Dalam situasi Corona, umat ini akhirnya terbagi menjadi beberapa golongan:
1. Orang yang takut kepada Allah Ta’ala.
Mereka ini takut bermaksiat. Mereka tidak suka berkerumun untuk hura-hura. Mereka tidak suka hidup hedonis dengan bersenang-senang di mall atau tempat rekreasi. Mereka tidak suka bersenang-senang di pasar modern, belanja, cuci mata, makan-makan dan rekreasi. Mereka takut berjalan ke tempat maksiat. Karena takut kepada Allah inilah mereka tidak takut corona. Sehingga mereka berani keluar rumah untuk datang ke masjid baik untuk sholat jumat ataupun sholat berjama’ah. Mereka juga tidak takut ke Mesjid dalam rangka untuk berzikir dan beribadah kepada Allah Ta’ala. Mereka memahami bahwa antara dalil yang mewajibkan penegakan dan pemeliharaan sholat lebih tegas dan lebih utama dibandingkan yang menyuruh tetap di rumah.
2. Orang yang takut kepada corona. Mereka juga takut kepada Allah sehingga takut untuk bermaksiat. Namun mereka juga takut kepada corona. Itulah sebabnya mereka tidak keluar rumah, meskipun untuk sholat berjama’ah dan sholat Jumat. Dalil untuk tetap di rumah lebih utama menurut mereka.
3. Orang yang tidak takut kepada Allah, namun mereka menjadikan corona sebagai alasan. Mereka ini keluar ke mall, ke pasar, hura-hura dan itu mereka lakukan dengan senang hati berbondong-bondong. Namun ketika diserukan ke masjid, mereka berdalih takut corona. Padahal sebenarnya mereka memang malas untuk beribadah.
4. Orang yang setengah-setengah. Ini adalah antara dua sifat nomor 2 dan 3. Mereka takut bermaksiat. Di sisi lain mereka juga takut corona sehingga takut datang ke masjid untuk sholat berjama’ah. Namun mereka berani untuk datang ke ATM, Minimarket, A**aMart, I***Maret, masih ke kantor, kunjungan bisnis lain-lain. Keberanian ini konon karena faktor kepentingan yang mendorong. Sehingga lebih penting daripada memakmurkan mesiid.
Di Indonesia saat ini masih banyak yang nomer tiga. Itulah tantangan dakwah kita.
Lebih berat lagi adalah adanya golongan ke
5. Mereka tidak takut kepada Allah. Mereka membenci Islam. Itulah sebabnya mereka dengan sekuat tenaga berusaha mencegah munculnya kelompok-1. Bahkan mereka membuat framing yang menempatkan kelompok-1 sebagai tertuduh dan sumber penyebaran Corona. Bahkan mereka mengupayakan agar kelompok-1 itu jangan sampai ada. Bagi mereka, kelompok-1 itu sangat berbahaya. Lebih berbahaya daripada kelompok 2,3 dan 4. Kelompok-1 itu adalah orang-orang yang bila diserukan azan, mereka langsung bersegera menyambut dan bila diserukan jihad, maka kelak mereka pun yang paling cepat menyambutnya.
Semoga Allah Ta’ala melindungi umat Islam dari tipu daya musuh-musuhnya.
Hasbunallah wa ni:mal wakiil. Ni’mal Maula wa ni’mannashiir. Laa Haula wa laa quwwata illa Billah.
Taqabbal Allahu Minna wa minkum.
Minal Aidin wal Faizin