“Flu Burung Serang Bebek”

Liputan Khusus Diskusi Aktual Pesantren Media Rabu, 9 Januari 2013

ZabhC7oEh6

Pada hari Rabu tanggal 09 januari 2013, pesantren media kembali mengadakan diskusi aktual. Acara ini di mulai pada pukul 10.30 WIB bertepatan di gedung pesantren media. Seperti pada diskusi-diskusi aktual sebelumnya. kami membahas topik  yang  sedang ramai di bicaraka oleh masyarakat dan media massa. Yaitu mengenai “flu burung serang bebek”.

Seperti yang di beritakan oleh KOMPAS.com - Kasus kematian ratusan itik atau bebek akibat flu burung mencapai titik darurat. Kematian unggas ini sangat masif dan penyebarannya juga cepat. Di sisi lain, penanganan kasus ini dikeluhkan peternak. Mereka belum mendapat perhatian yang memadai.

Kali ini Ustadz Umar Abdullah menunjuk  salah satu akhwat  sebagai  moderator dan yang di tunjuk oleh Ustadz Umar adalah Siti Muhaira(salah satu santri pesantren media) dan yang menjadi notulennya adalah Chairunisa.

Diskusi aktual pun di mulai. Ira membuka diskusi aktual ini dengan membaca salam dan hamdalah “alhamdullilah di pagi hari ini kita bisa kembali mengadaka diskusi aktual tanggal 09 januari 2013 dengan tema ‘flu burung serang bebek’ ”

Diskusi langsung di buka dengan sesi pertanyaan”lansung saja yang ingin bertanya unjuk gigi eh maksudnya unjuk tangannya”perintah Ira dengan gugup karena baru pertama kali.

Hampir semua akhwat yang mengikuti  diskusi aktual bertanya kecuali ikhwan karena ikhwan belum datang.

Diawali dua pertanyaan dari Novia “bagaimana cara pencegahan flu burung ? dan yang kedua kenapa itik-itik atau bebek itu bisa terkena flu burung?”

“Bagaimana tanggapan pemerintah mengenai  hal ini (flu burung)?”pertanyaan dari Wigati

“bagaimana cara islam mengatasi flu burung ini?”ini pertanyaan dari mayla

“mengapa dinamakan  virus flu burung padahalkan babi  tempat berkembang biaknya bakteri dan virus ?”pertanyaan bagus dari holifah

Lalu di lanjutkan pertanyaan  yang lain dari fatimah”apa dampak flu burung?”

“mengapa membahas topik ini?”pertayaan yang simpel dari putri santri smp tingkat 1

Yang terakhir bertanya adalah yusuf santri smp tingkat 1“kenapa dalam bentuk impor bebek dan produk bebek terkontaminasi virus tersebut?”

Setelah semua pertanyaan sudah di ajukan diskusi aktual pun di lanjutkan dengan sesi menjawab pertanyaan yang di jawab oleh moderator.dan pertayaan yang pertama di jawab adalah pertayaan dari putri”yang paling sederhana kenapa membahas topik /tema ini? Karena sekarang itu lagi marak flu burung terutama di lampung selatan,terus di klaten di sulawasi selatan pokoknya kerena flu burung sedang marak apalagi ini virusnya yang baru H5 N1 kodenya 323” ujar Ira menjawab pertanyaan dari putri.

Kerena ikhwan baru datang Ira sebagai moderator langsung bertanya pada ikhwan”buat ikhwan ada yang mau bertanya?”ikhwan tidak ada yang mau bertanya diskusi aktual kembali di lajutkan dengan menjawab pertayaan yang selanjutnya yaitu pertanyaan dari novia yang di bacakan oleh notulen”bagaimana cara pencegahan flu burung?”

