Tanya:
Assalaamu’alaikum wr wb. Ustad, saya akhwat berumur 22 tahun. Keinginan saya untuk menikah sudah ada. Tapi saya trauma dengan perlakuan kasar laki-laki terhadap saya sehingga membuat saya berperilaku tomboy dan juga punya cukup banyak teman laki-laki. Karena trauma itu membuat saya susah untuk mencintai laki-laki. Saya harus bagaimana ya? Mhn nasehatnya. Syukran katsiran. Wassalamu’alaikum
(Ukhti T, via email)
Jawab:
‘Alaykum salam wr. wb.
Ukhti T yang disayangi Allah, adakalanya dalam hidup kita mengalami kejadian yang membuat kita traumatik. Apa yang dialami oleh ukhti dari kaum pria adalah salah satunya. Akan tetapi Allah berpesan pada kita:
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan..”(QS. al-Maidah: 8).
Ukhti, tidak semua pria jahat dan kasar kepada wanita. Masih banyak pria yang berakhlak mulia pada kaum wanita. Mereka adalah pria yang soleh, paham agama dan taat kepada Allah. Memang benar bahwa keadaan sekarang ini dengan sistem demokrasi telah mengubah sebagian orang menjadi bertabiat kasar dan zalim pada sesama, khususnya yang lemah seperti wanita dan anak-anak. Tapi yakinlah, masih banyak pula pria yang bertanggung jawab dan memahami perasaan kaum wanita. Tentu saja pria-pria seperti ini tidak akan bisa ditemui di tempat-tempat dugem seperti bar, kafe, diskotik atau di mal-mal.
Jadi bila ukhti berharap mendapatkan suami yang baik, lihatlah ibadahnya, pergaulannya, dan sikapnya pada orang tua. Selain tentunya banyak berdoa memohon petunjuk kepada Allah agar diberikan jodoh yang baik.
Jangan lupa tinggalkan sikap tomboy ukhti, karena itu terlarang dalam Islam. Demikian pula jangan terlalu banyak bergaul dengan pria karena Islam melarang interaksi yang tidak perlu dengan lawan jenis. Apalagi di jaman kini, tidak sedikit kejadian pria memanfaatkan kelengahan wanita untuk kemudian dianiaya atau dinodai kehormatanannya. Semoga ukhti tidak berputus asa mencari pasangan dan dimudahkan segala urusan oleh Allah. [M. Iwan Januar]