Oleh Umar Abdullah*
MediaIslamNet.Com–Tahun 1340 H/ 1923 M Mustafa Kemal menandatangani perjanjian dengan negara-negara Barat yang dikenal dengan nama Perjanjian Luzan (lausane). Perjanjian itu mewajibkan Turki menerima beberapa syarat yang dikenal dengan nama syarat Karzun (Curzon) yang empat. Karzun adalah ketua delegasi Inggris dalam pertemuan Luzan. Empat syarat itu:
- Pemutusan Turki dari semua hal yang berhubungan dengan Islam.
- Penghapusan Khilafah Islam untuk selama-lamanya.
- Mengeluarkan Khalifah dan para pendukung Khilafah dan Islam dari negeri Turki serta mengambali harta khalifah.
- Mengadopsi undang-undang sipil sebagai pengganti undang-undang Turki yang lama.
Mustafa Menjagal Khilafah
Dan tanggal 3 Maret 1924 Mustafa Kemal pun memulai proses penjagalan Khilafah yang tanpa daya. Ia memanggil semua anggota Majelis Nasional untuk mengadakan pertemuan. Malam-malam sebelumnya, Mustafa Kemal berusaha membungkam suara penentangnya dengan mengancam dengan hukuman mati bagi para pengkritik pendapatnya. Mustafa Kemal mengusulkan pada Majelis Nasional proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagai ”bisul sejak Abad Pertengahan” untuk selamanya dan mendirikan negara Turki sekuler. Keputusan pun diambil tanpa perdebatan. Keputusan mencakup pembuangan Khalifah pada hari berikutnya ke Swiss. Maka obor khilafah pun padam, di tangan Mustafa Kemal.
Berita Pembubaran Khilafah ini memunculkan kegundahan di seluruh dunia Islam. Karena bagaimana pun selama ini Istambul merupakan lambang kekuatan politik bagi dunia Islam. Penyair Syauqi yang sebelumnya memuji Mustafa Kemal, meratap sedih atas peristiwa yang terjadi. Di Indonesia,.kelompok modernis, seperti al-Irsyad, Muhammadiyah, Persis, Sarekat Islam dan Kelompok tradisi yang nantinya mendirikan Nahdhatul Ulama bersepakat untuk menegakkan kembali khilafah. Mereka membentuk Komite Khilafah tanggal 4 Oktober 1924 di Surabaya dengan ketua Wondosudirdjo dari Sarekat Islam dan wakil ketua K.H. Abdul Wahab Hasbullah tokoh pendiri Nahdhatul Ulama sebagai utusan dalam kongres Khilafah di Mesir.
Mustafa Mengubur Peradaban Islam
Sementara itu di Turki, setelah sukses menjagal Khilafah, mulailah Mustafa Kemal mengubur peradaban Islam dari bumi Turki.
Tahun 1925 M/ 1344 H masjid-masjid ditutup dan pemerintah memberangus semua gerakan keagamaan dengan segala kebengisannya..
Tahun itu juga, Latife yang minta diperlakukan dan dihormati sebagaimana mestinya seorang istri, dengan kasar diceraikan oleh Mustafa Kemal dan diusirnya.
Setelah bercerai, Mustafa menjadi lelaki tak tahu malu dan tak mengenal batas. Ia menjadi peminum berat dan tak bisa lepas dari miras. Sejumlah lelaki muda tampan, istri, dan putri pendukungnyapun menjadi objek pemuas syahwat dan korban agresi vital nafsunya, sampai ia menderita penyakit kelamin.
Sementara itu, gemuruh kaum oposisi Turki mulai menderu. Gemuruh itu akhirnya meledak pada 1926, ketika suku Kurdi gunung melancarkan pemberontakan bersenjata melawan rezim Kemalis. Mustafa Kemal tak buang waktu. Seluruh suku Kurdistan di Turki dibinasakan dengan bengis, desa dibakar, ternak dan hasil panen dihancurkan, perempuan dan anak-anak diperkosa dan dibantai. 46 kepala suku Kurdi digantung di depan umum. Dan terakhir, mengeksekusi Syekh Said, pemimpin suku Kurdi.
Tahun 1926/ 1345 M Syariah Islam diganti dengan hukum sipil yang diadopsi dari hukum Swiss.
Tahun itu juga Penanggalan Hijriyah diganti dengan penanggalan masehi sehingga angka tahun 1345 H dihapus di seluruh Turki dan diganti dengan 1926 M.
Tahun 1928 M/ 1347 H Teks undang-undang menghapus Turki sebagai pemerintahan Islam. Teks sumpah yang diucapkan para pejabat pemerintah saat dilantik yang sebelumnya bersumpah dengan nama Allah diganti dengan hanya mengucapkan ”Dengan kehormatan mereka, mereka akan menunaikan kewajiban.”
Tanggal 1 November 1928 dibuat UU tentang pengambilan dan penerapan alfabet (Latin) serta pelarangan tulisan Arab.
Tahun 1929 M/ 1348 H. Pemerintah mulai mewajibkan secara paksa untuk menggunakan huruf-huruf latin dalam penulisan bahasa Turki sebagai ganti huruf Arab yang dipakai sebelumnya. Pengajaran bahasa Arab dan Persia dihapuskan dari seluruh fakultas. Buku-buku yang terlanjur dicetak dalam huruf Arab diekspor ke Mesir, Persia dan India. Pemerintah Turki ingin memutus hubungan Turki dengan masa lalu keislaman mereka, juga memutus hubungan Turki dengan kaum muslimin di seluruh negeri Arab dan negeri Islam lainnya.
Tahun 1931-1932 M/ 1350-1351 H pemerintah membatasi jumlah masjid. Mustafa Kemal terus mencerca masjid-masjid. Dia menutup masjid utama di Istambul dan mengubah Masjid Aya Shofia menjadi museum, sedang Masjid al-Fatih dijadikan gudang!
1933 M/ 1352 H Fakultas Syariah di Universitas Istambul ditutup. Pemerintah juga menghapus pendidikan agama di sekolah-sekolah khusus.
Mustafa Kemal meniupkan ruh nasionalisme ke tengah-tengah bangsa Turki dengan selalu mendengung-dengungkan. ”Sesungguhnya Turki adalah pemilik peradaban yang paling tua di dunia. Sudah tiba saatnya kini untuk diambil kembali dan menggantikan peradaban Islam.”
Tahun itu juga Mustafa Kemal melalui Majelis Nasional (National Assembly) kemudian menyandangkan gelar Ataturk pada dirinya, yang berarti Bapak orang-orang Turki.
Mustafa Kemal Ataturk memerintahkan penerjemahan al-Qur`an ke dalam bahasa Turki, sehingga kehilangan makna-maknanya dan cita rasa bahasanya. Puncaknya, dia memerintahkan agar adzan dilakukan dengan menggunakan bahasa Turki!
Tanggal 3 Desember 1934 dibuat UU tentang larangan memakai busana tradisional yang Islami.
Pemerintah memerintahkan kaum wanita untuk menanggalkan jilbab dan membiarkan mereka berkeliaran dimana-mana tanpa mengenakan jilbab. Pemerintah juga menghapuskan kepemimpinan kaum lelaki atas wanita dengan semboyan demi kebebasan dan kesetaraan jender. Pemerintah mendorong diselenggarakannya pesta-pesta tari dan drama-drama yang menggabungkan lelaki dan perempuan.
Tahun 1935 M Pemerintah Turki mengubah hari libur resmi Jumat menjadi hari Minggu yang dimulai Sabtu Zhuhur hingga Senin pagi.
Pengaruh Mustafa Kemal ke Dunia Islam
Langkah-langkah yang diambil Mustafa Kemal ini memiliki dampak yang luas di Mesir, Afghanistan, Iran, India dan Turkistan serta kawasan dunia Islam lainnya, termasuk Indonesia. Langkah-langkah ini memberi peluang bagi kalangan yang menyeru pada westernisasi dengan menjadikan Turki sebagai teladan utama saat menyatakan tentang kemajuan dan kebangkitan. Media-media yang orientasinya memusuhi Islam menyambut gembira apa yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk. Media-media itu menyebarkan apa yang dikatakan oleh Ataturk dengan ungkapannya, ”Turki baru, sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun dengan agama.” Atau, saat lain ia memegang al-Qur`an di tangannya dan dengan congkaknya menyatakan, ”Sesungguhnya kemajuan bangsa-bangsa tidak mungkin dilakukan dengan menerapkan hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang telah berlalu beberapa abad lamanya.” Na’udzubillahi min dzalik!
