Misteri Politik Iran

Oleh: Lathifah Musa

Selasa sore biasanya Pimpinan Pesantren Media yang sekaligus Direktur Media Islam Net, sekaligus juga suami saya akan mengajukan pertanyaan rutin: Apa topik Diskusi Aktual Rabu besok? Kali ini saya menjawab: Wah, tanyakan saja pada Ustadz O. Solihin. Belum terpikir topik apapun yang bikin penasaran.

Dengan santainya, Beliau yang menjadi Moderator Tetap Diskusi Aktual ini mengatakan: Wah, tidak bisa ya. Topik diskusi adalah tanggung jawab Pengasuh Rubrik Editorial.

Ya sudahlah, demi menjalankan kesepakatan pembagian tupoksi (tugas pokok divisi) masing-masing. saya pun sibuk berpikir singkat, kira-kira apa yang layak didiskusikan.

Yang namanya diskusi, paling seru adalah membahas sesuatu yang masih samar-samar  dan tentunya aktual. Bila sesuatu itu sudah jelas, kasat mata, faktanya gamblang dan terpampang, maka tak perlu lagi didiskusikan. Pembahasan penting selanjutnya adalah masalah solusi, cara menyelesaikan atau apa yang bisa dilakukan menyangkut sarana yang paling tepat.

Persoalan-persoalan dalam negeri seperti korupsi, perampasan sumber daya alam, kekayaan melimpah versus kemiskinan mayoritas rakyat, ironi negeri demokrasi ini, Ambon yang masih membara tetapi selalu ditutupi, dan berbagai statemen anggota DPR yang membuat miris hati, adalah fakta nyata persoalan negeri ini.

Sembari sibuk memikirkan belanja apa untuk menu harian para santri dan anak-anak, yang mestinya cukup lelah digembleng jadwal harian dari Para Ustadznya yang “sangat  tega” dalam menghujani mereka dengan berbagai macam tugas, saya teringat tulisan harian Kompas, Senin, 21 November 2011. Tulisan ini masih menimbulkan banyak tanya dalam benak saya.

Penulisnya Bapak Sayidiman Suryohadiprojo, Mantan Gubernur Lemhanas. Dengan judul pertanyaan: Jadikah Serangan AS-Israel-Inggris ke Iran? Tulisan Beliau pun ditutup dengan pertanyaan: Jadikah AS-Israel-Inggris menyerang Iran?

Mestinya Bapak Sayidiman pun juga masih menyimpan pertanyaan. Analisa Beliau terpaparkan dengan berbagai dugaan yang bisa ya, bisa tidak.

AS dalam hubungannya dengan Iran, selalu menyimpan sesuatu yang tak pernah dipaparkan secara gamblang, alias ada yang disembunyikan. Skandal Iran-Contra,  Misi Rahasia CIA, Iranian Gate, menunjukkan bahwa apa yang di permukaan bukanlah yang sebenarnya. Sesumbar embargo senjata AS, menutupi skandal kesepakatan di baliknya.

Membaca analisa Bapak Sayidiman, kita akan bertanya: Jadi seriuskah AS-Inggris-Israel? Terhadap Iran pun, muncul banyak pertanyaan: Seriuskah Iran? Bukankah  ancaman tersebut juga telah disampaikan beberapa tahun yang lalu? Mengingat kasus skandal Iran-Contra, yang diduga kuat mempertemukan antara pemangku politik tertinggi Iran saat itu dengan Pejabat Tinggi AS dan CIA, bagaimana strategi politik Iran terkini? Fakta yang memunculkan keraguan terhadap Presiden Iran sekarang, yaitu Mahmoud Ahmadinejad, banyak diungkapkan oleh media massa yang rajin menyampaikan info berita Islam seperti: Eramuslim.com, Republika.co.id, Hidayatullah.com, Voice Of al-Islam, dan lain-lain.

Ketika saya menyampaikan rasa penasaran saya terhadap politik Iran, suami saya pun langsung memutuskan: Oke, kita diskusi tentang “Misteri Iran!”

Wah judulnya kok seperti film horor? Tak apalah, yang penting sudah ada judul . Saya dan seluruh kru MediaIslamNet punya tugas menyiapkan bahan. Yang tidak mampu menyiapkan bahan, ya menyiapkan pertanyaan. Belum diputuskan judul resmi apa yang beredar via SMS, karena saya belum dikirimi SMS. Tapi Misteri Politik Iran memang semakin membuat penasaran. Maklum, melibatkan senjata Nuklir alias senjata pemusnah massal

Kini selanjutnya  tugas wajib suami saya, Ustadz Umar Abdullah,  untuk membuat diskusi serius menjadi cair. Tugas penting Ustadz. O. Solihin menyimpulkan serta menuliskan hasil liputannya. Tugas  saya sore ini yang juga sangat penting adalah menyiapkan jagung manis rebus dan ubi goreng (ada request untuk digoreng saja, jangan direbus seperti biasanya) untuk membuat diskusi lebih terasa nyaman dan renyah dikunyah. Dan ternyata itulah yang selalu ditunggu-tunggu oleh para peserta diskusi yang bertugas sebagai penggembira. Betul tidak anak-anak![]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *