Mengapa Ada Doa Minta Panjang Umur?

Assalamu’alaykum

Kita kan tau klo kematian seorang manusia itu tdk bisa diajukan ataupun ditunda, tapi kenapa masih ada doa panjang umur?

Dari +6285750548137

Jawab:

Wa’alaykum salam wr. Wb.

Kematian manusia memang rahasia Allah. Datang tanpa bisa ditolak sesaatpun oleh siapapun dan oleh apapun, termasuk oleh doa. Ini adalah perkara yang wajib diimani sepenuhnya oleh seorang muslim. Firman Allah:

”Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”(QS. Al-A’raf: 34).

Doa memang tidak bisa menolak kematian karena hal itu sudah menjadi ketetapan Allah semenjak kita berada dalam rahim ibu. Nabi saw. Bersabda:

“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi ‘alaqah kemudian menjadi janin, lalu Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat kata dan dikatakan padanya: ‘Tulislah amalnya, rizkinya dan ajalnya’.” (HR Bukhari)

Meski demikian, berdoa adalah sebuah amal yang dianjurkan. Allah amat senang mendengarkan doa hamba-hambaNya. Ia menyiapkan berbagai balasan bagi orang yang berdoa. Sabda Nabi saw.:

“Tidaklah seorang muslim berdoa dengan doa yang bukan terdapat di dalamnya dosa dan memutuskan silaturim melainkan Allah memberi padanya satu dari tiga perkara; segera dipenuhinya doa tersebut, atau disimpannya sebagai pahala di akhirat, atau dihindarkanNya dari kecelakaan atau kejelekan yang sebanding.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana jika kami perbanyak?” Rasulullah saw. menjawab, “Allah akan memperbanyak lagi.” (HR Ahmad, Abu Ya’la dan Hakim).

Nah, artinya, memohon dipanjangkan umur tetaplah sebuah doa yang baik, karena kita memang tidak tahu kapan hidup kita akan berakhir. Dan kita memohon agar dengan panjangnya umur kita dibarengi dengan bertambahnya segala kebaikan kita. Sebagaimana Nabi saw. mengajarkan kita sebuah doa antara pilihan hidup dan mati: “Janganlah seseorang itu menginginkan mati karena bala’ yang menimpanya, tetapi kalau ia terpaksa menginginkan mati, hendaknya ia membaca; ‘Ya Allah lanjutkanlah hidupku sekiranya hidup itu baik untukku, dan segera wafatkan daku sekiranya kematian itu lebih baik bagiku’,” (HR Bukhari, Muslim) [januar]