Tanya:
Assalamualaikum ustazah saya mau tanya. Ini cerita nyata. Ada seorang ibu RT yg sudah mempunyai suami dan dicintai oleh seorang ustaz yg masih bujang dan si ibu ini juga mencintainya. Dia cerita ke saya suami 2 bulan sekali baru pulang karena merantau dan gak pernah memperhatikannya dikarenakan karena sibuk. Akhirnya si ibu ini berpaling. Bagaimana menyikapinya ustadzah. Terimakasih
Jawab:
Alaikumussalam.
Sangat tidak layak, seorang Ustadz mencintai wanita yang sudah bersuami. Di dalam Islam seorang wanita yang telah muhshanat, maka ia telah menjadi milik seorang laki-laki (suaminya). Dengan adanya suami, maka kehormatannya terjaga. Tidak boleh ada laki-laki lain menggodanya atau memintanya menjadi istrinya.
Menggoda istri orang adalah merusak keharmonisan rumah tangganya. Bagi seorang Ikhwan, ini adalah dosa besar. Perbuatan ini namanya takhbib. Takhbib adalah mengelabuhi dan merusaknya serta menganjurkan untuk bercerai dengan tujuan menikahinya.
Rasulullah Saw bersabda (yang maknanya):” Bukan golongan dari kami orang yang mentakhbib seorang wanita terhadap suaminya.” (HR. Abu Dawud).
Melamar pinangan orang saja berdosa, apalagi merusak pernikahannya.
Bagi si istri, ini adalah dosa besar. Ia telah mengkhianati suaminya. Bahkan bila sampai berzina, hukumannya dirajam hingga mati.
Untuk itu kewajiban seorang istri ketika suaminya bepergian adalah menjaga dirinya dan kehormatannya serta harta suaminya. Janganlah ia memasukkan laki-laki lain ke dalam rumahnya. Termasuk ke dalam hatinya. Ia seharusnya mendoakan dan mensupport suami agar bisa sabar mencari nafkah untuk keluarga.
Bila ada problem seperti ini dalam rumah tangga, hendaknya diselesaikan dengan memberikan pemahaman kepada istri dan suami. Solusinya adalah istri mengikuti suaminya atau suaminya mencari pekerjaan yang di dekat rumah. Istri harus mendapatkan pendidikan bagaimana menjadi istri yang shalihah.
Sumber dari grup WhatsApp “Wanita Shalihah” bersama ustazah Lathifah Musa