Liputan Khusus Diskusi Aktual Pesantren Media, Rabu, 26 September 2012
Judul Diskusi Aktual : Tawuran Pelajar
Tanggal Diskusi : Rabu, 26 September 2012
Waktu : 16.00
Moderator : Ust. Oleh Solihin
Narasumber : Ust. Oleh Solihin
Notulen : Noviani Gendaga
Aksi tawuran kembali marak, kali ini menjadi perbincangan panas di media massa nasional. Pesantren Media pun mengangat fakta ini sebagai topik diskusi aktual pekanan. Berikut laporan tertulisnya.
Pertanyaan dan Jawaban :
- Hawari : Kenapa polisi lebih sigap ketika mengatasi insiden terorisme dibanding aksi tawuran yang sudah terjadi selama berpuluh-puluh tahun? ( kalau terorisme ada pasokan dana dari amerika, kalau tawuran pasokan dananya kecil dan sedikit. Terorisme lebih ke motif ideologi. Polisi kurang sigap jika menangani kasus-kasus tawuran)
- Kak Dini : Kenapa terjadi aksi tawuran di kedua sekolah elit ini? (kurang perhatian dari orang tua, untuk mempertahankan diri, jauh dari agama, ingin sekolahnya terlihat hebat)
- Putri : Apa penyebab tawuran ini? (karena ada kesalah pahaman dari kedua kelompok – hanya karena masalah sepele – pelampiasan emosi – alat refreshing – adanya profokasi dan adu domba – semangat anak muda yang berkobar-kobar)
- Wigati : Apa yang dimaksud dengan tawuran? (Semacam tindakan anarkis yang dilakukan 2 kelompok yang saling bermusuhan. Perkelahian missal yang dilakukan di tempat umum. Biasanya dilakukan hanya karena masalah sepele)
- Syifaru : Apa tidak ada tindak lanjut dari sekolah yang melakukan aksi tawuran tersebut? (tidak ada efek jera terhadap para aksi tawuran. Mungkin sudah ada peneguran dari pihak sekolah, tapi tidak digubris oleh para aksi tawuran, jika seorang aksi tawuran itu dikeluarkan dari sekolah asalnya lulu ia pindah ke sekolah lain maka ia akan mencemarkan banyak sekolah.)
- Teh Novia :
a. Apa yang harus dilakukan orang tua agar anaknya tidak terlibat dalam aksi tawuran? (pemerintah yang seharusnya menindak lanjuti karena orang tua pasti sudah mengajari dan menerapkan kebaikan pada anak-anaknya)
(bisa terjadi di sekolah mana saja)
- Teh Eneng: Apa solusi untuk menindak lanjuti aksi tawuran tersebut?(harus diubah sistemnya, kepedulian masyarakat sekitar, dan orang tua yang lebih peduli terhadap anak-anaknya)
- Mayla: Apa manfaat yang mereka rasakan dengan adanya aksinya tawuran tersebut? (kepuasan –senang jika menang, balas dendam bila kalah)
- Kak Farid : Bagaimana cara agar remaja kita lebih mencitai hal-hal yang lebih kepada kegiatan positif dibanding tawuran seperti itu? Perbanyak kegatan positif di sekolah. Supaya siswa/i mempunyai banyak pilihan. Jangan sampai ada waktu yang terbuang sia-sia. Terlebih aktifitas-aktifitas ke Islaman Agar tidak ada kegiatan tawuran seperti itu..
- Anam : apa bedanya perang sama tawuran? (Tawuran = perkelahian massla hanya karena masalah sepele, belum rencana yang matang, selalu perang fisik. Perang = lebih serius, sudah direncanakan dengan matang, dan memiliki tujuan yang lebih besar, tidak selalu perang fisik bisa saja perang pemikiran)
- Siti: Kenapa polisi selalu telat untuk menindak lanjuti aksi tawuran? (Karen atidak ada persiapan, karena mereka menganggap tawuran itu masalah sepele, telat mendapat informasi, lebih asik dengan dunianya sendiri, kurang bisa mengambil pelajaran dari kejadian terdahulu, polisi sudah bosan dengan adanya aksi tawuran, kurang dana)
Kesimpulan :
Perbanyak kegatan positif di sekolah. Supaya siswa/i mempunyai banyak pilihan. Jangan sampai ada waktu yang terbuang sia-sia.. Terlebih aktifitas-aktifitas ke Islaman. Agar tidak ada kegiatan tawuran seperti itu.
Ini adalah problem. Bukan hanya pihak yang terkait, tetapi kurikulum yang salah. Itu adalah pangkal masalahnya. Dan kita harus menerapkan system Islam untuk menghentikan aksi ini.[Noviani Gendaga]
tawuran pelajar pun disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua. maka dalam masalah tawuran pelajar lingkungan keluarga mempunyai peran penting terutama para orang tua murid