Ogi menghempaskan pantatnya di bangku kereta malam itu. Bahkan ia bisa selonjoran kaki. Maklum, namanya juga kereta terakhir, pasti hanya memuat orang seadanya. Boleh dibilang kosong melompong. Tentu saja itu sangat kontras bila dibandingkan dengan kereta yang berangkat pagi dan sore hari. Orang-orang rela berjubelan di gerbong. Bercampur keringkat puluhan penumpang lain.Read More →