baik kalau bagi manusia baiknya menghindari kontak lansung dengan ayam, bebek, dan unggas lainnya. ini juga cara terbaik untuk mencegah infeksi pada flu burung dan untuk anak-anak ternyata memiliki resiko yang lebih tinggi karena mereka suka bermain dengan unggas misalnya sama ayam,sama bebekdan unggas lainnya. kemudianajari anak-anak untuk menghindari kontak dengan unggas jenis apapun jangan memelihara unggas sebagai hewan kesayangannya kecuali kalau ingin merawatnyadengan baik dan dapat tinggal di perkarangan rumah. Setelah itu cucilah tangan dengan air sabun setiap mau bersentuhan atau setelah bersentuhan dengan unggas, lalu jangan tidur dekat tempat pemeliharaan unggas. Dan jangan memasak unggas yang berasal dari daerah yang terkena virus flu burung ini untuk makanan keluarga. apabila terjadi kontak secara tidak sengaja dengan unggas yang di daerah tertular menyentuh badan unggas,feses,atau kotoran unggas yang lain atau berjalan di atas tanah yang ada kotoran unggasnya kita harus mencuci tangan dan kakihingga bersih menggunakan air dan sabun. Apabila demam  diatas 30,5oC segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit  terdekat.

Mendengar jawaban dari Iradan sepertinya tidak ada tambahan dari yang lain.Diskusi pun kembali di lanjutkan dengan pertanyaan dari novia  “kenapa itik-itik atau bebek itu bisa terkena virus  flu burung?”

Karena kebingungan Ira pun meminta bantuan kepada peserta diskusi aktual untuk membatunya”ada yang bisa membantu saya “  ujar Ira. Kemudian Ira membacakan ulang pertanyan”kenapa itik-itik atau bebek itu bisa terkena virus  flu burung?” anam menjawab pertanyan itu dengan singkat “daya tahannya lemah”dan yang lain ikut menjawab “ karena ada bakteri”,“Karena tempat yang  kotor “dan ira sedikit menambahkan “atau yang di lampung selatan di diduga kemungkinan perpindahan dari pulau jawa memakai sepeda motor lalu ke lampung selatan dan disana itu jadi berkembang virus flu burungnya”

karena jawabannya sudah cukup memuaskan Ira pun langsung melanjutkan pertanyaan dari wigati yang dibacakan ulang oleh notulen “Bagaimana tanggapan pemerintah mengenai  hal ini (flu burung)?”

tanpa basa-basi Ira pun menjawab pertanyaan dari Wigati “pemerintah belum maksimal dalam mengatasi flu burung tapi dari pihak-pihak tertentu sudah memberikan obat faksinasi dan desinfektan. selain itupemerintah sendiri, belum optimal untuk mengatasi virus flu burung ini. masih belum bisa cepat bertindak untuk mengatasi masalah yang harus cepat ditangani”

setelah itu diskusi kembali dilanjutkan denga membahas pertanyaan dari holifah “mengapa dinamakan  virus flu burung padahalkan babi  tempat berkembang biaknya bakteri dan virus ?”

“karena menyerang unggas dan burung itu adalah salah satu jenis unggas.kalau untuk babi namanya beda lagi namanya itu flu babi bukan flu burung”. Jawab Ira dengan nada guyon.

”apa dampak dari flu burung?”

“yang pastinya hewan itik unggas mati sakit juga si perternaknya rugi dan bisa juga dapat menular  ke manusia dan menyebabkan kematian“ jawab Ira denga singkat.

Setelah menjawab pertanyaan dari fatimah Ira pun melanjutkan ke pertanyaan dari yusuf yaitu “kenapa dalam bentuk impor bebek dan produk bebek terkontaminasi virus tersebut?”

“kemungkinan karena unggas impor tersebut telah tertular virus flu burung dari  daerah asalnya seperti Inggris, Amerika, Cina“ ujar Ira dengan percaya diri.

Dan diskusi kembali di lanjutkan dengan menjawab pertanyaan dari maila “bagaimana cara islam mengatasi flu burung ini?”.

“harus di cegah dengan memberikan faksinasi dan desinfektan, di jaga kebersihannya, harus sering di rawat unggasnya,masaknya benar-benar matang, sebelum masak baca bisimillah, lebih baik unggas yang mati tidak boleh di masak“ jawab Ira ,wigati, dan juaga dini

Setelah semua pertanyaan yang di ajukan selesai di jawab dan ketika diskusi di tutup oleh Ira ternyata ustadzh Ir.Latifah Musa ingin menambahkan penjelasan tentang tema diskusi kali ini.

Dan sebelum menjelaskan ustadzh Ir.Latifah Musa bertanya kepada peserta diskusi “kalau ada  kasus flu burung di indonesia, siapa yang rugi siapa yang untung ?”

“yang rugi para peternak karena hasil ternak mereka pada mati. penjualan itik menurun karena orang kemakan isu ada virus flu burung dan mulai ragu saat ingin membeli telur itik dan itik. Dan yang di untungkan adalah pihak yang membuat faksin karena, tentu setelah itu para peternak akan ramai-ramai mencari faksinnya. dan yang membuat faksin akan mengambil keuntungan.” jawab Hawari

Setelah pertanyaan yang di ajukan oleh ustadzh Ir.Latifah Musa dijawab beliau kembali mengajukan pertanyaan kepada peserta diskusi “siapa yang membuat faksin dan bagaimana cara  mendapatkan faksin tersubut?”

Ka farid pun menjawab ”negara Amerika serikat” dan ternyata jawabanya benar.

Sedikit informasi dari ustadzh Ir.Latifah Musa “ini sebenarnya Lebih besar dari persoalan virus di indobesia sehingga ada istilah namanya kapitalisasi virus.jadi memang yang paling untung dan sangat yang di untungkan di indonesia adalah pembuat faksin tapi bukan faksin pembuat faksin dalam sekala kecil sekala nya besar dan negara-nergara itu bergantung kepada dia dalam hal faksin, dan jawaban yang betul adalah ka farid yaitu negara AS. Jadi faksin yang di pesan oleh kementraian indonesia itu di buat di amerika dalam jumlah besar karenatidak ada yang lain, dan akhirnya negara yang lain juga pesan kepada AS.

Setelah memberi penjelasan ustadzh Ir.Latifah Musa kembali bertanya kepada peserta diskusi “Apa yang di maksud denga kapitalisasi virus?”

Dan ternyata tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. tidak lama kemudian ustadzh Ir.Latifah Musa  pun menjawab pertanyaannya sendiri. “Firusnya di manfaatkan supaya bisa mengasilkanuang.‘gimna caranya?’ firus nya di teliti sempel dari orang-orang yang sakit di ambil kemudain di teliti di laboratorium, khusus untuk genetik virus kemudian di buat zat nama nya anti virus yang bisa melemahkan virus tadi.Asal sudah ketemu virus nya, bisa di buat antinya. kemudian anti tadi di jual ke negara yang penduduknya banyak terkena serangan virus flu bururng, flu babi. Jadi ada upaya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnyasehingga akhirnya banyak kalangan memduga virus itu sengaja di buat.bakan ada kasus penjualan sempel virus orang yang sakit, bahkan penjualan sempel itu ke amerika tidak dapat mendapat izin kementrian kesehatan indonesia. yang sakit orang indonesia yang mati unggas indonesia virusnya di ambil tapi tidak mendapatkan sempel nya sehingga sempel itu tidak dapat di teliti oleh indonesia. Tapi virusnya di jual ke amerika, jadi yang membuat anti virusnya adalah orang amerika sehingga orang indonesia yang beli dengan jumlah yang besar. Kemudian tiba-tiba ada virus baru sehingga ada dugaan virus itu sengaja di buat untuk industrisupaya produsen pembuat faksin tadi menjaadi laku.

Karena ustadzh Ir.Latifah Musa sudah panjang lebar menjelaskan masalah flu burung ini dan kesimpulan sudah ada di dalam penjelasan ustadzh Ir.Latifah Musa jadi saya sebagai notulen  tidak tau harus menyimpulkan apa lagi.

Akhirnya Diskusi pun berakhir, dengan permohonan maaf dan salam, Ira pun mengakhiri Diskusi  ini. ”Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Billahitaufik walhidayah, Wassalamualaikum warah matullahi wabarakaatuh.”

Dan saya sebagai notulen juga mohon maaf jika ada penulisan dan informasi yang salah. Wassalamualikum warah matullahi wabarakatuh. [Chairunnisa Bayu Parameswari, santriwati angkatan ke-2, jenjang SMA, Pesantren Media]

Catatan: tulisan ini sebagai tugas yang diberikan pemimpin diskusi aktual, dan menjadi bagian dari tugas menulis di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *