Tanya:
Assalaamu’alaikum. Pak Ustadz Muhammad Iwan Januar! Saya pemuda usia 20 tahun. Masih kuliah karena dapat beasiswa. Saya dari keluarga kurang mampu. Saya telah melamar seorang muslimah, akan tetapi keluarga sepakat nikahnya 3 tahun lagi. Dalam masa penantian ini, saya terkadang khawatir jika saatnya tiba, saya belum siap apa-apa. Saya takut nanti dia tidak bahagia atau sengsara jika dengan saya. Walau calon istri saya selalu berusaha meyakinkan saya.
Ahmad (kediri_jatim, via e-mail)
Jawab:
‘Alaykum salam wr. wb.
DIk Zein, menikah memang perlu banyak persiapan; finansial, ilmu dan mental. Tapi yang paling penting adalah persiapan ilmu dan mental agar siap menjalankan bahtera rumah tangga. Soal finansial, insya Allah bisa dicari dan itu jaminan rizki dari Allah Ta’ala. Apalagi bagi mereka yang akan menikah dengan niat menjaga kesucian diri, Allah berjanji akan memudahkan rizkiNya.
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS. an-Nur: 32).
Tapi uang yang berlimpah tak ada artinya tanpa dasar ilmu dan mental yang baik. Sekarang yang penting Dik Zein berihtiar/bekerja untuk mengumpulkan dana untuk persiapan nikah. Alhamdulillah calon istri juga meyakinkan hal yang baik untuk adik.
Berikutnya, selama masa penantian pernikahan yang cukup lama (3 tahun!), jagalah hubungan secara Islami, jangan jatuh pada perbuatan haram semisal berkhalwat dan bermesra-mesraan. Dan kalau bisa lebih cepat, mengapa tidak? [M. Iwan Januar]
Alhamdulillah, dan terimakasih atas sarannya Pak Ustadz, saya menjadi lebih tenang dalam persiapan menuju pernikahan ini. jazakumullahu khairan katsiraan
assalamu’alaikum wr. wb pak,gmn cara meyakinkan diri jika tlah dtg kpd qta seorg lk2 yg kliatannya srius namun msh samar2… skian trimakasih