Ragam Senyum Sunatan Masal

LALADON, DKM NURUL IMAN – sunatan masal gratis, tradisi muharram yang tak pernah ditinggalkan. Tangis dan tawa melengkapinya.

 

Raihan (8 tahun) merasakan enaknya dikhitan

18 Desember 2011 atau bertepatan 22 Muharram 1433 H, DKM Nurul Iman mengadakan sunatan masal gratis. “Setiap bulan suci Muharram, DKM Nurul Iman bekerja sama dengan IILP (Ikatan Ibu Laladon Permai) mengadakan sunatan masal gratis. Tahun ini kebetulan didukung oleh keluarga Dr. H Maryanto. Acara ini dibuka di masjid nurul iman pada pukul 07.10 WIB. Tempatnya di rumah Dr. H Maryanto kira-kira jaraknya 50 meter dari Masjid Nurul Iman. Pesertanya sendiri dari wilayah sekitar, jumlahlahnya 10 orang. Setiap anak mendapat satu paket pakaian, seperti sarung, baju koko, kemudian mendapat satu paket obat-obatan, uang tunai, dan makanan kotak,” kata Ketua Pengurus DKM Nurul Iman, Prof. Cecep Kusmana.

Tapi pesertanya ini semua laki-laki,”ujar beliau sedikit memberi guyonan. “Ya sebenarnya peserta yang mendaftar 15 orang, tapi kita mampunya hanya 10 orang,” tambah beliau.

Antusias warga sangat bagus, responnya pun bagus, tapi kebetulan tahun ini bukan anak yatim. Tapi nggak apa-apa sih,”kata Ibu Hj. Fathimah salah satu panitianya.

Alhamdulillah usai dikhitan dapat hadiah uang, bingkisan snack, dan tentu saja Ayam BEKAKAK

Sebenarnya dapetnya itu 19 anak tapi cuma 10 orang yang diambil. Usianya sendiri dari 3-11 thn.  Tadinya juga maunya itu waktu tanggal 10 muharrram tapi ada kendalanya, yang bersangkutan sibuk, sayang sekali ibu RW sedang di Bandung”ujarnya.

Ketua Panitia IILP, Ibu Hindun menghibur setiap peserta serta memberi pengarahan-pengarahan kepada para orang tua yang mendampingi. Dan para panitia IILP seperti Umi Diyah, ibu Yeyet, Ibu Roso, ibu dince dan ibu Hj Ola yang membagi-bagikan makanan kepada setiap yang datang. Sementara disudut pintu kamar tempat mengkhitan tersebut tampak sibuk Ir Umar Abdullah, Direktur Pesantren Media sekaligus panitia DKM Nurul Iman, sedang mengabsen para peserta yang mendapat giliran

Beberapa anak mengatakan dikhitan tidak sakit. “Nggak, nggak sakit,” kata M. Iwan Mansyur, salah satu peserta sunatan masal. “ya memang pertamanya sakit, karena disuntiknya itu sakit dan yang buat nangis juga. Tapi setelahnya nggak lagi,”kata ibu M.Iwan Mansyur.

Nggak sakit, kayak digigit semut,nangisnya Cuma dikit”kata Zendar peserta sunatan masal. “nggak tahu aja dia, dia pikir ini udah selesai, sebentar lagi pasti nangis karena suntik baal hilangnya setelah satu jam,”kata bapak zendar, ust Zamroni.

Lain halnya lagi dengan peserta yang bernama Putra dan Rudi, kedua anak ini meminta pulang karena takut. “iya dari tadi anak saya pengen pulang terus,”kata Juju, ibu putera.

Beberapa anak sebelum disunat, didahulukan disuntik baal supaya sakitnya tidak terasa. Namun ini terasa tidak sakit atau pengaruh dari suntik baal hanya bertahan sekitar 1 jam. Selama pengkhitanan itu setiap anak 15 menit.

Ketika diwawancara, Dr.H Mansyur berkomentar bahwa memang pengaruh dari suntik baal hanya bertahan 1 jam, didahulukan disuntik baal karena beberapa anak, rewel. Manfaat suntik baal adalah supaya mati rasa/anestesi atau tidak terasa apa-apa ketika dikhitan.

Obat yang diberikan ada tiga macam, yang pertama mencegah bengkak, mencegah infeksi, anti rasa sakit. Ketiga macam ini kategori obat yang diminum. Obat lainnya adalah obat luar seperti betadine. Sembuhnya tergantung dari perawatan. Kalau perawatannya teratur 3 hari sudah sembuh, tapi kalau perawatannya kurang untuk sembuh bisa satu minggu. Biasanya yang lama sembuhnya itu dikarenakan si anak lincah dan sering bermain. Maka dari itu supaya sembuhnya tidak lama si anak tidak boleh banyak bergerak dahulu. Ini tergantung dari perawatan dan pengawasan orang tua,”ujar beliau.

Sunatan masal ini menggunakan metode sedang yang disebut juga metode kater.  Sebelum dikhitan, alat pemotong kater, terlebih dahulu dipanaskan dengan listrik. Walaupun dipanaskan dengan listrik tidak ada kontak menyetrum. Sarana-sarana untuk ini yaitu harus ada tempat tidur, obat-obatan seperti obat baal dan obat untuk diminum, alat-alat medis seperti jarum suntik,benang, dan jarum sunat. Dan terakhir alat-alat nonmedis.

“Manfaat dari khitan adalah untuk kesehatan, mencegah penyakit seperti infeksi saluran kencing serta penyakit-penyaikit kelamin lainnya. Hukum menyunat adalah wajib bagi laki-laki dan untuk perempuan ada dua perbedaan pendapat,ada yang mengatakan mubah ada juga yang mengatakan sunah. Diwajibkan pada laki-laki dikarenakan  kalau tidak dipotong kulupnya, maka sisa –sisa kencing masih disitu dan sholatnya tidak sah. Dalam hadits yang pertama kali disunat adalah nabi ibrohim. Nabi ibrohim disunat ketika berumur 80 tahun.  Tapi nabi Muhammad ketika lahir sudah disunat, disunatnya ketika masih dalam kandungan. Mulai disunat yang paling baik ketika sudah berusia tujuh hari, karena Rosulullah mengkhitan  sebelum dia baligh. Ketika sudah baligh harus sudah dikhitan karena sudah wajib sholat, sholat mensyaratkan suci dari hadats dan najis. Kecuali bagi mualaf, disunatnya setelah dewasa (laki-laki),”kata Ir. Umar Abdullah, Direktur Pesantren Media sekaligus Panitia DKM Nurul Iman. (Neng Ilham, Santriwati Pesantren Media)

Catatan: Tugas menulis berita untuk mata pelajaran Menulis Kreatif di Pesantren Media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *