Adakah Zakat Profesi dalam Islam?

Tanya:

Asslmkm. Ana mau nny ni ustadz, dalam Islam ada nggak zakat profesi? Jzkumulloh (+6285768340xxx)

Jawab:

‘alaikumussalam wr wb

Islam menetapkan zakat seperti halnya shalat lima waktu yakni sama-sama sebagai ibadah, sehingga seluruh ketentuan tatacaranya nya telah ditetapkan oleh Islam sendiri yakni tentang macam harta yang wajib dikeluarkan zakatnya, batas minimal harta (nishab) yang wajib dikeluarkan zakatnya, ketentuan umur setahun dari harta yang wajib dikeluarkan zakatnya, serta mustahiq zakat itu sendiri. Seluruhnya telah ditetapkan secara rinci dan pasti oleh Islam sehingga ketetapan itulah yang wajib diikuti dan dipraktikkan oleh umat Islam.

Jika membuat sesuatu yang baru di luar rincian ketetapan Islam seputar zakat tersebut misalnya dengan menambahkan macam harta yang wajib dikeluarkan zakatnya seperti zakat profesi atau zakat penghasilan, maka tindakan itu adalah bid’ah yang haram dilakukan. Rasulullah saw menyatakan:

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ (رواه مسلم

Adapun selanjutnya, maka sungguh sebaik-baiknya hadits adalah Kitabullah dan sebaik-baiknya hidayah adalah hidayah Muhammad dan seburuk-buruknya urusan adalah yang diada-adakan dan semua bid’ah adalah sesat (HR Muslim)

Harta yang menjadi objek kewajiban zakat dalam Islam hanya empat macam yakni hewan ternak (اَلْمَاشِيَةُ), tanaman dan buah-buahan (اَلزُّرُوْعُ وَالثِّمَارُ), aset perdagangan (عُرُوْضُ التِّجَارَةِ) dan uang (emas dan perak) (اَلنُّقُوْدُ). Sekali lagi, hanya ini harta yang wajib dikeluarkan zakatnya tidak ada yang lain, bahkan untuk kasus zakat tanaman dan buah-buahan ternyata tidak semua tanam-an dan buah-buahan melainkan hanya empat macam yakni gandum tepung (الْحِنْطَةِ), gandum bu-liran (الشَّعِيرِ), kurma (التَّمْرِ) dan kismis (الزَّبِيبِ). Hal itu dipastikan demikian berdasarkan banyak dalil antara lain hadits Nabi Muhammad saw :

عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ قَالَ عِنْدَنَا كِتَابُ مُعَاذٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ إِنَّمَا أَخَذَ الصَّدَقَةَ مِنْ الْحِنْطَةِ وَالشَّعِيرِ وَالزَّبِيبِ وَالتَّمْرِ (رواه احمد

Dari Musa bin Thalhah berkata : kami memiliki surat milik Mu’adz yang berasal dari Nabi saw yang menyatakan bahwa hanya sesungguhnya dia (Mu’adz) mengambil zakat dari gandum tepung, gandum buliran, kismis dan kurma (HR Ahmad)

Wal hasil, gagasan zakat profesi yang saat ini sudah banyak dilakukan oleh umat Islam adalah gagasan yang absurd sekaligus bid’ah dlalalah yang diharamkan oleh Islam sekaligus akan mengantarkan penggagas, pelaku dan siapa pun yang menirunya kepada neraka. Rasulullah saw menyatakan :

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا (رواه مسلم

Siapa saja yang menyeru kepada hidayah maka pasti baginya pahala yang sama dengan pahala dari siapa pun yang mengikuti seruannya itu, tanpa sedikit pun berkurang dari pahala mereka tersebut. Dan siapa pun yang menyeru kepada kesesatan maka pasti dia harus menanggung dosa yang sama dengan dosa dari siapa pun yang mengikuti seruannya itu, tanpa sedikit pun berkurang dari dosa mereka tersebut. (HR Muslim)

إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ (رواه النسائي

Sungguh sebenar-benarnya hadits adalah Kitabullah dan sebaik-baiknya hidayah adalah hidayah Muhammad dan seburuk-buruknya urusan adalah yang diada-adakan dan semua yang diada-adakan adalah bid’ah dan semua bid’ah adalah kesesatan dan semua kesesatan pasti ada di neraka (HR an-Nasa’i)

[Ust. Ir. Abdul Halim]