“AS dan Teror Warganya Sendiri”

photo

Liputan Khusus Diskusi Aktual Pesantren Media Rabu, 26 Desember 2012

Pada hari Rabu, 26 Desember 2012, Pesantren Media kembali mengadakan diskusi aktual. Acara ini dimulai pada pukul 10.30 WIB, dan bertempatkan di gedung Pesantren Media. Seperti pada diskusi-diskusi sebelumnya, kami membahas satu topik yang sedang ramai di bicarakan oleh masyarakat dan media masa. Yaitu mengenai “AS Dan Teror Warganya Sendiri”. Pesantren Media mengambil topik ini karena dinilai sedang hangat-hangat nya dan dianggap sangat penting karena ini menyakut nyawa banyak orang.

Seperti yang telah diberitakan oleh kompas.com “Adam Lanza (20) pria yang membantai 20 siswa Sekolah Dasar Sandy Hook, New Jersey, serta enam orang dewasa dengan tiga senjata api yang dibawanya. Adam kemudian tewas dengan menembak dirinya sendiri.”

Kali ini oleh Ustadz Umar Abdullah (direktur Pesantren) tidak dapat memimpin langsung diskusi. dikarenaUstadz Umar Abdullah perlu menjemput orang tua dari Rani Anjar Putri, karena harus ada yang memimpin diskusi ini maka Ustadz Umar Abdullah menunjuk langsung Ahmad Khairul Anam (salah satu santri Pesantren Media) untuk menjadi moderator dan Nurmaila Sari (saya sendiri / salah satu santri Pesantren Media) yang menjadi notulennya.

Selain itu tujuan Ustad Umar memilih salah satu santri nya dengan alasan untuk melatih santri-santri nya agar terampil berbicara di depan umum, dapat mengungkapkan pendapatnya kepada orang banyak dan dapat melatih rasa percaya diri. Itulah Pesantren Media, Melatih anak didik nya untuk menjadi seorang Da’i di bidang media.

Setelah dipersilah kan Ahmad Khairul Anam (Anam) naik keatas panggung untuk memimpin Diskusi kali ini. Namun tidak lama duduk diatas panggung Anam pun turun kembali untuk menarik nafas panjang sambil mengatakan aku masih grogi.

Tidak lama kemudian Anam memberanikan diri untuk naik keatas panggung dan mulai memimpin Diskusi Aktual kali ini. Dan membuka diskusi ini dengan membaca hamdalah dan pendahuluan yang seadanya.

“Alhamdulillah pada hari rabu ini tanggal 26 Desember Pesantren Media kembali melakukan Diskusi Aktual setelah dua minggu tidak terlaksana karena kita kepuncak dan karena banyak nya teman-teman kita yang sakit. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang ‘AS dan terror warganya sendiri’. Kenapa kita mengambil tema ini mungkin karena dalam kurun waktu lima bulan ini telah terjadi banyak nya kasus-kasus penembakan yang memalan korban.”

Setelah itu Anam langsung membuka Diskusi ini dengan sesi pertanyaan. Dan diketahui ada enam orang termasuk Abdullah (santri kalong) yang ingin bertanya. Tidak tahu apakah ini ada hubungan nya dengan moderator yang bernama Anam sehingga yang bertanya pun berjumlah enam orang? Apa mungkin hanya kebetulan saja? itu tidak penting, yang terpenting adalah Diskusi kali ini dapat berjalan dengan lancar.

Diawali dengan dua pertanyaan dari Dini “Apa yang melatar belakangi terjadinya penembakan ini, dan apa kiat-kiat kita agar tidak terjadi kasus seperti adam lenza ini?”

“Bagai mana nasib warga disana (AS) setelah terjadinya penembakan tersebut, dan  bagaimana islam pandangan islam mengenai masalah terseut?” (dua pertanyaan dari Novia).

“Seperti informasi yang diberikan oleh media masa, katanya Adam Lanza ini autis. Lalu gimana cara Allah menghisab Adam Lanza ini?” (ini pertanyaan dari Putri yang sepertinya sangat penasaran dengan proses penimbangan amal di ahirat nanti)

Lalu  dilanjutkan dengan pertanyaan yang bagus dari  Hawari “Apakah ini ada hubungan nya dengan media yang mengajarkan kekerasan?”

Dan pertanyaan yang terahir ini dari Abdullah (santri kalong Pesantren Media) yaitu “ kenapa memilih tema ini?”

Setelah semua pertanyaan yang ingin di diskusikan terkumpul Anam pun melanjutkan Diskusi ini dengan sesi menjawab pertanyaan. Dan pertanyaan yang pertama didiskusikan adalah pertanyaan dari Dini. “Apa yang melatar belakangi terjadi nya penembakan ini?.”

Anam pun langsung menawarkan kepada peserta diskusi untuk menjawab pertanyaan ini. Dan banyak juga yang berpartisipasi untuk menjawab pertanyaan ini seperti: Abdullah ia menjawab “karena ia depresi”. Hawari “karena Adam Lanza ini salah satu pengila game kekerasan lalu ia teropsesi dan ingin mewujudkan di dunia nyata. Dan Anam (sebagai moderator) menjawab “mungkin karena di AS ini mudah sekali mendapatkan senjata.”

Karena bingung harus menjawab apa lagi Anam langsung saja mengatakan “ada yang ingin menambahkan?”. Ternyata  Kak Farid ingin menambahkan “karena orang-orang AS ini belum siap untuk menggunakan senjata api. Karena jika siap mereka dapat menggunakan senjata api untuk hal-hal yang baik”. Dan Anam kembali menambahkan jawabannya “karena Adam Lanza ini memiliki penyakin autis dan setelah saya baca ternyata orang yang menderita penyakit ini lebih rentang emosinya juga lebih terbatas dan melewatkan isyarat-isyarat sosial sehingga penderita autis sulit berkomunikasidan berempati dengan orang lain. Kesulitan komunikasi ini yang bisa mengakibatkan prustasi dan juga tindakan penyerangan.”

Sepertinya peserta diskusi kali sudahpuas dengan jawaban dari Anam dan tidak ada lagi yang ingin menambahkan maka dilanjutkan kepertanyaan kedua dari Dini “apa kiat-kiat kita supaya gak terjadi seperti Adam Lanza ini?”.

Jawban nya adalah meningkatkan iman dan takwa, memberikan sangsi yang tegas kepada pelaku, jumlah senjata dibatasi, orang tua harus lebih barhati-hati memberikan media yang diberikan kepada anak nya, dan juga diterapkan system islam.” (jawban dari Kak Farid, Hawari, dan Anam).

Mendengar jawaban dari Anam dan teman-teman, sepertinya tidak ada yang mau menambahkan atau bertanya. Sehingga diskusi pun dilanjutkan kembali dengan mendiskusikan pertanyaan selanjutnya, yaitu pertanyaan pertama dari Novia, “bagaimana nasib warga disana (AS) perihal penembakan tersebut?”

Anam kembali menawarkan kepada peserta diskusi untuk menjawab pertanyaan ini. Dan Hawari menjawab dengan singkat “kaget, terkejut dan sedih”. Kak Farid juga menjawab “merasa terteror, terancam, selalu was-was, merasa takut”. Dan Anam mengatakan “mungkin karena masyarakat lebih meningkatkan keamanan untuk mengntisipasi “.

Dan karena merasa sudah cukup Anam pun langsung melanjutkan ke pertanyaan selanjut nya yaitu pertanyaan dari Putri “bagaimana Allah menghisab Adam Lanza ini?”

Lagi-lagi Anam menawakan kepada peserta diskusi untuk menjawab pertanyaan ini. dan Hawari kembali menjawab “jika ia melakukan ini atas kesadaran nya sendiri maka ia berdosa dan jika ia tidak sadar melakukan ini maka orang tuanya yang berdosa karena tidak mengawasi anak nya sampai membunuh orang lain”.

Kemudian Anam langsung mengatakan “masalah hisab ini jangan pusingkan karena ini adalah urusan Allah”. Diskusi ini pun kembai dilanjutkan ke pertanyaan Hawari “Apakah ini ada hubungan nya dengan media yang mengajarkan kekerasan?”

Karena kebingungan menjawab pertanyanan-pertanyaan yang diberikan Anam sang moderator mengatakan “Karena saya disini bukan ahlinya jadi tolong dibantu untuk menjawab pertanyaan ini”. Dan langsung menjawab “kalau menurut saya pribadi media ini sangat berpengaruh, seperti yang kita ketahui sekarang banyak game, film, dan lagu yang lirik nya mengajarkan tentang kekerasan sehingga memicu Adam Lenza untuk melakukannya di dunia nyata.”

Mendengar jawaban dari Anam, sepertinya tidak ada yang mau menambahkan atau bertanya. Sehingga diskusi pun dilanjutkan kembali dengan mendiskusikan pertanyaan selanjutnya, yaitu pertanyaan pertama dari Abdullah, “kenapa mengamil tema ini?”(tadi didepan telah didepan jadi tidak perlu di bahas panjang lebar lagi).

Anam sempat menghentikan diskusi ini karena ia perlu menyelesaikan urusannya ke kamar mandi.

Tidak lama menunggu Anam pun kembali untuk melanjutkan Diskusi ini. Dilanjutkan dengan pertanyaan dari Novia “ bagaimana islam pandangan islam mengenai masalah ini?”

Tanpa melemparkan pertanyaan ini Anam menjawab dengan sangat cepat dan singkat dengan jawaban “islam memandang nya pasti salah.”

Dan sebelum ditutup Diskusi ini ternyata Umi Latifa Musa Ingin menambahkan sedikit. Sebenarnya Umi Latifa Musa tidak ingin keluar dari rumah tapi karena ada yang ingin disampaikan dan terpaksa keluar dari rumah untuk menyampaikan tambahan ini.

“Pertama karena mungkin diskusi ini sampai titik masalah-masalah penyakit autis dan masalah-masalah penyakit sosial di masyarakat. Tapi sebenar nya bukan hanya itu yang paling penting adalah system di Negara tersebut yang merusak mental masyarakat nya seperti persoalan pengaturan media, masalah persoalan kepemilikan senjata. Media-media sekarang menyebutkan sekarang sedang dalam kondisi kontro versi apakan peredaran senjata akan dihentikan atau tidak. Tingggal dilihat yang mana terkuat. Dan orang-orang yang menginginkan kepemilikan senjata tetap ada, kerena ada undang-undang nya sejak inggris menjajah amerika dan karena itu memang ada kebebasan kepemiikan senjata kepada warganya untuk melawan inggris. Tapi itu dulu, undang-undng nya sekarang masih ada dan tetap dipertahankan karena ada industri senjata yang besar di AS (industri terbesar didunia). Dan mereka juga menjadikan negaranya sendiri sebagai pasar, kalau misalnya kepemilikan senjata itu dilarang maka bisa bangkrut. Jadi diskusi ini tidak hanya berkaitan dengan penyakit autis saja.”

Nah kesimpulan nya adalah orang normal atau tidak normal itu dapat melakukan tindakan yang diinginkan jika ia sering atau pernah mlihat contohnya, seperti Adam Lanza ini yang melihat contoh nya dari game-game kekerasan yang kemudian mempraktekkan nya di dunia nyata.

Akhirnya Diskusi pun berakhir, dengan permohonan maaf dan salam, Anam pun mengakhiri Diskusi  ini. ”Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Billahitaufik walhidayah, Wassalamualaikum warah matullahi wabarakaatuh.”

Dan saya sebagai notulen juga mohon maaf jika ada penulisan dan informasi yang salah. Wassalamualikum warah matullahi wabarakatuh. [Nurmaila Sari, santriwati angkatan ke-2 jenjang SMA, Pesantren Media]

Catatan: tulisan ini sebagai tugas yang diberikan pemimpin diskusi aktual, dan menjadi bagian dari tugas menulis di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *