Membangun rumah memerlukan papan
Terbuat dari batang yang kokoh pohonnya
Anak-anak kita adalah calon pemimpin masa depan
Kenalkan mereka pada bumi dan dunia yang menjadi tanggung jawabnya
Home schooling kami hadirkan sebagai alternative pendidikan berkualitas dalam keluarga kita di tengah arus liberalisasi dan kapitalisasi yang semakin merusak dan mematerialistiskan dunia pendidikan.
Dalam rubric ini kita akan masih akan berbincang-bincang dengan Ustzh Ir Lathifah Musa. Beliau selain merupakan pemimpin redaksi majalah udara VOI, konsultan klinik anak muda, ternyata juga menjadi pengamat dunia anak, penulis buku-buku pendidikan anak usia dini dan sekaligus juga seorang praktisi Homeschooling dalam keluarga. Tema kita berjudul
Geografi, Ilmu bumi yang terlupakan
Ustadzah, ini terkait dengan materi-materi pendidikan dasar. Apa yang harus diajarkan di pendidikan dasar? Dalam pendidikan dasar, prinsipnya adalah talqiyan fikrian. Yaitu mengajarkan bagaimana berpikir benar dan mengulang-ulang pola. Dengan demikian anak harus diajarkan bagaimana berpikir yang benar. Yang tidak boleh dilakukan pada pendidikan dasar adalah membebaskan pola berpikir, karena nanti justru akan menyimpangkan cara berpikir. Dalam hal ini adalah pola berpikir islami. Anak tidak boleh dibebaskan berpikir, jangan sampai mereka menemukan pola berpikir liberal atau pola berpikir materialistis atau bahkan pola berpikir atheis. Kemudian tidak boleh memberikan informasi selain informasi yang benar. Dengan demikian kurikulum pendidikan dasar terdiri dari Kurikulum dasar yaitu al Qur’an, diawali dari tahfizhul qur’an. Kurikulum inti yaitu tsaqofah Islam. Bagaimana anak terbentuk kebiasaan dan kemampuan untuk beribadah, bermuamalah dll sesuai hukum Islam. Jangan sampai nanti anak justru memiliki kebiasaan di luar Islam. Sebagaimana mungkin terjadi pada pendidikan dewasa ini, ketika pelajaran tsaqofah tidak diberikan. Seperti anak tidak bisa sholat, tidak mau puasa, tidak tahu apa itu zakat, sedekah, tidak bisa bersuci dari hadast dan najis, minum minuman keras, melakukan pergaulan bebas. Itu karena memang kesalahan pendidikan tidak mengajarkan tsaqofah yang benar. Kemudian kurikulum penunjang seperti sains-teknologi. Matematika sebagai alat dalam sains teknologi ini. Kurikulum penunjang yang lain adalah geografi. Terakhir kurikulum tambahan/ekstra kurikuler yaitu sastra, seni, olah raga dan karya untuk mengasah kreasi dan inovatif ilmu-ilmu tadi
Menarik sekali ustadzah, tapi ada hal yang agak berbeda.Apa pentingnya geografi? Apa memang perlu diajarkan di usia SD. Ilmu bumi memang seringkali menjadi ilmu yang terlupakan. Padahal, ilmu bumi ini adalah ilmu penunjang yang cukup penting di samping sains dan teknologi. Bagi umat Islam, keberadaan mereka di muka bumi ini adalah sebagai khalifah fil ardh. Pemimpin umat di muka bumi. Setiap bangsa yang menjadi pemimpin di muka bumi adalah mereka yang menguasai ilmu bumi. Mereka pun akan memahami bagaimana posisi mereka dalam konstelasi politik internasional. Ini menentukan apakah nanti posisi mereka sebagai bangsa terjajah atau sebagai pemimpin umat manusia. Ketika Islam tidak memimpin umat manusia, maka yang terjadi adalah kerusakan dimana-mana sebagaimana kepemimpinan kapitalisme, sosialisme ataupun komunisme.
Bagaimana posisi geografi pada masa kejayaan umat Islam? Sangat diperhatikan. Karena memang umat Islam sendiri diperintahkan untuk menguasai ilmu bumi dan berupaya untuk melakukan perjalanan di muka bumi dalam rangka menyebarkan risalah Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
“Sungguh telah berlaku sunnah Allah (hukum Allah) maka berjalanlah kamu di muka bumi dan lihatlah bagaimana akibat (perbuatan) orang-orang mendustakan ayat-ayat-NYA.” (QS. Al-Imran: 137). Perintah ini telah membuat umat Islam di abad-abad pertama berupaya untuk melakukan ekspansi serta ekspedisi. Umat Islam pun mulai mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk menyebarkan agama Allah. Seiring meluasnya perluasan Islam dan ekspedisi ini rute-rute perjalanan melalui darat dan laut pun mulai bertambah. Di masa lalu, ketika Islam dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia, umat Islam sangat menguasai peta ilmu bumi. Para khalifah sangat antusias dengan ilmu geografi. Beberapa ahli geografi terkenal di dunia misalnya. Hisyam Al-Kalbi (abad ke-8 M) Dia adalah ahli ilmu bumi pertama dalam sejarah Islam. Hisyam populer dengan studinya yang mendalam mengenai kawasan Arab; Musa Al-Khawarizmi (780M-850M) Ahli matematika yg juga geografer merevisi pandangan Ptolemaues ttg geografi. Bersama-sama 70 puluh geografer, Al-Khawarizmi membuat peta globe pertama pada tahun 830 Ali al-Masudi (896 M – 956 M) Mempelajari faktorfaktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembentukan batu batuan di bumi dengan orisinalitas yang mencengangkan; Al Kindi Selain terkenal sebagai ahli oseanografi, dia juga seorang ilmuwan multitalenta. Sebagai ahli fisika, optik, metalurgi, bahkan filosofi. Scara umum geografi adalah ilmu yang sangat penting untuk menjadi seorang pemimpin. Apalagi pemimpin berskala dunia. Untuk itu memang perlu diperkenalkan sejak pendidikan dasar.
Bagaimana bentuk pengenalan pelajaran geografi di usia SD? Diawali dari memahami keberadaan dirinya. Posisi sebelah kanan, sebelah kiri, depan, belakang. Kemudian beranjak ke lingkungan terdekat, kelurahan, kecamatan, kota, kabupaten. Pengenalan propinsi, negara, dan dunia. Pengenalan ini bersifat umum dulu tidak secara rinci. Kemudian juga dikenalkan permukaan bumi, daratan, lautan, pantai, gunung, lembah, jurang dll. Pendekatan geografi ini senantiasa berbasis aqidah Islam. Menumbuhkan kesadaran tentang kekuasaan Allah SWT Penciptanya dan kemudian memahami makna dirinya sebagai hamba Allah yang harus bertanggung jawab terhadap lingkungan terkecil dan terbesarnya. Memahami dunia akan memudahkan anak memahami peta politik internasional. Ini modal kepemimpinan yang baik. Geografi juga alat penunjang agar anak mengetahui jarak, tantangan menghadapi alam yang luas, kemudian solusi untuk memecahkan tantangan tersebut. Di sinilah muncul suatu saat kelak penemuan-penemuan di bidang transportasi untuk mempermudah sarana kehidupan. Geografi juga memudahkan memahami letak dan posisi suatu wilayah. Saat ini sudah sangat jarang anak mengenal peta. Kalau dulu orang menguasai peta buta, sekarang anak-anak sulit memahami lokasi. Pendekatan geografi juga nanti akan mempermudah mempelajari siroh nabawiyah dan sejarah kehidupan umat Islam[]