Program: VOICE OF ISLAM | Narasumber: IR. LATHIFAH MUSA (Konsultan Klinik Anak Muda untuk Pergaulan Islami) | Topik: MALAS ITU PENYAKIT!
SMS:
Assalaamu’alaikum. Ustadzah, mengapa akhir-akhir ini saya malas belajar. Padahal saya sudah tingkat empat di Perguruan Tinggi Negeri. Bahkan mau penelitian saja enggan memilih topik. Saya aktif juga di organisasi mahasiswa. Bagaimana caranya menghindari rasa malas. Dari Susi. Semarang
Kenapa orang bisa terjangkit malas?
Malas itu menunjukkan menurunnya motivasi. Manusia memang memiliki faktor-faktor pendorong dalam dirinya. Ada yang pemicunya materi, ada yang bersifat moral dan ada yang dorongan ruhiyah. Supaya kita tahu apa yang menyebabkan kita malas, kita harus menemukan motivasi yang mendorong kita melakukan pekerjaan itu. Misalnya apa sih motivasi kuliah, nah kalau sekedar mengisi waktu, maka ketika kita sudah memiliki kesibukan lain yang menyita waktu dan lebih menyenangkan, maka motivasi tersebut akan hilang.tertutupi urusan lain. Atau ketika kita motivasi kuliah untuk bekerja,mencari uang. Nah ketika pas kuliah ternyata ada yang menawari pekerjaan bagus, gaji lumayan, ya sudah untuk apa lagi kuliah. Ada lagi yang kuliah untuk cari gelar, maka dia akan berhenti ketika gelar tercapai. Hilangnya motivasi inilah yang memunculkan rasa malas.
Apakah malas itu bisa menular?
Malas bisa menular, ketika motivasi masing-masing juga tidak kuat. Misalnya dalam satu kost, ada yang malas, sementara tidak ada yang punya motivasi lebih. Akhirnya semua ikutan malas. Bisa malas belajar, malas bekerja dll
Apakah malas itu berbahaya?
Jelas berbahaya, pada saat tidak ada kontrol pemahaman syariat pada diri individu. Sehingga bisa saja sampai pada taraf malas melakukan kebaikan. Atau malas melaksanakan kewajiban. Ini sangat berbahaya. Misalnya malas sholat, malas menuntut ilmu agama, malas mengemban dakwah dll.
Bagaimana Islam memandang sifat malas?
Sifat malas adalah sifat yang merugikan dan tidak akan mengantarkan pada keberhasilan atau kemajuan. Di dalam Islam setiap aktivitas memiliki nilai yang harus dicapai dengan sungguh-sungguh. Dalam ibadah, harus dicapai nilai ruhiyah. Maka ibadah pun harus sungguh-sungguh. Dalam muamalah, misalnya seperti berdagang, ada nilai materi yang harus dicapai dengan sungguh-sungguh. Tetapi dalam pencapaian setiap nilai, harus ada hukum syariat yang mengikatnya. Misalnya dalam berdagang pun, harus terikat dengan hukum-hukum muamalah. Jangan sampai menggunakan cara-cara Kapitalis.
Apa juga orang yang menyadari, dia tidak boleh malas, tetapi susah juga mengubahnya?
Di sinilah ia harus mengubah pemikirannya. Agar terikat kepada hukum-hukum syariat. Misalnya ketika kita merasa malas kuliah. Padahal orang tua kita sudah berusaha bersungguh-sungguh membiayai kita. Kita memiliki amanah untuk menunaikan harapan orang tua, yaitu lulus kuliah. Maka kita wajib bersungguh-sungguh melaksanakannya.
Terkadang kita sudah berusaha rajin, tapi lingkungan membuat kita malas. Bagaimana cara mengatasinya?
Hal yang harus dilakukan adalah meninggalkan lingkungan yang membuat kita malas dan berkumpul dengan teman-teman yang baik dan rajin. Kita juga harus belajar ilmu agama, hukum-hukum syariat, sehingga semakin memotivasi untuk bekerja keras. Yang terakhir berdoa, semoga Allah Swt memberikan kekuatan kepada kita untuk bersungguh-sungguh memberikan yang terbaik.[]
Assalamualaikum wr wb
saya senang dgn acra voice of islam
smga smkin sukses
amien
Wassalamualaikum wr wb
untung aja aq jd orang gk pmalas…. karna pmalas sngat gak baik bnget karna pmalasan itu bkin kita kurang sehat jasmani dan rohani….
coba voice of islam di siarkan si semua rdio,,,pst lbih seru lagi ….