Mustafa Kemal yang telah murtad ini selalu berkoar di mimbar-mimbar agar rakyat Turki meniru apa yang ada di Barat Salibis dan mengajak pada kebebasan yang berbau kekufuran bagi kalangan wanita Turki. Mustafa mengajak pada degradasi akhlak dengan anggapan bahwa minum minuman keras, judi dan perzinahan tak lain sebagai gambaran dari tingginya peradaban dan kemajuan.
Setelah menghukum mati teman-teman yang dulu seperjuangan dengannya, kini Mustafa Kemal jadi diktator absolut bagi Turki sekuler.
Kematian Mustafa Kemal
Tahun 1938 M, kesehatan Mustafa Kemal Ataturk memburuk, dan meninggal dunia pada tanggal 10 November 1938/ 1356 H dalam kondisi terkena penyakit pengerasan hati (cirrhosis) akibat kecanduan alkohol.
Demikianlah, akhir hayat seorang diktator sekuler liberal penjagal Khilafah. Mustafa Kemal Ataturk la’natullah ’alaihi.
Demikianlah, walau Mustafa Kemal Ataturk telah binasa, namun kader-kader dan pendukungnya di berbagai negeri, termasuk di Indonesia masih banyak. Sejarah tentang Mustafa Kemal Ataturk banyak yang disembunyikan dan diputarbalikan. Mustafa Kemal Ataturk ditulis sebagai seorang pahlawan, dan sebaliknya Khilafah yang ia jagal digambarkan dengan gambaran yang sangat kelam. Tugas kita semua meluruskan penyimpangan sejarah ini, agar anak cucu kita tak salah menilai siapa Mustafa Kemal Ataturk ini. Amin.[SELESAI]
*) Penulis Naskah VCD Sejarah Daulah Khilafah Islamiyah, VCD Sejarah Pornografi, Erotisme dan Seks Bebas, dan buku Kapitalisme, The Satanic Ideology
Sumber Bacaan:
Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Ali Muhammad Ash-Shalabi. (ad-Daulah al-‘Utsmaaniyyah ‘awaamilut tahwidh wa asbaabus suquuth. Maktabah Al-Iman). Pustaka al-Kautsar. Jakarta. 2003.
Konspirasi Barat Meruntuhkan Khilafah Islam. Abdul Qadim Zallum. (Terjemahan How The Khilafah Destroyed. Khilafah Publication. London). Al-Izzah. Bangil. 2001.
Para Pengkhianat. Maryam Jameelah. (Terjemahan Traitrors of Islam in Islam and Modernism. www.khilafah.org). 2003. Pustaka Thariqul Izzah. Bogor. 2003.
Rahasia Kehidupan Seksual Para Diktator Besar. Nigel Cawthorne. (Terjemahan Sex Lives of The Great Dictators. Carlton Books. London). Penerbit Alas Publishing. Yogyakarta. 2007
Sejarah Para Khalifah. Hepi Andi Bastoni. Pustaka al-Kautsar. Jakarta. 2008.
www.wikipedia.org
oooh,ternyata begini sejarah ataturk,pantas saja ketika saya belajar di asrama turki tidak boleh menyebut nama mustafa kemal ataturk.
Alhamdulillah…..Islam Tak Akan Pernah PUPUS di Muka Bumi ini….sekalipun Mustafa Kemal Ataturk yang baru, bermunculan lagi dan berkeliaran di antara kita,yakinlah Allah pasti membinasakan mereka…Salam
bersyukurlah di indonesia tidak ada mustafa kemal pasha…………semoga alloh mengampuni dosa-dosanya…………..islam tidak akan pernah mati ……islam adalah agama rahmatan lilngalamin