Anak Asyik dengan Netbook

Asslmwr.wb. Ustadzah, anak saya perempuan 12 tahun, kalau sedang libur akhir minggu lebih suka mengurung diri di kamar dengan netbook daripada bermain dengan adik-adiknya. Saya sering kesulitan menyuruh aktivitas yang lain. Apa yang harus saya lakukan? Seorang ibu, Hamba Allah

Ustadzah, bagaimana dengan anak-anak sekarang yang sudah diberi fasilitas netbook oleh orang tuanya?
Perkembangan IT saat ini seperti pisau bermata dua.  Salah arah penggunaan bisa melukai diri sendiri. Memberikan netbook apalagi dengan kemampuan akses internet pada seorang remaja, prabaligh dan baru baligh seperti memberikan beragam alat dan sarana yang bisa digunakan untuk apa saja. Hanya manusia berakal matang yang mampu memanfaatkan sarana-sarana ini untuk hal yang bermanfaat.

Mayoritas remaja saat ini memasuki usia baligh tanpa persiapan yang matang untuk menjadi manusia dewasa. Khususnya dalam kematangan berpikir dan bersikap.  Dalam kondisi ini mereka masih memerlukan pendampingan untuk menghadapi masalah dan memecahkan masalah, membuat pilihan-pilihan aktivitas terbaik dan memotivasi. Pada usia ini remaja memerlukan orang tua sebagai sahabat sekaligus sebagai pengarah dan sosok yang diteladani.
Netbook adalah sarana yang tidak hanya bisa digunakan remaja untuk menulis gagasan dalam bentuk cerpen, puisi, essay, tetapi juga berinteraksi dengan jejaring sosial yang sangat luas seperti facebook, twitter, blog, dan lain-lain. Netbook juga bisa mengakses beragam informasi mulai dari yang sangat positif hingga sangat negatif. Film-film terbaru hingga video klip artis sangat mudah diunduh melalui netbook.

Apa konsekuensi yang harus diterima orang tua ketika memberikan netbook untuk anaknya?
Ketika orang tua memberikan sarana netbook kepada anak remaja, maka orang tua harus menyadari telah membuka dunia baru yang luas untuk anaknya.  Resiko yang akan dihadapi bila orang tua lalai memantau anak adalah, anak melangkah jauh ke dunia maya yang memungkinkan anak berinteraksi dengan banyak orang, banyak gagasan, banyak fakta, informasi dan pemikiran. Tanpa pendampingan, bukan tidak mungkin orang tua akan kehilangan banyak kenyataan sebenarnya tentang kondisi anaknya.

Tidak jarang orang tua baru menyadari bahwa, anaknya telah menjalin hubungan dengan lawan jenis melalui sarana jejaring sosial tadi. Anaknya telah terlarut dalam dunia khayal mengidolakan artis tenar yang perilakunya di luar tuntunan agama Islam. Bisa jadi  idola mereka adalah artis-artis tak beragama.
Asyik dengan netbook, internet dengan jejaring sosial di dalamnya, tidak jarang membuat remaja mengabaikan interaksi sosial yang sesungguhnya. Tidak peduli dengan orang tuanya sendiri, kakak, adik, ataupun siapa kerabat yang datang. Ini bisa menjadi satu bentuk penyakit sosial tersendiri bagi remaja. Dalam jangka lama memerlukan terapi untuk menyembuhkannya. Terapinya hanyalah dengan menghentikan interaksi maya dan menjalani interaksi nyata.  Orang tua harus lebih sering membuat waktu berkumpul dengan keluarga, dalam acara silaturahmi atau rihlah (rekreasi) bersama.

Menyikapi dampak negatif penggunaan netbook, apa yang harus dilakukan orang tua?

  1. Tidak memberikan kebebasan dalam pemanfaatan teknologi, bila ia telah terhubung dengan dunia maya. Sampaikan kepada anak manfaat dan bahaya dalam penggunaannya.
  2. Batasi penggunaan netbook agar tidak terlalu lama. Maksimal 1 jam dalam membuat tugas, anak harus beranjak dulu. Orang tua harus mengingatkan agar anak meninggalkan dari netbook untuk berjalan-jalan keluar, menghirup udara segar dan menghilangkan kepenatan mata.
  3. Membuat kesepakatan untuk tidak menggunakan internet tanpa ijin dan pantauan orang tua. Internet terhubung bila orang tua sedang ada di rumah dan mampu memantau penggunaannya.
  4. Bila terjadi pelanggaran, maka terapkan sanksi dengan mencabut kebolehan penggunaan netbook dalam jangka waktu tertentu hingga anak menyadari pentingnya komitmen dan kedisiplinan yang bertanggung jawab.
  5. Bila remaja punya facebook, mengikuti twitter dan aktif ngeblog, maka orang tua harus (wajib) menjadi pengikut/pembacanya. Berikan apresiasi (pujian) bila positif ,  saran/masukan untuk yang tidak tepat dan penjelasan yang mudah bila ada kesalahan.
  6. Menjadi sahabat untuk anak remaja, dengan memberi perhatian pada curhat mereka, keluhan-keluhan mereka, harapan dan keinginan, bahkan impian yang ingin mereka wujudkanJangan telah merasa menjadi orang tua yang baik sebelum mengetahui siapa sahabat terbaik remaja kita,  dengan siapa saja mereka  bergaul, apa saja yang saat ini menjadi perhatian mereka, seperti apa dunia remaja, bagaimana perasaan mereka, bagaimana mereka berbahasa dalam dunia mereka.
  7. Tentunya yang terbaik adalah orang tuanyalah sahabat terbaik anak-anak remaja ini. Tempat mereka mempercayakan curahan hati, kegalauan, harapan atau impian lah terbesar mereka.

Bagaimana bila anak sudah telanjur bermasalah dengan netbooknya?
Insya Allah, tidak ada kata terlambat.  Ibu, hanya perlu waktu untuk mengenal  dan membangun komunikasi yang baik dengan putri remaja ibu. [Sumber Tulisan: MEDIAISLAMNET.Com]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *