Bertemu teman lama

Liburan Menarik (epsiode 3, selesai)

Oleh Novia Handayani (Santri Pesantren Media)

Beberapa menit kemudian, sampailah kami ke tempat tujuan. Kami bertigapun langsung bermaaf-maafan dengan uwa dan saudaraku yang ada disana. Setelah itu, keluarga, uwa, dan saudaraku mulai bersenda gurau dan foto bareng. Selesai foto batreng, kami memutuskan untuk shalat dzuhur disana karena waktu itu adzan dzuhur sudah berkumandang. Selesai shalat, kami memutuskan untuk pulang karena orangtua kami takut ada tamu yang datang ke rumah. Tapi kali ini, kami bertiga tidak pulang jalan kaki lagi karena 2 orang saudara kami ingin mengantarkan kami pulang. Aku dan adikku naik motor bareng bersama saudara, sedangkan kakakku naik motor sendiri bersama saudara juga.

Tidak berapa lama kemudian, kami bertiga sampai ke rumah. Kamipun langsung mengucapkan terimakasih kepada mereka dan mereka langsung kembali ke rumah uwa aku. Sampai dirumah, kami sekeluarga langsung tidur untuk menghilangkan rasa lelah kami.

Aku terbangun pukul 5 sore, akupun langsung mandi lalu shalat ashar. Selesai shalat ashar, aku dan keluargaku langsung merapihkan kembali rumahku yang mulai berantakan.

Tidak terasa adazan maghrib kembali berkumandang. Kamipun mulai shalat maghrib bareng. Selesai shalat, aku mendapatkan kabar dari ayahku bahwa saudaraku yang dari Bogor, Bandung dan Jakarta akan datang ke rumahku untuk arisan keluarga. Aku senang banget dengar kabar itu, tapi aku langsung menyimpan rasa senangku itu karena aku harus shalat isya.

Besoknya, orangtuaku mulai sibuk berbelanja makanan bahan-bahan makanan untuk makan bersama saudaraku nanti. Saat semua belanjaan sudah kebeli, ibuku sibuk melihat-lihat belanjaan sedangkan aku dan ayahku sibuk memotong nanas dan bangkuang untuk membuat cocktail. Saat semuanya sudah selesai di potong, aku mulai membantu ibuku memasak. Tapi aku tidak lupa menunaikan shlat dzuhur dan ashar juga loh. .

Jum’at, 02 Setember 2011

Besok paginya, saudara dari ibuku membantu masak-masak di rumah. Sedangkan aku, kakak dan adikku sibuk menata ruang tamu sekaligus membersihkan ruang tamu. Tepat pukul 10 pagi, masakanpun sudah matang dan ruang tamu sudah selesai di tata dan dibereskan. Setelah itu kami semuapun langsung berganti baju. Selesai ganti baju, kami semua menunggu saudaraku yang sebentar lagi sampai.

Alhamdulillah, saudaraku sampai ke rumahku pukul 11 lewat. Tapi sayang, saudaraku dari Jakarta tidak bisa datang karena sakit. Meskipun begitu, kami tetap senang karena masih ada saudara kami yang mau datang ke tempat kami. Keluarga dan saudara dari ibukku sibuk maaf-maaffan dengan saudaraku yang baru datang. Setelah itu, saudara ibu, keluarga, dan saudara ayahku mulai bersenda gurau. Saat sudah bada dzuhur, keluargaku dan semua saudaraku memutuskan untuk shlat dzuhur dulu. Selesai shalat, kami semua langsung makan bersama dan langsung langsung arisan keluarga sedangkan untuk anak-anak dan remaja akan diadakan dol prize. Satu-persatu dari mereka mendapatkan sebuah nomor hadir untuk diundi. Aku berharap, aku beruntung hari ini dan ternyata benar, nomor hadir yang sedang aku genggam sama seperti hasil yang disebut oleh saudaraku. Aku langsung menunjuk tanganku dan pergi menghampiri saudaraku. Saudaraku menyuruhku memilih salah satu di antara gulungan kertas yang sudah di acak-acak. Saat aku sudah mendapatkan kertas tersebut, aku langsung membukanya dan di dalam kertas itu,ada sebuah tulisan angka “ 5000 “, dan itu artinya, aku mendapatkan uang sebesar 5000. Ada loh yang lucu, saudaraku dari Bogor gagal mendapatkan hadiah karena melamun. Ada juga saudaraku dari Bandung, saat nomornya di panggil, dengan cepat ia menyerahkan nomor itu, tapi sayang, ia tidak beruntung. Ia hanya mendapatkan sebuah kado yang digantung di depan rumahku dan iapun memilih kado tersebut. Keponakankupun sama nasibnya seperti dia. Karena aku tidak tega, aku memberikan uang dol prize yang tadi aku dapatkan untuk keponakanku.

Acara itu berlangsung hingga pukul 3 lewat. Sebelum mereka pulang, mereka memutuskan untuk shlat ashar di musholah bersama dengan keluargaku yang lain. Saat sudah selesai shalat, mereka mangajak keluargaku untuk foto bareng. Selesai foto bareng, mereka langsung berpamitan pulang dengan keluargaku dan pergi meninggalkan rumahku.

Setelah mereka sudah tidak terlihat lagi di depan mataku, ibuku mengajak saudara di daerah rumahku un tuk makan bareng dan kamipun makan bareng dengan penuh canda tawa . Melihat itu semua, aku senang benget dan aku harap hari raya idul fitri tahun ini bisa kembali hadir di hari raya idul fitri selanjutnya.

Sabtu, 03 September 2011

Hari ini kami mulai menjalani aktifitas kami seperti biasa karena hari raya idul fitri sudah kami lewati. Aku bingung harus apa setelah labaran. Tidak berapa lama aku mempuyai sebuah ide yaitu bersilaturahmi ke rumah teman-teman SMPku. Mereka senang sekali melihatku datang. Bahkan ada teman SMP yang memelukku erat banget . Selama aku bersilaturahmi ke rumah teman-temanku, aku berbagi ceritaku selama di pondok kepada mereka dan merekapun serius sekali mendengar ceritaku. Tidak berapa lama aku main ke rumahku temanku, aku bersilaturahmi ke rumah guru SMAku yang dulu adalah wali kelasku waktu kelas 10. Selama aku main di rumah guruku, tidak lupa aku menjelaskan alasan kepindahanku kepadanya. Karena sebelum aku pindah, aku tidak sempat bilang kepada guruku kenapa aku pindah. Bahkan akupun tidak berpamitan dengan guruku di SMA. Setelah aku sudah selesai menjelaskan alasanku pindah, guruku mulai mengerti dan langsung mendoakanku agar apa yang aku pilih adalah yang terbaik untukku.

Tidak terasa adzan dzhuhur  mulai berkumandang di sekitar rumah guruku. Akupun memutuskan untuk pulang  dan langsung berpamitan dengan guruku. Saat aku sedang jalan pulang, aku langsung ke mushola terdekat untuk sholat dzuhur karena kebetulan, aku membawa mukena dari rumah.

Selesai sholat, aku langsung melanjutkan perjalananku untuk pulang ke rumah. Tapi saat aku sedang berjalan, aku bertemu dengan teman Rohisku waktu  SMP dan kita berduapun langsung pulang bareng dan menceritakan kembali saat kami masih di SMP dulu. Abis itu, aku tukeran nomor hp dengan dia dan diapun langsung pulang ke rumahnya yang lumayan dekat dari tempat kami berjalan. Sedangkan aku melanjutkan kembali perjalananku yang lumayan jauh dari sini.

Tidak berapa lama kemudian, sampailah aku ke rumah dan langsung tidur siang untuk menghilangkan rasa lelahku. Saat adzan dzuhur, aku kembali terbangun dan langsung mandi sekaligus shalat ashar. Selesai shalat ashar, aku langsung nonton tv bersama keluargaku sampai adzan maghrib dan kamipun langsung shalat maghrib bersama. Setelah itu, adzan isyapun mulai berkumandang juga, kamipun langsung shalat isya tapi tidak bersama. [SELESAI]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *