Tiga Peristiwa Penting Pada 27 Rajab

Oleh Umar Abdullah*

Umumnya umat Islam mengenal 27 Rajab sebagai tanggal terjadinya peristiwa Isra` Mi’raj. Namun sebenarnya ada dua peristiwa penting lainnya yang juga terjadi pada tnggal 27 Rajab. Dua peristiwa itu adalah Pembebasan Baitul Maqdis oleh Sultan Shalahuddin al-Ayyubi rahimahullaah dan Penghapusan Khilafah oleh Mustafa Kemal la’natullaah ‘alayhi.

Peristiwa Pertama: Isra Mi’raj Rasulullah saw.

Sebenarnya kapan peristiwa Isra’ Mi’raj RAsulullah saw tidak ada bisa memastikan tanggalnya. Karena memang tidak ada dalil yang secara pasti menyebutkan tanggalnya. Yang jelas peristiwa ini ADA DAN TERJADI, karena telah disebutkan al-Qur`an. Diperkuat lagi dengan hadits-hadits yang terkait dengan peristiwa Isra’ dan peristiwa Mi’raj.

Yang juga jelas jika dikumpulkan dari beragam versi peristiwa ini terjadi antara tahun ke-10 hingga tahun ke-12 Kenabian atau antara 3 hingga 1 tahun sebelum Rasulullah hijrah.

Peristiwa ini terjadi setelah Khadijah binti Khuwailid ra (istri Rasulullah saw) wafat, lalu dilanjutkan meninggalnya Abu Thalib (paman Rasulullah saw). Wafatnya Khadijah dan meninggalnya Abu Thalib terjadi tiga tahun sebelum Rasulullah saw berhijrah (tahun ke-10 dari Kenabian). Kemudian Rasulullah saw melanjutkan misi dakwah ke Tha`if untuk mengajak masuk Islam dan meminta nushrah (pertolongan) kepada Bani Tsaqif, namun gagal. Setelah tiga kesedihan inilah Allah menghormati dan memuliakan utusan terakhir-Nya tersebut dengan meng-isra`-kan dan mem-mi’raj-kan beliau.

Dan yang jelas juga adalah peristiwa Isra’ dan Mi’raj terjadi sebelum Musim Haji tahun ke-11 Kenabian. Karena setelah peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah saw masih mencoba mencari nushrah ke kabilah-kabilah di luar Makkah. Namun kemudian menghentikannya dan berfokus pada para jamaah haji (haji jahiliyah) yang datang ke Makkah pada setiap musim haji. Pada musim haji tahun ke-11 mulai ada 6 orang dari kabilah al-Khazraj dari kota Yatsrib yang masuk Islam. Pada musim haji tahun ke-12 Kenabian terjadi Bay’atul Aqabah Pertama yang diikuti oleh 12 laki-laki dari Yatsrib. Dan pada musim haji tahun ke-13 Kenabian baru terjadi Bay’atul Aqabah kedua yang diikuti 73 laki-laki dan dua wanita tokoh Yatsrib yang menyerahkan kepemimpinan Yatsrib kepada Rasullah saw.

Sehingga belum jelas kapan tepatnya peristiwa ini terjadi. Banyak versi dari para ulama. Walaupun ada yang mementahkannya, namun yang popular adalah tanggal 27 Rajab tahun ke-10 Kenabian. Saya sendiri menyimpulkan peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun ke-11 Kenabian (621 M). Allaahu ‘alamu (Allah yang Maha Tahu)

Untuk peristiwa Isra’ Mi’raj dan arti pentingnya peristiwa ini bagi Rasulullah, Umat Islam, dan Negara Islam yang akan berdiri dua tahun setelah peristiwa ini tidak perlu saya jelaskan lagi. Karena saya rasa sudah banyak yang menjelaskannya.

Peristiwa Kedua: Pembebasan Baitul Maqdis oleh Sultan Shalahuddin al-Ayyubi rahimahullaah

Hari Jumat tanggal 27 Rajab tahun 583 H (1187 M) merupakan hari yang penuh berkah. Karena pada hari itu Kota al-Quds (Baytul Maqdis) dibebaskan oleh Sultan Shalaahuddiin al-Ayyubi dari kaum Salibis yang telah menduduki kota tersebut selama 88 tahun dari tahun 1099 M higga tahun 1187 M.

Saat kaum Salibis menguasai Baytul Maqdis mereka menorehkan tinta hitam berdarah dalam sejarah Barat. Mereka menghancurkan tempat-tempat ibadah, membunuh kaum muslimin yang tidak berdosa, menghinakan manusia, menumpahkan darah, dan tidak menjaga kehormatan tempat-tempat suci kaum muslimin. Jumlah kaum muslimin tak berdosa yang mereka bunuh mencapai 90 ribu orang.

Berbeda 1800 dengan kelakuan kotor kaum Saliibis, Shalahuddin Sang Pembebas Baytul Maqdis berjiwa penyayang dan mendakwahkan Islam dengan hikmah dan nasehat-nasehat yang baik.

Ada kisah menarik setelah tentara Islam berhasil mengalahkan kaum salibis. Seorang perempuan Nasrani berbicara kepada Shalahuddin, “Hai Jagal, engkau telah membunuh bapakku dan menawan saudara-saudaraku. Siapa lagi yang akan membiayai hidupku setelah ini?”

Mendengar kecaman perempuan itu, Shalahuddin tidak marah. Ia justru tersenyum dan berkata, “Tenangkanlah dirimu. Kami yang akan membiayai hidupmu.”

Shalahuddin kemudian memerintahkan pegawainya untuk memberikan harta kepada perempuan itu. Selanjutnya Shalahuddin membebaskan kedua saudara perempuan itu dan berkata kepadanya, “Bapakmu terbunuh dalam peperangan yang ia kobarkan sendiri. Dan ia telah menyerang pihak yang bersikap damai.”

Mendengar ucapan Shalahudin itu, maka diamlah perempuan itu karena malu. Perempuan itu kemudian berkata sambil menyesali kecamannya, “Maafkanlah saya , wahai Sultan. Semua perkataan saya tadi saya ucapkan karena saya sedang merasakan sedih yang sangat mendalam. Juga karena sebelumnya para pemimpin kami menggambarkan kalian sebagai orang-orang yang kasar, kriminal, tak berperikemanusiaan, senang membunuh orang-orang yang tak berdosa, dan senang menumpahkan darah. Mereka telah memanfaatkan ghirah kami untuk membalas dendam kepada kalian. Tetapi ketika kami bertemu dengan kalian, tahulah kami bahwa mereka semua ternyata telah berbohong. Kami ternyata mendapati kebaikan, akhlak yang mulia, kedermawanan, dan perilaku yang baik pada diri kalian. Tidak seperti yang selama ini digambarkan oleh para pemimpin kami.”

Perempuan itu tetap berada di tempatnya. Ia kemudian mengangkat tangannya ke langit untuk berdoa kepda Allah agar Alllah menguatkan kerajaan Shalahudddin dan menjaga kerajaannya hingga kiamat.

Inilah Shalahuddin Sang Pembebas Baytul Maqdis pada hari Jumat 27 Rajab tahun 583 H yang dicintai oleh musuh-musuh dan teman-temannya.

Peristiwa Ketiga: Penghapusan Khilafah oleh Mustafa Kemal la’natullaah ‘alayhi

Senin, 27 Rajab 1342 H atau 3 Maret 1924 M adalah hari yang kelam dan awal bencana besar bagi kaum muslimin. Pada hari itu secara sepihak, Presiden Turki Sekuler Mustafa Kemal menghapus sistem Khilafah dari bumi Turki. Presiden liberal brengsek ini kemudian mengusir khalifah dan secara sistematis dan kejam mengubur peradaban Islam di bumi Turki. Langkah-langkah kotor Mustafa Kemal ini lebih lengkapnya bisa dibaca pada tulisan saya di web ini juga yang berjudul “Mustafa Kemal Ataturk Sang Penjagal Khilafah”. (Tulisan saya yang sekarang sekalibus menjadi koreksi atas tulisan sebelumnya yang mencantumkan tanggal 28 Rajab 1342 H sebagai tanggal hapusnya Khilafah. Yang benar dan lebih tepat 27 Rajab 1342 H.)  Langkah-langkah Mustafa Kemal kemudian menginspirasi kaum sekuler di negeri-negeri Islam, termasuk Soekarno di Indonesia.

Demikianlah, ada tiga peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 27 Rajab. Semoga menambah wawasan kita semua. Dengan harapan agar peringatan Isra’ Mi’raj yang dilakukan di kampung-kampung, sekolah-sekolah, dan lembaga-lembaga lainnya menambahkan dua peristiwa penting lainnya yang juga terjadi pada tanggal 27 rajab. Yang satu menggembirakan, satunya lagi menyedihkan.

Semoga tiga peristiwa ini  menggelorakan semangat juang kita dan menguatkan gantungan kita kepada Allah dalam perjuangan penerapan kembali Syariat Islam dalam bentuk Imamah atau Khilafah di akhir zaman ini. Juga agar selalu waspada terhadap pengkhianatan dan rongrongan orang-orang kafir dan munafik dari kalangan Salibis, Yahudi, dan Dajjalis.

*Penulis Naskah VCD Sejarah Daulah Khilafah Jilid 1, 2, dan 3, El-Moesa Production.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *