Bad mood menulis

Kendalaku dalam menulis lumayan banyak juga, kalau faktor dari luar diri aku, misalnya fasilitas yang tidak mendukung…satu laptop dipake banyak orang. Jadinya kan harus bagi-bagi waktu. Kalau ditulis tangan, males. Apalagi kalau udah salah, banyak coretan di sana-sini. Terus suasananya juga, aku kalau setiap ngerjain tugas kalau mau konsentrasi atau focus, suasanya harus sunyi jangan ada suara-suara (eits…mikir apa tuh! Bukan kuburan ya?) pokoknya jangan ada yang nanya ini itu deh, pasti nanti konsentrasiku jadi buyar. Harus sendiri.

Selain itu, sulit juga menuliskan kata atau kalimat pertama. Takut salahlah, takut tidak cocoklah, takut aneh dibacanya de el el. Dan yang terakhir bingung milih judul yang pas.

Dan kalau faktor dari dalam biasanya, mendengar komentar tulisan-tulisanku pada salah. Jadinya kesal dan nggak mood untuk menulis lagi. Aku sempat tuh ngambek dan mogok  menulis. Habis kesal… perasaan tulisanku terus yang salah. Aku juga sempat berfikiran jangan-jangan emang aku nggak bakat dalam tulis menulis lagi. Makanya salah terus.

Atau nggak, bad mood menulis karena sedang sedih atau lagi lara hati (waduh! Pake lara hati segala lagi… xixixiixixix). Kidding :-). Kalau lagi kayak gitu aku pasrah deh… benar-benar nggak bisa. Karena, Itu jadi lain menurut aku. Suer! Aku bisa menulis harus lagi senang atau nggak lagi sedihlah. Aneh ya? Heheheh…

Tapi bisa juga sih, aku bisa menulis dengan lancar karena kepepet. Maksudnya, bisa ngerjain tulisan  ketika belajar teknik menulisnya sebentar lagi dimulai. Misalnya, belajar teknik menulis kan mulainya pukul 16.00, nah aku bisa tuh mengerjakannya selama 2 jam, pokoknya sebelum jam 4 itu aku udah selesai. Heheheh… karena biasanya, aku baru bisa menyelesaikan tulisan sesudah berhari-hari gitu. Payah! Capek dech! Jadi malu.

Tapi sekarang lagi diusahakan kok, supaya tetap mood menulis. Apalagi waktu bertemu langsung dengan penulis novel “laskar pelangi” itu, aku jadi semangat deh berlatih menulis. Karena nasehatnya itu lho yang menggugah hatiku (idih! Lebay! Hahahah…).

Dan juga, karena tujuanku masuk pesantren media. Soalnya tujuan aku masuk pesantren media adalah untuk ikut serta menyiarkan islam. Pengen banget. Kalau misalnya aku pandai menulis, terus berhasil jadi penulis. Aku kan bisa menyiarkan islam lewat tulisan. Iya kan?

Segini aja deh.

Salam dariku,

Santri pesantren media

Neng ilham

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *