Seperti Tak Punya Pemimpin, Seperti Tak Ada Negara

Ketika rakyat kecil sibuk mengais sisa-sisa gusuran, meratap di bawah timbunan longsoran, menatap sendu rumahnya yang hanyut kebanjiran, pasrah di tengah bencana alam, bencana ekonomi dan entah bencana apa lagi. Maka para petinggi berjibaku dengan wacana bail out century, kelanjutan koalisi partai, siapa bisa jadi menteri, siapa harus bertanggung jawab, debat soal kebebasan, debat soal UU pro demokrasi, debat soal kemajuan negeri, dan pamer data tentang kenaikan angka ekonomi.

The Untouchable; Yang Tak Bisa Disentuh [2]

Di masa pemerintahan Amirul Muminin Umar bin Khaththab, sistem hukum Islam terus membuktikan tidak adanya Untouchable (orang-orang yang tidak tersentuh hukum) dalam Islam. Keadilan untuk semua baik untuk muslim maupun non muslim, baik rakyat jelata maupun untuk pejabat. Bahkan polah anak pejabat bisa menyeret sang bapak yang pejabat yang juga seorang pahlawan pembebas.

Pemimpin Harus Merasakan Langsung Penderitaan Rakyatnya

Tahun itu memang tahun paceklik yang berujung pada kelaparan penduduk Madinah. Dapur umum pun diadakan agar masyarakat tetap bisa makan daging. Namun tetap saja Umar tidak mau diistimewakan dalam penjatahan daging. Suatu hari Umar menyuruh petugas menyembelih unta dan membagikannya ke penduduk Madinah.