Ketika rakyat kecil sibuk mengais sisa-sisa gusuran, meratap di bawah timbunan longsoran, menatap sendu rumahnya yang hanyut kebanjiran, pasrah di tengah bencana alam, bencana ekonomi dan entah bencana apa lagi. Maka para petinggi berjibaku dengan wacana bail out century, kelanjutan koalisi partai, siapa bisa jadi menteri, siapa harus bertanggung jawab, debat soal kebebasan, debat soal UU pro demokrasi, debat soal kemajuan negeri, dan pamer data tentang kenaikan angka ekonomi.Read More →

Di masa pemerintahan Amirul Mu’minin Umar bin Khaththab, sistem hukum Islam terus membuktikan tidak adanya Untouchable (orang-orang yang tidak tersentuh hukum) dalam Islam. Keadilan untuk semua baik untuk muslim maupun non muslim, baik rakyat jelata maupun untuk pejabat. Bahkan polah anak pejabat bisa menyeret sang bapak yang pejabat yang juga seorang pahlawan pembebas.Read More →

’Umar sang kepala negara itu mengomentari laporan kafilah tersebut, ”Bagi yang takut kepadaku, seandainya ia memperlakukan Umar dengan baik tidaklah perlu Umar ditakuti. Harta benda yang memenuhi kapal-kapal, maka itu adalah untuk Baitul Mal (Kas Negara) Kaum Muslimin. Adapun doa yang kalian dengar dari orang-orang, itulah yang kuharapkan.”Read More →

Umar segera menutup kembali wadah kue itu baik-baik dan berkata kepada utusan itu, ”Dimana untamu? Ambilah kue itu dan kembalikan ke Utbah serta katakan kepadanya, ’Umar berkata kepadamu: Takutlah engkau kepada Allah dan kenyangkalah orang-orang muslim dengan makanan yang membuat engkau kenyang.”Read More →