Menyukai Sejenis

Assalamualaikum wr wb
VOI, saya adalah seorang remaja yang bentar lagi keluar SMA. Saya mau bertanya banyak khal yang saya ingin tanyakn tentang keadaan diri saya ini. Saya dari lahir punya perasaan seperti perempuan (senang kepada laki-laki). Pertanyaan dari saya, apakah saya sakit atau ada kelainan jiwa, bisakah saya sembuh? Karena ini menyangkut hati.Dan apakah saya diwajibkan untuk nikah? Karena saya kasian kepada perempuan itu dengan kepura-puraan saya.
Terimakasih cukup sekian pertanyaan dari saya. Wassalamualaikum.

Edoghawa (via email)

‘alaykum salam wr. wb.

Akhi fillah, Allah sudah menciptakan manusia itu hanya dalam dua kategori; pria atau wanita. Kita bisa baca firman Allah ini misalnya dalam surat al-Hujurat

Adanya perasaan senang pada sesama jenis itu bukanlah fitrah, karena fitrah manusia itu tertarik pada lawan jenis. Apa yang adik katakan bahw perasaan itu ada sejak lahir tidak bisa dibuktikan, karena bukankah ketika bayi kita belum punya pikiran dan perasaan seperti itu?

Apa yang adik sekarang rasakan bisa terjadi karena beberapa sebab; Pertama, mungkin dari pendidikan dari orang tua yang keliru menanamkan perbedaan pria dengan wanita. Misalnya pemberian mainan, pakaian, dsb. Bisa juga karena saudara-saudara kandung adik perempuan sehingga adik terkondisikan berperasaan seperti perempuan.

Kedua, bisa jadi karena lingkup pergaulan/pertemanan adik dengan kalangan wanita, atau ada di antara kawan pria yang punya kecenderungan seperti wanita/senang pada pria lagi.

Ketiga, mungkin adik berfantasi senang dengan sesama jenis karena bacaan, tontontan, dsb.

Alhamdulillah bila adik menyadari bahwa hal ini adalah keliru. Bukan sekedar keliru tapi perbuatan keji. Karena dengan fitrah tertarik pada lawan jenis maka akan ada pernikahan sehingga keturunan bisa didapat oleh umat manusia. Bayangkan jika pernikahan sesama jenis?

Tertarik pada sesama jenis juga bukan karena faktor genetis/keturunan, tapi karena pergaulan/lingkungan sosial yang salah.

Saran saya, cobalah adik menghindar dari pergaulan yang menjurus pada perilaku negatif itu. Tinggalkan teman-teman yang berperilaku demikian.

Tanamkan bahwa hal itu adalah keji, bukan fitrah. Dan Allah pernah mengazab kaum Nabi Luth karena perbuatan keji seperti itu.

Perbanyak mendekat kepada Allah melalui istighfar, shalat sunnah, shalat malam, minta kepada Allah agar dijaga dari perbuatan  keji, dan tetap berada di jalan kebenaranNya.

Bacalah buku-buku tentang pernikahan dan pahala yang Allah tebarkan pada pasangan suami-istri. Semoga bisa memotivasi dan menumbuhkan perasaan cinta pada lawan jenis.

Bila adik sudah mampu menikah, saran saya menikahlah, cari calon istri yang solehah, dan niatkan untuk menjaga kehormatan dan ketakwaan. Semoga berhasil. [M. Iwan Januar]