MuslimahWebID–Menghadapi “tamu” bulanan adakalanya merepotkan. Nggak jarang bikin deg-degan dan stres. Utamanya yang baru pertama kali merasakan. Tapi jangan khawatir, itu bukan penyakit. Kamu perlu tahu juga bagaimana mengatasi “ulah” tamu yang satu ini.
ABG alias anak baru gede. Barangkali masa-masa yang cukup kamu nantikan. Istilah itu disandang kamu-kamu yang biasanya seusia akhir SD, SLTP atawa awal-awal SMU. Yang baru kelar SD, udah ngebayangin enaknya jadi anak SLTP, dan yang baru lulus SLTP, ngimpiin asyiknya pake seragam putih abu-abu. Bagaimana rasanya saat menyambut masa ABG yang biasanya ditandai dengan datangnya ‘tamu’?
Ini nih komentar temen-temen kamu. “Ngadepin masa ABG? Biasa aja sih, nggak ada yang aneh. Kayak air got depan rumahku aja, mengalir apa adanya,’’ kata Hani berfilosofi. Jebolan SLTP unggulan di Bogor ini mengaku merasa jadi ABG ketika masuk SLTP. Soalnya, waktu itu bertepatan dengan datangnya ‘tamu’, pertanda doi udah gede. ‘’Nah, waktu aku pertama dapet tuh, takut dan cemas,’’ sambungnya. Misalnya, takut salah pake ‘pengaman’, takut bocor, tembus dan berkerut.
Maklum, doi tak banyak bergaul sama orang dewasa, apalagi ngobrol bareng maminya yang juragan kain di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Jadi, pengetahuan Hani soal masa pubertas bisa dibilang minim. “Untungnya ada si embok yang ngasih pengertian,’’ aku anak semata wayang ini. Yang jelas, kini soal pergaulan dan selera pakaian atau pernak-pernik lainnya, terasa beda banget. Lebih pilih-pilih, nggak bisa cuek. Namanya juga lagi genit. Idih?
Dela Apritasari, siswi sebuah SLTP negeri di Bogor yang baru naik kelas II punya cerita lebih seru. Pas usianya genap 13 tahun, tepat saat ultahnya, doi kedatangan ‘tamu’ pertama. Kontan hatinya berbunga-bunga, ada anggrek, mawar, melati, dll. Dela merasa sudah jadi anak gede. Padahal, baru akan gede. Apalagi, waktu ultahnya itu, hadir cowok temen sekelasnya yang jadi kecengan Dela (gawat, udah kenal cowok!). ‘’Tapi deg-degan juga. Repot tahu nggak sih! Soalnya, kalau dapet ‘tamu’, badan pada pegel-pegel, sakitnya minta ampun,’’ keluh gadis yang tambah bongsor ini.
‘’Seneng dong, jadi ABG. Ortu makin percaya ama kite. Jadi, mo pergi kemane juga oke-oke aja lagi. Bisa ngeceng kemane aje. Boleh nenteng HP, uang jajan juga nambah. Bisa dandan gaul en trendi,’’ cetus Oda, sapaan okem Vioda Karin, gadis yang baru kelar SLTP ini. Dengan riang, Oda menuturkan gimana asyiknya jadi anak ABG. Mulai baju-bajunya yang pada diperbaharui–soalnya yang udah-udah kagak muat lagi—sampai pergaulannya yang rada-rada bebas.
‘’Cuman sebelnya, kalau pas lagi dapet, biasanya jerawat ikut-ikutan nongol. Ini yang bikin bete. Tapi gimana ya, itu kan kodrat. Termasuk melahirkan dan menyusui,’’ ujarnya belagak meniru gaya Wulan Guritno di sebuah iklan teve. Satu lagi yang bikin Oda was-was, takut gembrot. ‘’Yah, bukan apa-apa. Ane nih sebetulnya tukang ngemil, tapi katanya kalau lagi puber, badan gampang melar. Kepaksa diet deh,’’ sungutnya.
Berbalik 180 derajat dengan Oda, Riana yang sebaya Oda, mengaku jadi lebih hati-hati bertingkah laku saat sudah masanya ABG. Saolnya, kata dia, ketika kita udah ABG, berarti seluruh perbuatan kita dicatat benar salahnya. Kalau bener dapet pahala, kalau salah dapet dosa. ‘’Minimal sembahyang kudu rutin, nggak bisa molor-molor lagi. Trus, perubahan yang sangat kontras tuh, kita musti pakai busana muslimah,’’ kata gadis yang mengaku baru pakai kerudung tiga bulan setelah dapet haid ini. (Oooh, gitu!)
Musti siap mental
Masa ABG adalah istilah lain bagi datangnya masa pubertas. Bagi wanita, masa puber ditandai dengan datangnya tamu bulanan alias haid atau menstruasi. Menurut bahasa (lughah), haid berasal dari kata haadha yang berarti mengalir. Sedangkan menurut istilah atau syara’, haid berarti darah yang biasanya keluar dari rahim wanita pada waktu-waktu tertentu. Secara medis dijelaskan, haid adalah darah yang keluar dari vagina wanita yang disebabkan perubahan-perubahan pada hormon endometrium. Prosesnya, ovum yang matang, keluar dari tempatnya akibat kerusakan jaringan dan antikoagulen setelah ditangkap oleh fimbria tuba follopii. Ovum akan berjalan sampai uterus. Karena tidak dibuahi oleh sperma, maka akan meluruh dan jadilah darah haid.
Sebagian besar wanita mengalami mens pada usia 10 tahun hingga 16 tahun dan berhenti pada usia di atas 50 atau 60 tahun. Memang, nggak ada waktu yang dapat dipastikan kapan mens itu terjadi, karena mens akan terjadi bila tubuhmu emang udah siap. Jadi tidak bisa ditawar. Sebagian wanita mengalami mens rutin setiap bulan. But, ada juga yang ngalami mens 2-3 bulan sekali. Itu tergantung dari kesehatan tubuh dan hormon masing-masing wanita. Yang jelas, penentuan masa lamanya haid ini penting, karena terkait dengan ibadah kamu.
Dalam menentukan lamanya masa haid ini, ulama-ulama berbeda pendapat. Imam Malik mengatakan, masa terpendek haid itu tidak terbatas dan masa terpanjangnya 15 hari. Sedangkan Imam Hanafi menyatakan, masa terpanjang haid adalah 10 hari, sedang masa terpendeknya 3 hari. Imam Syafi’i lain lagi. Menurutnya, masa terpendek haid sehari semalam dan terpanjang 15 hari 15 malam. Kebanyakan kaum Muslim mengambil pendapat ini. Di luar itu, bukan darah mens melainkan darah istihadhah atau darah penyakit.
Sementara itu, rata-rata jarak antara hari pertama mens hingga hari pertama mens bulan berikutnya adalah 28 hari. Namun sebagian wanita berbeda siklusnya. Bisa lebih cepat atau lebih lambat. Yang pasti, kalo siklusnya masih sekitar 21 dan 35 hari, bisa dibilang masih normal.
Untuk kamu-kamu yang baru mengalaminya, biasanya mens datangnya tidak teratur. Setelah mens yang pertama, maka mens berikutnya bisa terjadi 2-3 bulan lagi, hal itu jangan dicemaskan, karena tubuhmu membutuhkan waktu untuk menentukan siklus.
Mulai mens pertama, bakal ada banyak perubahan dalam tubuhmu, dimana kamu mulanya seorang gadis kecil akan menjadi wanita dewasa. Dan perubahan itu terjadi, karena peran hormon estrogen yang cuma ada pada perempuan itu. Perubahan yang terjadi meliputi bertambahnya tinggi badan, payudara mulai tumbuh, tubuh mulai berkembang (terutama pinggul), tumbuh rambut halus di ketiak, kaki dan sekitar pangkal paha, mulai keluar cairan bening dari organ khusus kamu dan kadang-kadang timbul jerawat.
Semua perubahan itu emang kadang nggak menyenangkan. Misalnya kalau jadi jerawatan atau tubuh melar tak terkendali sebesar pesumo Jepang, gimana nggak jutek. Begitupun ketika tubuh jadi pegel-pegel, pusing dan lemas. Bawaannya malah emosi mulu. Tapi hal ini normal dan memang harus dialami setiap gadis kecil. Jangan cemas bila tubuh kamu berkembang lebih cepat dari temen-temenmu, karena tak lama lagi mereka akan seperti kamu.
Yang penting, kamu kudu siap mental menghadapi perubahan kamu. Dan yang terpenting, menyiapkan bekal kamu jadi dewasa. Sebagai muslimah, kini kamu sudah tergolong baligh yang berarti sudah terbebani hukum dari Allah Swt. Seperti kata Riana di awal tulisan ini, kalau kamu berbuat jelek pada saat sudah puber, berarti musti siap menanggung resikonya, yakni mendapat dosa. Sebaliknya, kamu bisa menumpuk pahala dengan berbuat baik sebanyak-banyaknya.
Begitu dapat mens, kamu sudah wajib menjalankan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, menunaikan ibadah haji, berbakti sama ortu, menuntut ilmu, mengenakan busana muslimah dan bahkan berdakwah. Kamu juga nggak lantas bebas bergaul, bebas berpacaran, bebas bertingkah laku, bebas ngomong dan bebas-bebas lainnya. Soalnya, kamu sudah wajib terikat pada hukum syara’, yakni hanya melaksanakan aktivitas yang memang diperintahkan Allah Swt. dan menjauhi yang dilarang-Nya.
Jadi, bukan karena dalam proses menuju kedewasaan kamu lantas boleh bertingkah sekehendak kamu. Ingat, seluruh perkataan, perbuatan dan hati kamu akan dimintai pertanggung jawaban (lihat TQS al –Isra: 17).
Trus, kalo sedang hari “H” dapet tamu bulanan, kamu dibebas-tugaskan dari beberapa urusan ibadah. Misalnya kamu nggak boleh shalat. Sabda Rasulullah saw.: “Apabila datang haid, maka hendaklah engkau tinggalkan sembahyang” (HR Bukhari)
Oya, kamu juga nggak boleh puasa wajib (tapi musti menggganti di hari lain, seperti penjelasan dalam QS al-Baqarah: 184). Selain itu, kamu juga dilarang baca al-Quran, jima’ (hubungan badan suami-isteri), masuk masjid dan thawaf dalam ibadah haji. Rasulullah saw. bersabda: “Aisyah ra berkata ‘Ketika berada di Mekah, sedang saya haid dan saya tidak thawaf di Ka’bah, tidak pula sa’i antara Shafa dan Marwah’” (HR Bukhari)
Eit, jangan seneng dulu. Meski bebas tugas dari rutinitas di atas, tapi kewajiban semisal menuntut ilmu, berdakwah atau berbakti pada ortu tetep harus kamu jalanin. Begitupun dalam pergaulan, kamu musti tetap berbusana muslimah, tetep gadhul bashar (menundukkan pandangan), nggak ber-khalwat (apalagi pacaran), nggak melakukan ikhtilat, nggak tabaruj, dan sejenisnya.
So, buang jauh-jauh keinginan kamu buat tampil modis ala pakaian Barat, ngeceng ke sana ke mari nggak karuan atau berasyik masyuk pacaran. Semua itu hanya pantas dilakukan ABG-ABG yang tipis imannya, atau malah kagak punya. Tentu kamu bukan termasuk di dalamnya, kan? [asri]
[infobox style=”alert-custom green”]
Sssttt…., Kamu Perlu Tahu
HAID atau menstruasi itu normal dan sehat. Umumnya terjadi setiap bulan pada hampir semua wanita yang sudah baligh. Karena itu tidak perlu ditakutkan. Kamu hanya musti kenal aja tanda-tandanya, terutama bagi kamu yang belum mengalaminya.
Tanda-tanda datangnya mentruasi:
1. Suhu badan meningkat (seperti meriang)
2. Payudara membengkak
3. Pinggang sakit
4. Pusing-pusing
Sebagian wanita pada saat mentruasi tampak biasa-biasa saja, namun ada pula yang mengalami sakit antara lain:
1. Nyeri atau kram dibagian bawah perut
2. Nyeri punggung dan betis
3. Nyeri di sepanjang paha bagian dalam.
Nggak perlu pusing, kamu bisa mengatasinya dengan cara:
1. Gosok perut dengan minyak kayu putih, dengan tekanan yang agak keras.
2. Berendam di air hangat
3. Mengompres perut dengan air hangat (masukan air hangat dalam botol).
4. Minum kaplet sakit haid (bisa dari Sari Ayu)
5. Melakukan Olah Raga ringan (senam).
Tips agar nggak berkerut, nggak Tembus:
- Menjelang mentruasi, jangan lupa siapkan pembalut dan pakaian dalam (celdal) dalam tas kamu. Jadi, kapanpun kamu dapet, kagak perlu acara panik. Sedia payung sebelum hujan, begitu.
- Pilihlah pembalut dengan sayap pelindung. Ini akan menghilangkan kecemasan kamu karena peluang tembus dan berkerutnya berkurang. Nggak harus mahal, yang penting nyaman dan sesuai dengan kebutuhan kamu.
- Gantilah pembalut setiap saat kamu merasa sudah tak nyaman lagi. Jangan nunggu sampai bocor atau tembus pada baju. Ini agar penampilannya nggak runyam, dan kamu tetap pede. Jadi, gantilah sesering mungkin.
- Membuang pembalut hendaknya dibungkus dengan kertas koran/tissue pada tempat sampah/tong khusus. Jangan membuang di kloset karena dijamin kloset bakal mampet.
- Kenakan baju yang berwarna gelap, agar kalau terpaksa tembus karena haidmua tergolong banjir, kamu masih tetap tertolong. Yah, minimal kagak malu-malu banget karena belepotan darah. Nah, aman, kan?
Seputar pembalut wanita
Pembalut wanita adalah semacam alat yang dipergunakan selama kamu mengalami masa mestruasi. Fungsinya adalah untuk menyerap cairan mentruasi agar pakaian dalammu tidak bernoda. Pembalut yang baik adalah memiliki perekat supaya tidak mudah bergeser. Pembalut tersedia dalam berbagai macam bentuk dan ukuran, karena setiap wanita mempunyai kebutuhan yang berbeda.
Macam-macam model pembalut, ada yang tipis, tebal, panjang dan bersayap. Pembalut yang tipis akan memberikan kenyamanan bagi kamu, karena semakin tipis, kamu akan merasa seperti tidak memakai pembalut. Kamu akan merasa lebih nyaman bergerak. Tak usah takut tembus, karena pembalut tipis sudah dirancang mampu menampung cairan menstruasi sama banyaknya dengan pembalut tebal. Tapi, bagi yang mensnya banyak, misalnya pas hari pertama, pakai yang tebal bakal lebih aman. Setidaknya, menghilangkan rasa was-was kamu akan takut bocor. Dan, dari semua pembalut itu, sebaiknya kamu pilih yang bersayap. Biar kamu bebas ‘terbang’ sekehendak hatimu. Oke?
Nah sobat Permata yang ABG, setelah kamu tahu tentang seluk beluk menstruasi, insya Allah kamu nggak akan cemas lagi menghadapinya dan aktivitasmu tidak akan terganggu. So, hari-harimu akan tetap indah dan ceria. [asri]
[/infobox]
Catatan: tulisan ini pernah dimuat di Majalah Remaja PERMATA, Agustus 2002
*Sumber gambar klik di sini