjuk jalan ke surga.

Ustadzah, alhamdulillah  bagi kita yang telah tahu bisa mendapatkan pencerahan dan akhirnya merasa mendapat kehormatan dan kemuliaan untuk menjalani hidup yang diridhoi oleh Allah SWT. Bagaimana dengan saudara-saudara muslimah yang lain yang masih terus dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran moderat. Karena mereka mungkin adalah korban dari media massa yang banyak menyuarakan profil wanita yang justru bertentangan dengan Islam?

Bentuk rasa syukur ini bisa diwujudkan dengan kita berusaha memberitahukan kepada saudara-saudara muslimah kita yang lain. Ketika para muslim dan muslimah yang belajar di pesantren, memahami kitab-kitab ulama salaf yang mash murni secara baik, justru terbebani kewajiban untuk berdakwah kepada yang lain. Orang yang paling tahu, wajib menyampaikan kepada yang tidak tahu. Di sinilah Islam memberikan pujian kepada setiap muslim yang berusaha menyampaikan kebenaran kepada orang lain. Islam menetapkan bahwa aktivitas mengajak kepada Islam, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar adalah aktivitas yang baik. Bahkan merupakan aktivitas yang memiliki derajat tinggi dan pahala yang sangat besar. Karena aktivitas dakwah mengajak kepada risalah Allah adalah aktivitas yang dilakukan oleh kalangan nabi dan Rasul. Inilah yang juga harus membuat kita bersyukur ketika bisa menyamoaikan kebaikan kepada orang lain  berarti kita telah mendapat kehormatan untuk bisa beraktivitas seperti aktivitasnya para nabi dan rasul.[]

1 Comment

  1. Yaa ayyuhalladziina aamanuu laa tattabi’uu khutuwatissyaithaan innahu lakum aduwwummubiin…: QS An Nur 2. Jadi bila telah al Qur’an dan al hadits menyampaikan profil ini dan dalam memahami kalimatnya pun tidak akan memberi peluang penafsiran lain, karena penunjukan lafazhnya sudah jelas, maka bagaimana bisa seorang muslim mencela.
    ——————————————————————————————————————————
    Maksudnya bgmana? antara ayat dan no ayatnya tidak cocok.

    Terima kasih koreksinya. Yang pertama, mungkin bu Lathifah sedang ngantuk sehingga ayat “21” terketik ayat “2”. Yang kedua, mungkin bu Lathifah hanya mendasarkan pada ingatan sehingga lanjutan ayat “Yaa ayyuHalladziina aamanuu laa tattabi’uu khuthuwaatisy syaithaani”, harusnya “wa man yattabi’ …” ditulis “innahu lakum aduwwummubiin”.
    Yang benar:
    “Yaa ayyuHalladziina aamanuu laa tattabi’uu khuthuwaatisy syaithaani, wa man yattabi’ khuthuwaatisy syaithaani fainnaHuu ta`muru bil fahsyaa`i wal munkari…
    QS. An Nur ayat 21
    (UMAR ABDULLAH)

    ===
    Pada Paragraf ke-3 tertulis:

    Yaa ayyuhalladziina aamanuu laa tattabi’uu khutuwatissyaithaan innahu lakum aduwwummubiin…: QS An Nur 2.

    Yang benar:
    “Yaa ayyuHalladziina aamanuu laa tattabi’uu khuthuwaatisy syaithaani, wa man yattabi’ khuthuwaatisy syaithaani fainnaHuu ta`muru bil fahsyaa`i wal munkari…
    QS. An Nur ayat 21

    Mohon maaf atas kekeliruan tersebut.

    LATHIFAH MUSA

    (UMAR ABDULLAH)
    ==

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *