Minggat Karena Utang

Tanya:

dari +62878641xxxx : ass wbr VOI q  HARDI dari NTB lombok tengah begini ust ada sebuah keluarga yg di lilit oleh hutang yg sngat amat banyak, setelah semua harta bendax habis tuk bayar utang tpi dak cukup msh banya hutang2x. terus, krna g tahan dngn orang2 yg dtng tuk menagih hutang, ahirx si istri dengan  anak dan cucux pergi meninggalkan  suamix sndirian di rumah bgaiman hukumx ini ust ??????n mhon jwbnx !!!.

Jawab:

‘alaikumussalam wr wb

Kasus ini harus dirinci sebagai berikut :

  1. Si suami sendiri telah berdosa besar karena tidak melaksanakan kewajibannya untuk mencari harta dalam rangka memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya. Lebih fatal lagi ternyata si suami justru berhutang banyak-banyak bahkan sangat banyak, walau belum pasti untuk apa, tapi mungkin juga untuk upaya pemenuhan kewajiban tersebut. Pertanyaannya adalah kenapa dia penuhi kewajibannya itu dengan cara berhutang yang sangat banyak? Realitas ini tentu saja jadi persoalan karena apakah itu dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada ataukah itu dilakukan untuk berfoya-foya dan hidup mewah? Jika itu dilakukan karena tuntutan kebutuhan keluarga dan dirinya, maka masih halal si suami berhutang tapi wajib tetap dibarengi bekerja mencari harta, tapi jika itu dilakukan demi memuaskan sikap boros dan keinginan hidup mewah maka si suami haram berhutang.
  2. Perginya si istri gara-gara tidak tahan oleh kedatangan para penagih hutang adalah bisa halal dan bisa juga haram. Si istri halal meninggalkan suaminya (minta cerai misalnya) jika si suami sudah tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya untuk membiayai kebutuhan pokok si istri. Namun si istri haram meninggalkan si suami dalam keadaan berhutang banyak, jika hutang itu terjadi justru akibat si istri sangat konsumtif, boros dan bergaya hidup mewah. Si istri wajib ikut serta membayar hutang-hutang tersebut sebab hutang yang ada adalah hutang yang sama sekali tidak perlu bahkan tidak harus ada jika si istri tidak konsumtif, boros dan bergaya hidup mewah.
  3. Anak-anak dipastikan berdosa semuanya sebab telah meninggalkan kewajiban mereka untuk berbuat baik kepada orang tua yakni dengan berusaha keras membantu keduanya dalam membayar hutang yang padahal hutang itu terjadi juga karena mereka secara tidak langsung.

[Ust. Ir. Abdul Halim]