Assalaamu’alaikum wr wb. Saya Afni di Kampar Riau. Umur saya sudah 24 tahun. Bagaimana cara mencari pasangan tanpa terlebih dulu khalwat atau pacaran?
Jawab:
Wass. Wr.wb.
Pertama, yang perlu diperhatikan terlebih dulu adalah, aktivitas haram, tidak disukai Allah SWT. Kita dikatakan maksiat bila melakukannya.
Kedua, khalwat dan pacaran adalah aktivitas maksiat. Khalwat itu berduaan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahromnya. Rasulullah Saw bersabda: Laa yakhluwanna ahadukum bi imroatin illa wa ma’aHaa dzuu mahromin laHa: Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang perempuan tanpa mahrom dari perempuan itu. Dalam hadits lain dikatakan, bahwa berduaan dengan perempuan yang bukan mahromnya maka yang ketiga adalah setan. Pacaran adalah interaksi intim laki-laki dan perempuan, salah satunya biasanya dengan khalwat, atau aktivitas mendekati zina yang lain. Baik khalwat ataupun pacaran, sama-sama mendekati zina.
Ketiga, khalwat dan pacaran, sering dipakai oleh masyarakat liberal sebagai cara untuk menemukan pasangan hidup. Namun cara ini adalah cara yang termasuk maksiat kepada Allah SWT. Cara lain bisa dilakukan. Tentunya cara yang tidak melanggar hukum Allah. Misalnya, melalui keluarga, kakak, adik, teman, kerabat dan lain-lain. Proses perkenalan bisa melalui perantaraan mereka dulu. Kalau misalnya berminat, dengan informasi tadi maka bisa saling dikenalkan, tanpa khalwat. Tentu bagi yang perempuan ditemani mahromnya. Kalau berminat maka, lanjutkan ke khitbah kepada wali perempuan tadi (orang tuanya), kemudian menikah. Hal ini sebenarnya sering juga terjadi pada mereka yang mau cari jodoh dengan pacaran. Misalnya, ”Eh, mau nggak aku jodohin sama sepupuku.” Ini temannya yang bilang. Kemudian jawaban teman lagi, ”Mau mau mau .” Padahal maksud jodohin di sini sama dengan jadi pacarnya. Maksudnya biar nggak jomblo lagi. Salahnya adalah aktivitas yang dipilih itu pacaran. Bukan niat mau segera nikah. Kalau mau nikah, pasti jawabannya, ”Sepupunya nyari istri nggak, kalau cuma nyari pacar, aku nggak mau.” Nah jawaban itu bisa disampaikan. Artinya, kalau memang cari istri, ya nggak papa untuk berta’aruf. Bukan pacaran. Tapi untuk dikhitbah dan menyiapkan diri menuju pernikahan.
Keempat, berhati-hati, tidak menggunakan face book untuk cari jodoh. Karena sering dan sangat sering terjadi penipuan. Kalaupun perkenalan awal via facebook, tetap harus ada teman, kakak atau kerabat yang memang telah mengenal orang tersebut. FB hanya sarana saja. Namun yang juga harus diperhatikan adalah, seringkali FB membuat seseorang kebablasan. Jadi tetaplah harus berpegang teguh pada batasan-batasan syariat Islam. [Lathifah Musa]
*Sumber gambar klik di sini