Oleh Umar Abdullah
Pengumuman Mahkamah Ulya di Saudi No. 18 menyatakan bahwa yang melihat hilal bulan Dzulhijjah 1431 H ada beberapa orang. Hilal Dzulhijjah 1431 terlihat hari Sabtu 6 November 2010 di beberapa tempat di Saudi. Di Makkah hilal terlihat selama 4 menit dan di Madinah selama 3 menit. Sehingga bulan Dzulqa’idah 1431 H hanya 29 hari, 1 Dzulhijjah 1431 H bertepatan dengan Ahad 7 November 2010, Wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah 1431 H bertepatan dengan Senin 15 November 2010, dan Idul Adhha 10 Dzulhijjah 1431 H bertepatan dengan Selasa 16 November 2010.
DALIL RU’YATUL HILAL DZULHIJJAH
Sedikit berbeda dengan penentuan awal bulan Ramadhan dan awal Syawwal, awal Dzulhijjah ditentukan oleh ru’yatul hilal yang dilakukan oleh Amir (Pemimpin) Makkah. Tentu ini berkaitan dengan ibadah haji yang dilakukan di Makkah dan sekitarnya. Penentuan ini juga menjadi patokan bagi umat Islam seluruh dunia untuk bersamaan harinya dalam hari-hari dari tanggal 1 hingga tanggal 13 Dzulhijjah.yang merupakan rentetan ibadah mulai ibadah puasa 10, wuquf di Arafah, Idul Adhha, dan hari-hari Tasyri`.
Dari Husain bin al-harits al-jadali dari Jadilah Qais:
”Bahwa Gubernur Makkah berkhuthbah, kemudian dia berkata, ’Rasulullah saw mengamanatkan kepada kami untuk beribadah haji berdasarkan ru’yat (hilal bulan Dzulhijjah), dan jika kami tidak melihatnya lalu ada dua orang yang adil bersaksi maka kami beribadah haji dengan kesaksian keduanya.’ … (HR. Abu Dawud, Daruquthni dan dia menshahihkannya).
Jadi, semestinya kaum muslimin, khususnya para ahli ru’yah, di seluruh penjuru dunia membantu Amir Makkah dengan menginformasikan apakah mereka melihat hilal Dzulhijjah di daerahnya atau tidak. Lalu dari hasil ru’yah yang dilakukan Amir Makkah sendiri dan yang dilakukan kaum muslimin seluruh penjuru dunia tersebut, Amir Makkah memutuskan apakah hilal Dzulhijjah terlihat atau tidak. Jadi, masing-masing negeri tidak perlu repot-repot melakukan sidang itsbat di masing-masing negeri. Inilah yang menyebabkan tidak bersatunya kaum muslimin. Menuruti ego bangsa dan negaranya masing-masing. Ego yang bisa merusak ukhuwwah Islamiyah umat Islam sedunia.
PERHITUNGAN HISAB
Salah satu Perhitungan Hisab yang bisa dipakai untuk memperkirakan kapan bulan baru muncul adalah Hisab yang dilakukan oleh ormas Muhammadiyah. Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 05/ MLM/ I.0/ 2010 menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada 7 November 2010. Ijtima’ (konjungsi) 29 Dzulqa’idah jatuh pada Sabtu, 6 November 2010 pukul 11.53.04 WIB. Tinggi hilal pada saat matahari terbenam di Yogyakarta 01 derajat 34 menit 23 detik. Menurut Muhmadiyah Jawa Timur, secara hisab, hilal sudah wujud (sudah ada) di Tanjung Kodok, Lamongan dengan tinggi hilal 01 derajat 27 menit, 26.11 detik. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha jatuh pada 16 November 2010.
Menurut perhitungan (hisab) kontemporer, ijtima’ akhir Dzulqa’dah 1431 H tejadi pada hari Sabtu, 6 November 2010 pada pukul 11.52 WIB (pukul 04.52 GMT). Di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke ketinggian hilal masih di bawah 2 derajat, dan bulan terbenam sekitar 7 menit dari terbenam matahari.
Dari kedua perhitungan tersebut secara teori hilal tidak mungkin dilihat di Indonesia karena ketinggian hilal masih di bawah 2 derajat.
HASIL RU’YATUL HILAL
Bulan Baru ternyata lahir pada hari Sabtu 6 November 2010 pagi jam 06.50 waktu Makkah. Dan ketika matahari terbenam, hilal terlihat selama 4 menit di Makkah dan terlihat 3 menit di Madinah. Terlihat juga di dekat Riyadh.
KESIMPULAN
Hasil ini cukup menjungkirbalikkan perhitungan yang memperkirakan hilal tidak mungkin terlihat pada hari Sabtu 6 November 2010. Namun Allah berkehendak menampakkan hilal Dzulhijjah 1431 H pada hari Sabtu di Makkah dan sekitarnya. Sehingga Ahad 7 November 2010 adalah 1 Dzulhijjah 1431 H, Senin 15 November 2010 adalah Wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah 1431 H, dan Selasa 16 November 2010 adalah Idul Adhha 10 Dzulhijjah 1431 H.
Selamat berhaji!
Selamat berkumpul dengan umat Islam sedunia dalam wuquf di Arafah nan penuh berkah!
Selamat berhari raya Idul Adhha!
Selamat belajar menyatukan hari-hari ibadah dalam satu hari yang sama!
Dan selamat tinggal Nasionalisme, karenamu kami berpecah dan melemah!
ALLAAHU AKBAR! ALLAAHU AKBAR! WALILLAAHIL HAMDU![]