Oleh Umar Abdullah
Pada suatu hari Amirul Mu`minin ‘Umar bin Khaththab menerima hadiah dari salah seorang gubernurnya berupa manisan.
Begitu manisan itu diletakkan di hadapannya, ia bertanya kepada utusan yang datang membawanya, ”Apa ini?”
Utusan itu menjawab , ”Manisan yang dibuat oleh penduduk Azerbaijan dan dikirimkan Utbah bin Farqad untuk engkau.”
Umar pun mencicipinya dan ternyata rasanya enak.
Kemudian Umar bertanya kepada utusan itu, ”Apakah semua orang muslim di sana makan kue ini?”
Orang itu berkata, ”Tidak, itu adalah makanan orang-orang elit saja.”
Umar segera menutup kembali wadah kue itu baik-baik dan berkata kepada utusan itu, ”Dimana untamu? Ambilah kue itu dan kembalikan ke Utbah serta katakan kepadanya, ’Umar berkata kepadamu: Takutlah engkau kepada Allah dan kenyangkalah orang-orang muslim dengan makanan yang membuat engkau kenyang.”
Sobat, kapan ya, kaum buruh tani, buruh nelayan, buruh pabrik bisa makan coklat istana? Yup, betul, ketika Islam menjadi ideologi rakyatnya, gubernurnya hingga kepala negaranya.[]