Oleh: Lathifah Musa
Berita tentang beredarnya video mesum mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari masih kerap menghias layar kaca. Walaupun proses hukum masih berlangsung, namun publik telah melihat adanya dugaan kuat (ghalabatuzh zhon) bahwa mereka adalah pelakunya. Barangkali ini juga dikaitkan pada realita tentang perilaku keseharian mereka yang bebas, berpakaian minim, pergaulan yang tanpa batas ditambah bukti keaslian tayangan yang telah disahkan oleh para ahli digital forensik. Sehingga tidak aneh kalau masyarakat tidak segan untuk menghakimi bahwa merekalah para pezina.
Tapi barangkali disamping gelombang aksi kecaman dari berbagai ormas dan gerakan Islam, masih saja ada kalangan yang juga bergerombol untuk membela para selebriti tersangka ini. Mereka berteriak-teriak histeris di depan mabes polri dan melambai-lambaikan tangan tanda dukungan tanpa batas. Sebagian selebriti pun menjenguk dan menyatakan dukungan moril. Layar kaca dihiasi senyum-senyum “innocent” para tersangka. Hal ini menguatkan image para pezina dan pelaku pornografi masih mendapat ruang lebar di negeri ini.
Di sinilah, para pendengar dan pemirsa muslim, jangan tertipu. Karena di balik senyum memikat para pezina, iblis sedang tertawa lebar. Tawanya akan semakin lebar terbahak-bahak dengan bertambahnya gelombang pendukung kaum pezina. Pasukan setan berjingkrak-jingkrak riang, saat para suami memberi peluang istri-istri durhaka untuk bisa berzina. Karena pasangan pezina dan pendukung pezina memiliki kata kunci untuk peluang juga berzina.
Kalau para pemimpin dan penentu kebijakan negeri masih saja ragu untuk menghentikan pornografi, menutup rapat pintu-pintu perzinahan, maka jadilah negeri ini Republik Zina. Karena tak ada undang-undang dan aturan yang bisa mengukum tegas para pezina. Para pezina masih bisa menjadi public figure yang dengan mudahnya tampil di layar kaca, diwawancara dengan hormat, diberi tepuk tangan atas kesabaran dan ketangguhannya kemudian menjadi teladan bagi generasi selanjutnya.
Ketika Allah SWT melaknat pezina
Mengapa masih ada yang menjadikannya idola
Kalau Islam menetapkan cambuk dan rajam sebagai hukumannya
Mengapa masih saja ada yang membela
Hentikan zina
Agar selamat dari neraka yang hina
Jangan bela pezina
Bila berharap Indonesia bebas dari bencana