Bagaimana Tips Memiliki Hati yang Lapang?

Lapang hati itu perpaduan antara ikhlas, sabar dan tawakkal. Apapun yang terjadi pada diri kita tidak akan membuat kita merasa sempit dan menyesali.

Memang ketika ujian datang mendera, terkadang hati kita sebagai manusia terasa sempit, sesak, panas dan memancing air mata untuk menetes bercucuran. Namun itulah ujian kehidupan. Batu loncatan untuk membuat manusia naik lebih tinggi atau jatuh terjerembab.

Tidak ada manusia yang sanggup sendiri menghadapinya. Hanya karena kasih sayang Allah, kita diberiNya bekal untuk menghadapi saat-saat sulit itu.

Para Nabi dan Rasul Allah adalah mereka yang terberat menghadapi ujian kesempitan hati. Karena penghalang yang ada di hadapan mereka sangat besar. Yakni kekufuran. Namun para Nabi dan Rasul memohon kepada Allah agar dilapangkan hati.

Sebagaimana Nabi Musa alaihis sallam, tidak meminta bekal apa-apa kepada Allah selain kelapangan hati. Doa ini ada di dalam Al Qur’an dan sering kita membacanya untuk melapangkan hati.

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي – وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي – وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي – يَفْقَهُوا قَوْلِي

Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhan-ku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS.Thaha:25-28)

Rasulullah Saw telah diberi kelapangan hati sebelum meminta. Ini ada dalam Surat yang sering disebut Alam Nasyrah. “Alam Nasyrah lala shadrak. “Bukankah Kami telah Melapangkan dadamu (Muhammad)?”

Beliau Saw, begitu lapang hatinya untuk memaafkan dan mendoakan orang-orang yang memusuhinya. Ini terjadi pada saat Fathu Makkah. Bahkan Beliau memaafkan Penduduk Thaif yang mengusirnya secara buruk. Beliau mendoakan kebaikan untuk mereka.

Nabi Yusuf as, begitu lapang hati untuk memaafkan saudara-saudaranya yang telah membuangnya di sumur dan memisahkannya dari ayahandanya. Padahal saat itu, Nabi Yusuf as masih kecil.

Kita manusia biasa, sesungguhnya juga harus menjadikan kelapangan hati ini sebagai senjata kita menghadapi ujian kehidupan.

Selain meneladani Rasulullah Saw dalam kelapangan hati, kita juga mengikuti bagaimana Allah Ta’ala mewajibkan kepada Beliau Saw dan menyunnahkan kepada kita, Qiyamul Lail (Sholat Tahajjud). Di dalam Qiyamul Lail ada keberkahan untuk bisa melapangkan hati kita, karena akan mendekatkan kita dengan Allah Ta’ala.

Di dalam Al Muzammil ayat 10, Rasulullah Saw diminta untuk bersabar menghadapi perlakuan orang-orang kafir. Kekuatan untuk bersabar adalah pada ayat ke 20, diantaranya adalah menegakkan Sholat Malam.

۞ إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ ۚ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَىٰ ۙ وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Al Muzammil:20).

Untuk itu, agar kita mendapatkan kelapangan hati dalam setiap masalah, termasuk ketika bermasalah dengan mertua, suami atau ipar, maka berusahalah dengan mulai menegakkan sholat malam. (Lathifah Musa)

1 Comment

  1. Artinya: Ya Allah, karuniakanlah ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkau-lah sebaik-baik yang mensucikannya. Engkau-lah yang menjaga serta melindungnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk dan doa yang tidak dikabulkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *