*(Kisah Isa ‘as Bagian 02)
Oleh Umar Abdullah
Hari-hari berlalu dan Maryam masih beribadah kepada Allah Tuhannya yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Allah menghendaki untuk menjadikan Maryam sebagai salah satu tanda dari sekian banyak tanda kekuasaan-Nya, yakni walaupun Maryam seorang perawan yang senantiasa menjaga kesuciannya, namun ia bisa tiba-tiba hamil tanpa disentuh seorang laki-laki.
Suatu hari Maryam seorang diri keluar ke suatu tempat di sebelah timur Baitul Maqdis untuk mengambil air. Tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril as dalam wujud manusia.
Allah SWT berfirman:
Maryam: 16
16. Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
Maryam: 17
17. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril a.s.) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Ketika Maryam melihatnya, dengan ketakutan ia berlindung kepada Allah dari Jibril.
Maryam: 18
18. Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.”
Maryam: 19
19. Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”
Keheranan menguasai Maryam. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi, padahal ia tidak punya suami.
Maryam: 20
20. Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!”
Maryam: 21
21. Jibril berkata: “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”
Jibril kemudian meniupkan roh ke dalam kantong bajunya dan seketika itu Maryam mengandung.
Hari demi hari berlalu. Maryam masih menyembunyikan rahasia kehamilannya. Namun akhirnya tersebar juga. Ketika berita kehamilan itu mulai tersebar, tidak ada seorang pun yang datang kepada keluarga Zakariya.
Maryam hamil selama sembilan bulan. Maryam pun mengasingkan diri ke Betlehem, sebuah tempat di luar Baitul Maqdis.
Maryam: 22
22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
Maryam: 23
23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.”
Maryam: 24
24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
Maryam: 25
25. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,
Maryam: 26
26. maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.”
KAPAN ‘ISA LAHIR?
Tidak ada catatan kapan tahun pasti kelahiran ‘Isa. Diperkirakan ‘Isa lahir tahun 6 SM. Karena menurut Matius 2:1, 10: Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus. Sementara Raja Herodes mati 4 tahun SM. Menurut cerita Matius (2:16) Raja Herodes memerintahkan pembunuhan bayi-bayi di bawah umur dua tahun karena khawatir ’Isa mengancam kekuasaan Herodes.
Adapun bulan kelahirannya adalah bulan-bulan musim panas. Al-Quran mengabarkan bahwa ‘Isa dilahirkan pada saat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya.
Allah SWT berfirman:
Maryam: 23
23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.”
Maryam: 24
24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
Maryam: 25
25. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,
Lukas bercerita tentang hari lahir Yesus adalah saat gembala-gembala menjaga gembalaannya di padang di dekat Betlehem di waktu malam. Maka tidak mungkin hari lahir Yesus di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil.
Lukas 2:1-8:
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lapin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjanga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
Menurut Matius, Yesus lahir saat bintang-bintang gemerlapan di langit.
Matius 2:1, 10, 11
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masukalah mereka kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya.
Menurut sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible: Yesus lahir dalam bulan Elul (dalam hitungan kalender bulan Yahudi), bersesuaian dengan bulan Agustus – September.
Jadi, ‘Isa as tidak lahir pada bulan Desember atau Januari.
‘ISA BERBICARA SAAT MASIH DALAM BUAIAN
Selesai melahirkan, Maryam membawa anaknya kepada kaumnya. Ketika mereka melihat Maryam membawa anak, spontan mereka mengusirnya dan mengata-ngatai Maryam.
Maryam: 27-28
27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.
28. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”,
Maryam dipanggil “saudara perempuan Harun”, karena ia seorang wanita yang shaleh seperti keshalehan seorang ahli ibadah pada zamannya yang bernama Harun.
Ketika sebagian orang munafik menuduh Maryam telah berbuat serong dengan Yusuf an-Najjar, sepupunya yang memelihara dia, Maryam menjadi sangat terdesak dan tidak bisa menjawab apa-apa. Ia pun berbuat sebagaimana di firmankan Allah.
Maryam: 29
29. maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?”
Mereka merasa dihina. Saat itulah ‘Isa berbicara sebagaimana difirmankan Allah.
Maryam: 30-33
30. Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
Perkataan ‘Isa “Dan berbakti kepada ibuku” menunjukkan bahwa dia tidak punya Ayah tempat ia berbakti. Maha Suci Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Agung.
Kini keluarlah Maryam dengan hati penuh keyakinan bahwa Allah akan senantiasa memberikan pertolongan-Nya Dengan penuh kesabaran ia menyaksikan kaumnya mulai mengecam, memaki, dan mengolok-oloknya. Namun jawaban Isa putranya yang masih dalam buaian membuat bisu setiap orang yang meragukannya.
Allah SWT berfirman:
Ali ‘Imran: 42
42. Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
Ali ‘Imran: 43
43. Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.
Ali ‘Imran: 45
45. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
Ali ‘Imran: 46.
dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh.”
MENYELAMATKAN ‘ISA KE MESIR
‘Isa menjadi terkenal karena ia berbicara saat masih dalam buaian. Ketika ‘Isa lahir, Raja Persi mengirim para utusannya dengan membawa emas, buah-buahan, dan susu sebagai hadiah untuk ‘Isa. Ketika mereka sampai di Syam, Herodes, Raja Syam bertanya kepada mereka tentang apa yang mereka persembahkan. Para utusan Raja Persi itu pun menyebutkan semua bawaan mereka.
Herodes juga mengirim para utusannya dengan membawa apa-apa yang ada pada mereka. Bersama mereka ikut seseorang yang tahu seluk beluk ‘Isa agar mereka berhasil membunuh ‘Isa.
Ketika utusan Raja Persi itu tiba di kediaman Maryam dengan membawa berbagai macam hadiah, ia katakan kepada Maryam, “Sesungguhnya para utusan Raja Syam akan datang untuk membunuh anakmu.”
Maryam pun segera menyelamatkan ‘Isa ke Himar, sebuah kota di Mesir
Semasa kecil, Isa telah menampakkan ciri-ciri kenabian yang menakjubkan.Diantaranya, ‘Isa sudah mengetahui sebagian pekerjaan pertukangan padahal ia masih kanak-kanak.
Maryam dan ‘Isa tinggal di Mesir hingga ‘Isa berumur 12 tahun.
KEMBALI KE BAITUL MAQDIS
Setelah 12 tahun di Mesir dan dirasa aman dari rencana pembunuhan Herodes, karena Raja Syam tersebut sudah mati, Maryam dan ‘Isa pun kembali ke Baitul Maqdis.
[BERSAMBUNG]