Calon Suami Bukan PNS

Tanya:
Assalaamu’alaikum wr wb.

Saya lagi ada masalah dalam menentukan jodoh saya. Saya ada mengenal laki laki yang ingin saya nikahi ini udah 4 tahun dia bekerja di perusahaan swasta. Awalnya keluarga saya sudah menentang saya berhubungan dengannya karena tidak sesuai dengan keinginan mereka. Keluarga saya ingin saya menikah dengan pegawai negeri. Sampai saat ini saya masih tetap menjalani hubungan ini dalam batas-batas islami. Saya mempertahankan ini karena dia telah mengubah saya ke arah lebih bagus dalam mengenal Islam. Sudah saya jelaskan kepada keluarga kalau pilihan saya ini insyaAllah bagus. Tetapi keluarga tetap menentang sementara umur saya udah 25th. Ustad, apa yang harus saya lakukan. Doa-doa apa yang bisa membukakan hati orang tua saya agar merestui. Terima kasih.
Faizha (via e-mail)

Jawab:
‘alaykum salam wr. wb.

Memang tidak mudah mengubah pandangan orang tua mengenai jodoh. Banyak orang tua yang menilai bahwa punya mantu PNS lebih baik dari sisi finansial dan status sosial. Padahal di hadapan Allah yang paling utama adalah takwa.

Yang perlu adik lakukan sekarang adalah meyakinkan sejumlah hal:

Konsep rizki, sampaikan dengan baik bahwa rizki itu adalah karunia Allah, tidak ditentukan oleh jabatan dan tempat bekerjanya seseorang. Tidak ada jaminan bahwa jika bersuamikan PNS maka otomatis rizki akan berlimpah. Mungkin adik bisa ceritakan teman-teman yang non-PNS tapi berhasil secara finansial dan karir. Yang penting halal sehingga bermanfaat bagi keluarga.

Konsep Nikah, sampaikan bahwa menikah itu untuk melaksanakan perintah agama, bukan sekedar cinta. Katakan pula bahwa adik menikah bertujuan ingin menciptakan keluarga yang islami, melahirkan anak-anak yang soleh, bukan karena status sosial.   Memang perlu waktu untuk menjelaskannya. Tapi insya Allah jika adik istiqamah, banyak berdoa, semoga dimudahkan Allah.

Ada baiknya juga bila teman pria adik itu berkunjung ke rumah menemui orang tua untuk silaturahim sekaligus menyampaikan niat untuk berumah tangga. Sehingga keluarga adik bisa tahu secara langsung sosoknya dan juga keluarganya. Semoga dimudahkan Allah, jangan putus asa dan banyak berdoa serta qiyamul layl. [M. Iwan Januar]