Tanya:
Assalaamu’alaikum wrwb. Bagaimana caranya ketika dalam berdoa kepada Allah Swt. itu bisa menangis, bagaimana caranya menghilangkan rasa ragu dalam hati, dan bagaimana caranya hati menjadi tetap tenang dalam menghadapi segala sesuatu? Tolong ya
Entis (via email)
Jawab:
‘Alaykum salam wr. wb.
Salah satu adab berdoa adalah adanya perasaan khauf dan raja’ (khawatir dan harapan). Harapan bila doa tidak terkabul tapi juga penuh harap karena percaya Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan setiap permintaan hambaNya.
Dua perasaan itu bila hadir dalam hati kita maka akan memunculkan perasaan yang dalam dan bukan tidak mungkin akan membuat air mata menitik.
Caranya, tanamkan dalam hati kita keyakinan/keimanan bahwa hanya Allah jua yang dapat membantu kita lepas dari berbagai kesulitan hidup. Yakinkan bahwa Allah adalah satu-satunya tempat berlindung dan meminta pertolongan. Serta sadari bahwa diri kita ini berlumur dosa dan kita mengharap agar Allah sudi memaafkan dan menghapuskannya.
Keraguan dalam hati adalah bagian dari godaan syetan sehingga seorang muslim senantiasa diliputi kekhawatiran dan kebimbangan. Kunci menghilangkannya adalah dengan bertawakal pada Allah dibarengi ihtiar yang optimal.
Tawakal artinya yakin bahwa semua hasil usaha kita adalah Allah yang Maha Menentukan, serta kita yakin Allah tidak akan menzalimi hamba-hambaNya.
Jika kita bisa merasa tenang menitipkan barang kepada penjaga barang, tenang menitipkan motor pada juru parkir, seharusnya kita lebih tenang lagi jika kita menitipkan hidup ini kepada Allah. Tentu dibarengi ihtiar yang terbaik. Demikianlah semoga bermanfaat.[M. Iwan Januar]