Hati Belum Siap Hijrah

Tanya:
Oya Ustazah sempet terlintas bahwa yang namanya hijrah itu nanti akan membelenggu kebebasan seseorang.
Tadinya bisa kumpul bareng teman termasuk laki2 non mahram, berpakaian juga gak terlalu ribet terlebih sekarang berjilbab identik dengan gamis lebar. Bagi sebagian orang apalagi yang jiwanya masih muda dan remaja. Agak mengganggu kalo ada aturan seperti itu. Bagaimana mensikapi hati yang belum siap menerima kenyataan kalau behijrah ya ustazah?

Jawab:
Laa ikraaha fiddiin. Tidak ada paksaan dalam menjalankan agama Islam. Sebelum ada Negara yang menjalankan syariat Islam (Daulah Islamiyah), tidak ada paksaan untuk berhijrah. Hijrah adalah upaya untuk memilih jalan selamat. Namun setelah seseorang berhijrah, maka ia terikat dengan konsekuensi hijrahnya. Namun tidak masalah. Bukankah ia berhijrah karena ia menyadari kondisi buruk/jahiliyah yang se [lama ini dijalaninya.

Dengan demikian, bila ada yang merasa bila berhijrah akan mengekang kebebasannya dan kesenangannya, maka berarti niatnya belum kuat. Ia harus menguatkannya dan semakin menyadarkan diri bahwa bila ia tak berhijrah, maka ia tak sampai pada jalan keselamatan yang berakhir di Surga. Ia tak akan menjumpai Allah Rabbnya.

Bila ia tetap menekuni jalan yang jauh dari islam, maka ia hanya akan sampai pada penderitaan dan kesengsaraan.
Berhijrah tidak bisa sendiri. Untuk itu bergabunglah dengan komunitas hijrah. [Lathifah Musa]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *