Alhamdulillahirobbil alamiin. Selalu ada rasa syukur dan lega, bila edisi terbaru Majalah Udara Voice Of Islam selesai dikemas dan siap diberangkatkan. Tanggung jawab berikutnya ada pada pihak PT Pos Indonesia dan Para Perwakilan Kota (yang masih setia). Seperti sebuah roda besar yang berputar. Demikian mungkin pengibaratan kerja produksi sebuah Majalah Udara seperti Voice Of Islam. Roda dakwah Islam ini akan terus berputar sesuai kehendak Allah SWT dan berhenti pun atas kehendaknya. Kami hanya bertanggung jawab dan berusaha memutarnya semampu kami, sebagai sebuah amal dakwah lillaahi Ta’ala.
Enam tahun, bukan waktu yang singkat, ataupun cepat. Wallaahu a’lam. Semuanya kembali kepada Sang Pemilik Waktu, yakni Allah SWT. Roda kerja dakwah ini mulai diputar pada tahun 2007, oleh Almarhum Ustadz Ir. Umar Abdullah, dengan peralatan seadanya yang direkayasa ala Mc Gyver oleh Ustadz Purwa Ariandi. Dengan mikrofon pinjaman dan dana saweran untuk membeli bahan-bahan seperti CD, label, amplop dll. Alhamdulillah, donatur-donatur semampunya membantu biaya produksi ini. Jatuh bangun pasti ada. Hambatan dan kendala, adalah tantangan untuk bertahan. Mulai dari komputer mendadak rusak, para kru sakit, kegiatan yang padat para narasumber sehingga telat rekaman, hingga kehabisan uang pembeli bahan-bahan.
Namun kami yakin, bila Allah SWT menghendaki amal dakwah ini terus bergulir dan suara Islam ideologis sampai ke seluruh pelosok tanah air, daerah-daerah perbatasan, pulau-pulau terluar dan wilayah-wilayah konflik, maka DIA akan memudahkannya. Kami hanya manusia biasa dan tak berdaya tanpa kekuatan dari Sang Pemilik kami, Allah SWT.
Waktu berlalu, kru datang silih berganti, rubrik bertambah, penampilan cover tampil baru. Hidup terus berlangsung. Pemutar roda pertama VOI, Ustadz Umar Abdullah meninggalkan dunia yang fana ini sebelum menyelesaikan VOI edisi ke 73. Allahu Akbar walhamdulillah, tampil generasi (kader media) berikutnya yang turut membantu memutar roda kerja dakwah ini, walaupun sempat berhenti sejenak di bulan Juli 2013.
Suara dakwah Islam harus terus terdengar ke seantero negeri ini. Menyampaikan Islam sebagai pedoman hidup satu-satunya, petunjuk jalan yang lurus, pembawa rahmat bagi semesta. Semua manusia berhak mendengar seruan Islam. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi kita semua. Kita hanya harus bekerja semampunya. Jangan berhenti. Silih berganti manusia akan hidup dan mati. Tetapi amal dakwah akan selalu disambut oleh generasi sesudahnya. Bila amal itu baik, maka lanjutkanlah. Bila ada yang keliru dan salah, segeralah tinggalkan. [LM, 30/12/2013]