Gangguan Konsentrasi

Menonton tivi bisa mengganggu konsentrasi

Asslm.wr.wb. Ustadzah, anak saya usia 11 tahun sepertinya ada gangguan konsentrasi. Dia kurang mampu menerima pelajaran yang memerlukan konsentrasi tinggi seperti matematika dan sains. Bagaimana caranya meningkatkan kemampuan anak saya. Bidang apa yang nanti cocok untuknya? Muslimah. Hamba Allah. Jakarta.

Ibu Muslimah Rahimakillah, memahami cara anak berkomunikasi adalah langkah awal untuk meningkatkan potensinya.  Ada anak yang memiliki kepekaan pendengaran tinggi. Mungkin di usia dini, ia sering diperdengarkan suara-suara berlagu. Ada orang tua yang memperdengarkan murotal dengan  suara indah, ataupun anak terbiasa mendengarkan irama lagu. Semua menjadi bagian dari proses stimulasi usia dini terhadap perkembangan indera pendengarannya.

Bayi yang sering menerima stimulasi pendengaran, berpengaruh pada kemampuan konsentrasi dan kecepatannya menangkap fakta. Membacakan ayat-ayat Al Qur’an terbukti meningkatkan kemampuan konsentrasi anak, jauh lebih besar pengaruhnya daripada irama musik manapun. Walaupun musik juga berpengaruh pada kemampuan melagukan suara-suara tertentu.

Hal yang mengurangi kepekaan penginderaan secara alami adalah bila stimulasi berasal dari layar televisi. Apalagi kalau anak terbiasa dengan play station dan terlalu lama menonton film-film kartun. Hal ini bisa mengurangi kemampuan konsentrasi alaminya, yaitu pada saat ia berkomunikasi dengan manusia yang sesungguhnya. Penginderaannya tidak peka terhadap komunikasi langsung dengan manusia.

Apa yang harus dilakukan orang tua bila menghadapi anak dengan gangguan konsentrasi?
Ibu perlu mengidentifikasi, mengapa putra atau putri ibu mengalami gangguan konsentrasi. Kemungkinan yang bisa terjadi adalah:

Lemahnya kemampuan konsentrasi langsung ketika berkomunikasi dengan manusia. Solusinya adalah dengan banyak-banyak berdialog dengan anak. Melatih kemampuan konsentrasi dengan  komunikasi langsung. Ibu atau guru membacakan cerita  tertentu (kira-kira setengah halaman kertas ukuran folio) dan anak menyebutkan gagasan utama serta alur cerita tersebut. Ini adalah langkah awal paling sederhana untuk mengukur tingkat konsentrasi. Ibu bisa mengulang-ulang cerita tersebut sampai ulangan keberapa anak mampu menyampaikan sesuai target yang diinginkan. Bila persoalan komunikasi bahasa ini telah selesai, barulah ibu beralih kepada konsentrasi medan memecahkan persoalan matematis.

Beralih kepada kemampuan matematika, maka ibu membacakan soal cerita matematika sederhana.  Anak mengubah cerita tersebut dalam simbol matematika sederhana dan memecahkannya, tanpa perlu menganalisa karena bisa langsung dijumlah, dikurangi, dikalikan atau dibagi.  Ketika masalah ini selesai, baru beralih ke tahap soal tingkat analisis. Tahapan ini seperti menyelesaikan soal dengan dua tahapan atau menyelesaikan soal dari sisi yang lain.

Kemampuan konsentrasi di bidang sains, adalah dengan memperbanyak pengamatan kepada benda-benda yang ada di alam. Dengan mengintegrasikannya bersama kemampuan komunikasi berbahasa, ibu bisa sekaligus melatih dua target ini. Anak mampu berbahasa secara baik, sekaligus cermat, teliti dan sistematis dalam menjelaskan fakta sebuah benda. Mulailah dari pengamatan, selanjutnya mendetili apa yang diamati, menganalisa dan menyimpulkan.

Ketika gangguan konsentrasi telah terselesaikan, maka barulah anak bisa menerima tahapan-tahapan pembelajaran sesuai kurikulum yang  telah ditetapkan.

Bagaimana bila ternyata persoalannya terletak pada kelemahan otak. Misalnya pernah menderita meningitis atau trauma kena benturan atau yang lain?
Bila persoalan gangguan konsentrasi terletak pada adanya kelemahan otak dan fungsinya, misalnya kelemahan salah satu fungsi syaraf pada otak yang menyebabkan anak pusing ketika diminta berkonsentrasi, maka penyelesaiannya dengan pengobatan terhadap  fungsi syaraf tersebut.
Hal mendasar yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi  pada kondisi apapun adalah tahfizh Al Qur’an. Dengan metode mendengar dan meniru(talaqqi),  insya Allah kemampuan konsentrasi bisa ditingkatkan. Apalagi ayat-ayat Al Qur’an bisa menjadi obat (syifa’ wa rahmah) bagi manusia. Sel-sel yang mayoritas mengandung air (plasma darah, serum dll) merespon bacaan-bacaan Al Qur’an dengan baik sehingga menuju keteraturan. Dengan demikian Al Qur’an sangat baik dibacakan kepada anak-anak dengan gangguan otak ringan ataupun berat. Semisal autis hingga trauma yang menyebabkan koma.

Seringkali orang tua menetapkan target-target tinggi untuk anaknya. Misalnya anak harus juara satu, harus mendapat nilai tertinggi dll. Apakah hal ini positif bagi perkembangan anak?
Orang tua harus memahami kondisi masing-masing anak. Kemampuan akalnya dalam menerima beban pekerjaan tertentu. Berikanlah tanggung jawab dan  amanah sesuai kesanggupannya. Di masyarakat ada banyak posisi yang semuanya bisa menjadi lahan untuk beramal shalih. Ada yang menjadi pemimpin, ada yang menjadi ulama/ guru/ mujtahid, ada yang menjadi sastrawan, peneliti dll. Secara umum, ketika Allah SWT memberikan beban wajib, maka setiap manusia bisa mengembannya. Ini tercantum dalam hukum-hukum wajib. Dalam barisan para mujahidin, tidak semua yang menjadi pemimpin. Pemimpin hanya orang-orang tertentu yang memiliki qudrah kepemimpinan. Yang lain menjadi pasukan perintis, pasukan kavaleri, pasukan infanteri, pasukan cadangan dll. Semua harus sesuai kesanggupannya. Demikian juga dengan masalah ilmu. Ilmu yang wajib, maka semua harus mampu. Ilmu yang hanya penunjang, maka tidak menjadi kewajiban. Jangan memaksa ketika anak tidak mampu berkonsentrasi pada soal matematika yang rumit. Bagi anak yang suka matematika, maka memecahkan soal rumit dianggapnya permainan. Ia betah berlama-lama memecahkan soal karena rasa penasarannya. Ini seperti games buat mereka. Tapi tidak semua anak seperti ini. Ada yang suka menulis berlama-lama, membongkar pasang mesin, membuat kreativitas tangan dll.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *