Istri yang Pergi dari Rumah

mamieksyamil.multiply.com

Program: VOICE OF ISLAM | Rubrik: KONSULTASI SURAT | Narasumber: Ir. LATHIFAH MUSA | Topik: ISTRI YANG PERGI DARI RUMAH

Assalaamu’alaikum wr wb. Bagaimana hukumnya Istri yang pergi berbulan-bulan lamanya dari rumah?

‘Alaikumus salam wr wb.

Seorang istri yang baik, adalah muslimah yang senantiasa  terikat dengan hukum syara’. Istri yang baik adalah yang sebagaimana disampaikan dalam hadits Rasulullah Saw.

Dari Abu Hurairah ra, dia menuturkan bahwa Nabi Saw pernah ditanya: “Wanita manakah yang paling baik?”

Beliau saw menjawab: “Allatii tasurruhu idzaa nazhara wa tuthii’uhu idza amara wa laa tukhaalifuhu fii nafsihaa wa maalihaa.”

Artinya:

“Yaitu wanita yang menyenangkan suaminya jika suaminya memandangnya, yang menaati suaminya ketika memerintahkannya, dan yang tidak bermaksiat kepada suaminya menyangkut dirinya dan harta suaminya.” (HR. Al-Hakim)

Bagaimana bila istri pergi karena merasa haknya tidak terpenuhi? Sekiranya itu menjadi hak bagi istri, kewajiban suami untuk memenuhi dan sebenarnya suami mampu memenuhi, maka istri harus menyampaikan kepada suaminya hak-haknya yang belum terpenuhi. Pertama agar suami tidak lalai dari kewajibannya, karena istri yang baik tentu tidak ingin suaminya bermaksiat kepada Allah. Kedua Istri dapat terpenuhi haknya sehingga bisa menjalankan kewajibannya secara baik. Yang terkategori hak misalnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, perlakuan yang baik dari suaminya. Ini menyangkut masalah nafkah bathin dan juga keamanan. Istri yang baik adalah yang mengingatkan suaminya dengan cara yang baik. Yang membuat suaminya senang, tidak susah dan tidak tersinggung, bahkan justru terdorong untuk memberikan yang terbaik bagi istrinya. Istri yang baik tidak boleh langsung pergi dari rumah atau marah-marah misalnya, tanpa terlebih dahulu mengingatkan suami. Seorang istri yang baik, adalah yang taat kepada suaminya, selama ketaatan tersebut tidak menyebabkannya melanggar hukum Allah SWT. Dengan demikian seorang istri yang pergi dari rumah begitu saja, tanpa melakukan upaya apapun untuk menyadarkan suaminya, atau tanpa bersabar terhadap perbaikan yang sedang dilakukan suaminya , maka dia bukanlah istri yang baik. Apalagi kalau dia pergi tanpa ijin. Maka ia telah bermaksiat kepada Allah SWT. Sebagai contoh misalnya suaminya belum mampu memberi nafkah karena tidak punya pekerjaan, maka istri tidak boleh langsung seenaknya pergi. Istri bahkan berdosa kalau kabur dari rumah. Sampaikan baik-baik kepada suami kalau memang tidak kuat dengan kehidupan suami yang sangat miskin.

Hal terbaik yang dilakukan seorang istri adalah:

(1) membantu suaminya untuk menjalankan ketaatan kepada Allah. Istri membantu suami menyelesaikan masalahnya. Istri yang baik adalah yang  bisa menjadi partner dalam mengatasi masalah apapun: masalah ekonomi, keluarga, dll

(2) bersabar atas kekurangan suami dan membantu suami untuk mengatasi kekurangannya. Bisa jadi suami suka marah-marah atau ringan tangan, maka dengan adanya istri yang baik, bisa jadi suami akan jadi baik pula.

Rasulullah Saw bersabda: “Ingatlah, aku telah memberitahu kalian tentang istri-istri kalian, yang mereka akan menjadi penduduk surga (ahli Jannah), yaitu yang penyayang, yang banyak anak (subur) dan yang memberi manfaat kepada suaminya; yang jika ia menyakiti suaminya atau disakiti , ia segera datang hingga berada di pelukan suaminya, kemudian berkata, “Demi Allah, aku tidak bisa memejamkan mata hingga engkau meridhaiku.” (HR. Al Baihaqy).

Subhanallah, bila suami mendapatkan istri seperti ini maka ia bagaikan mendapat perhiasan terbaik di dunia. Berbuat baiklah kepada istri dan berlomba-lombalah untuk menjadi ahli Jannah. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *