Lokasi Tanah di Pemagarsari; Cocok untuk Outbond atau Perumahan

Assalaamu’alaikum wr wb

Selamat membaca kembali catatan kecil perjalanan saya. Kali ini saya ingin bercerita sedikit saja. Ya, berawal dari rasa penasaran saya atas informasi dari seorang rekan tentang sebuah tempat. Tepatnya sebidang tanah di kawasan Parung, Kabupaten Bogor. Meski telah berkali-kali diajak untuk melihat-lihat, tapi saya baru bisa waktunya pada hari Rabu, tanggal 12 Mei 2010 kemarin. Itu pun saya sempatkan karena kebetulan saya akan menghadiri undangan wisuda siswa-siswi Rumah Gemilang Indonesia tempat saya ngasih workshop jurnalistik setiap pekannya di kawasan Sawangan. Tak jauh dari tempat yang diinformasikan teman saya itu. Jadi, menghemat waktu dan tenaga juga. Sekali jalan dua keperluan tertunaikan.

Bagi Anda yang belum mengetahui daerah Parung, tempat ini jika ditempuh menggunakan kendaraan dari Kota Bogor sekitar 45 menit dengan kecepatan rata-rata sekitar 50 km/jam. Kadang, saya jika sedang ada keperluan yang mendesak, bisa memacu sepeda motor yang sudah setia menemani saya selama 6 tahun ini dengan kecepatan maksimal yang saya bisa hingga 80 km/jam. Walhasil, waktu tempuh antara 25-30 menit. Waktu yang singkat dan memang jaraknya termasuk dekat. Jika saya hitung melalui odometer di sepeda motor saya, dari tempat saya tinggal di kawasan Cilendek Kota Bogor hanya sekitar 20 kilometer. Anti macet pula. Kecuali sudah sampai di Parung, pas pasar pula. Itu lain ceritanya.

Rabu, 12 Mei 2010, menjelang jam 08.00 WIB saya mengantar anak kedua saya ke sekolahnya di TK. Tak jauh dari rumah. Handphone saya berbunyi tanda SMS masuk. Jam 7.56 WIB. Ternyata dari kawan saya, Pak Umar Abdullah. Dia mengabarkan sudah berada di tempat janjian yang sebelumnya ditetapkan. Di depan BRI, Semplak. Arah ke pangkalan TNI AU Atang Sanjaya. Ok. Saya siap menjemputnya untuk seterusnya menengok tanah yang dimaksud dalam pembicaraan sebelumnya. Nah, karena saya dan Pak Umar Abdullah menggunakan sepeda motor masing-masing, maka tidak bisa mengobrol sepanjang jalan. Saya mengikuti Suzuki Thunder yang ditumpanginya dari jarak antara 3-5 meter. Ingin juga sih adu balap, tapi kayaknya sepeda motor saya nggak sanggup bersaing karena beda kelas. Hehehe..

Singkat kata, jam 8.30-an kami sampai di tempat tujuan. Di desa Pemagarsari. Wuih, cepet juga. Cuma 30-an menit. Sebagai gambaran, desa Pemagarsari ini bisa diakses dari jalan kecil di daerah Lebak Wangi, setelah melewati pertigaan yang mau ke Perumahan Arco. Masuk mobil kok. Ancer-ancernya setelah Lebak Wangi Garden Restaurant. Restauran tersebut kalo dari arah Bogor adanya di sebelah kanan jalan. Sekitar 600 meter dari situ, ada masjid. Namanya (kalo nggak salah) masjid al-Irfaan. Eh, bener nggak ya? Hehehe.. soalnya sekilas aja saya liat dan lupa nyatet. Yang pasti sih, di samping masjid itu ada papan nama Ponpes Darussalam, dekat Alfamart. Nah, jalan masuknya dari situ ke desa Pemagarsari.  Adanya di kiri jalan. Jadi kalo dari arah Bogor nggak usah nyebrang. Terus masuk, sekitar 1,3 km ada kantor Desa Pemagarsari. Pas jalan berbelok ke kanan. Dilanjut saja sampai ketemu gang (masuk mobil juga, jenis sedan atau minibus) yang dekat perumahan Patal 10. Di situlah lokasi tanah seluas 5420 m2 yang kami tuju berada. Hmm.. setelah kami memarkir sepeda motor masing-masing, istirahat sejenak sambil menikmati udara yang segar. Memandang teduhnya beberapa bagian dari tempat di tanah itu yang ternaungi pohon-pohon besar. Adem!

“Wah, cocok untuk outbond nih,” saya sampaikan ke Pak Umar Abdullah.

“Bisa juga. Enak kok tempatnya. Ini batas-batasnya, lho Kang Oleh,” Pak Umar mengomentari celetukan saya sambil menunjukkan beberapa bagian tempat yang menjadi batas tanah yang luasnya lebih dari setengah hektar ini.

Kami terus melihat-lihat beberapa bagian tempat di dalam kawasan tanah yang ditumbuhi dengan pepohonan besar. Sebagian tempat ditanami dengan pohon singkong dan pohon pisang, atau dibiarkan kosong tapi terhampar rumput hijau yang enak dipandang mata. Sekitar 15 menit saja kami berada di tempat itu. Saya memotret yang perlu didokumentasikan.

Omong-omong, tanah milik mertuanya Pak Umar ini ternyata mau dijual, lho. Hehehe… sayangnya saya belum bisa kebeli tuh tanah. Jadi, saya hanya bisa menginformasikan saja kepada pembaca, barangkali ada yang tertarik ingin memilikinya, bisa hubungi MediaIslamNet, rumah produksi yang dikelola Pak Umar Abdullah. “Peminat serius dan ingin melihat lokasi, bisa hubungi via e-mail: mediaislamnet @ yahoo.com atau redaksi_min @ yahoo.co.id untuk bertemu dengan saya,” terang Pak Umar Abdullah.

Hmm.. oke deh. Tapi, boleh tahu nggak tuh harganya berapa per meter perseginya?

“Kami tawarkan dengan harga Rp 90.000/m2. Bisa nego kok,” kata Pak Umar Abdullah menjelaskan tawaran harga penjualan tanah yang sudah bersertifikat hak milik tersebut.

Baiklah, kalo ada di antara Anda yang merasa cocok hanya dengan melihat foto-foto hasil jepretan kamera mungil saya atau koleksi foto yang diberikan Pak Umar Abdullah yang melengkapi tulisan ini, nggak usah ragu lagi, hubungi langsung alamat e-mail di atas untuk mengadakan perjanjian atau bahkan melakukan transaksi pembelian. Ciee.. mantep bener dah!

Kalo menurut saya sih, tempat ini cocok untuk outbond atau komplek perumahan ukuran kecil, misalnya sekitar 40 rumah. Dari jalan raya Bogor-Parung nggak terlalu jauh. Sekitar 1,6 km. Bisa masuk mobil pula. Truk double engkel masih bisa masuk. Tapi pas nyampe gang ke lokasi tanah sih mobil truk double engkel nggak bisa masuk. Paling mobil ukuran sedan atau minibus bisa masuk sampai lokasi tanah. Asik kan? Kalo nggak percaya datang aja ke sana. Kalo diperlukan, saya siap jadi penunjuk jalan kok. Insya Allah.

Oya, mohon maaf kalo tak banyak yang saya tulis. Jadi, catatan singkat ini saya akhiri saja ya. Toh yang penting informasi utama sudah tersampaikan. Semoga bermanfaat bagi yang ingin mengambil manfaatnya. Lagipula waktu itu saya harus segera ke Rumah Gemilang Indonesia untuk menghadiri undangan acara wisuda siswa-siswi pusat pendidikan dan keterampilan untuk anak yatim dan dhuafa yang dikelola oleh Al-Azhar Peduli Umat tersebut (catatan di acara wisuda ini insya Allah saya tulis secara terpisah). Sampai jumpa di catatatan perjalanan lainnya.

Salam,

O. Solihin
Admin MediaIslamNet.Com

===

Diperbaharui tanggal 17 September 2010, pukul 14:28 WIB. Alhamdulillah. Tanah ini SUDAH TERJUAL. Terima kasih sudah membaca catatan dan informasi penjualan tanah ini. Dengan demikian, untuk komentarnya kami tutup dan sudah tidak menerima lagi informasi seputar tanah tersebut.

Salam,

Redaksi MediaIslamNet