Inilah Keluarga Kita, Bro!

Jangan keburu ubun-ubun ngebul kalo bisik-bisik tetangga ngomongin keluarga kita. Jangan keburu minder kalo kenyataannya ternyata keluarga kita jauh dari sebuah definisi keluarga ideal. Meskipun kudu diakui juga penjelasan tentang keluarga ideal dalam masyarakat sekarang sering bias. Ada sebagian orang yang menilai bahwa keluarga ideal itu adalah keluarga yang memiliki banyak harta. Tapi pada faktanya banyak juga keluarga kaya yang justru nggak bahagia. Sebagian kalangan bilang, bahwa keluarga yang ideal itu adalah keluarga yang ditaburi kasih sayang dan perhatian yang cukup, tapi nyatanya banyak pula yang berantakan, karena alasan harta dan persoalan lainnya.

Padahal dalam Islam, keluarga yang banyak harta, keluarga yang ditaburi kasih sayang dan perhatian, nggak bisa langgeng en harmonis, sehingga tidak bisa disebut ideal kalo nggak juga dibangun dengan pondasi akidah Islam. Atau sebaliknya, dibangun berdasarkan akidah Islam, tapi penghuninya kurang belajar tentang menumpahkan kasih sayang dan perhatian, juga akan sedikit error. Jadi, emang kudu diraih semua komponen pembentuk keluarga yang ideal itu. Nggak bisa pisah-pisah.

Bro, kalo kondisi keluarga kita jauh dari nilai-nilai Islam, jangan biarkan itu terus berlangsung. Nggak perlu juga kita malu dan berusaha untuk menghindarinya. Karena bagaimana pun juga, ini adalah keluarga kita. Keluarga yang sejak kecil mewarnai kehidupan kita. Keluarga yang udah membentuk karakter kita.

Kalo pun kemudian kita berbeda dengan keluarga kita, itu hanya persoalan pergaulan dan wawasan kita yang kita dapatkan dari dunia luar; pendidikan di sekolah, pergaulan di kampus, dan juga akibat berbaur dengan masyarakat sekitar. Kamu yang udah mengetahui standar-standar tentang kondisi ideal sebuah keluarga, adakalanya malu dengan kondisi keluarga sendiri yang ternyata berdasarkan definisi yang kamu pelajari, nggak layak disebut sebagai keluarga yang ideal.

Justru, ketika kita mendapatkan informasi bagus tentang sebuah keluarga ideal, kita coba terapkan pada keluarga kita, jangan menghindarinya dengan alasan malu. Itu nggak baik. Sekali lagi, bagaimana pun juga, ini adalah keluarga kita. Itu sebabnya, saya selalu mengingatkan bahwa kita jangan terjebak pertanyaan “mengapa?” tapi kudu diubah jadi “bagaimana?”

Coba deh lupakan dulu pertanyaan “mengapa ini bisa terjadi pada keluarga saya?” tapi biarkan segalanya berjalan dan kita mencoba bertanya “Bagaimana cara menyelesaikan masalah keluarga yang sudah seperti ini?”.

Sobat muda muslim, kondisi keluarga kita yang nggak ideal dan mungkin nggak islami, jangan pernah membuatmu putus asa. Tapi, tetap cintai keluarga kita, sejelek apa pun kondisinya. Tugas kita yang udah paham adalah mengubah kondisi keluarga kita menjadi lebih baik, menjadi lebih islami. Nggak perlu minder atau malu. Hadapi saja dengan penuh percaya diri untuk mengubahnya menjadi lebih baik. Tetep semangat sobat![rahadi]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *